Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image rafi aliefiyanto unair

Menjaga Kesehatan Leher sebagai Mahasiswa: Mengatasi Tantangan dalam Rutinitas Sehari-hari

Gaya Hidup | Wednesday, 31 May 2023, 23:03 WIB

Sakit Leher dan Drama Kehidupan Mahasiswa

Halo, para pejuang skripsi yang berjaya! Apakah kalian pernah merasakan sakit leher yang mengganggu? Tentu saja, iya! Bagaimana tidak, dengan segala tugas, deadline, dan drama kehidupan mahasiswa yang seperti roller coaster, leher kita pasti sering kali merasa seperti ditindas truk.

Sakit leher bisa berlangsung dari beberapa hari hingga beberapa tahun, seperti halnya penantian kita terhadap gelar sarjana yang entah kapan datangnya. Tapi tenang, kondisi ini umumnya tidak serius dan bisa ditangani sendiri. Jadi, apa yang harus kita lakukan saat sakit leher?

Obat dan Terapi: Dua Hal yang Sama-sama Kita Butuhkan

Menurut Mayo Clinic, ada beberapa cara mengatasi sakit leher, seperti mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen dan naproxen, atau obat relaksasi otot. Nah, buat kalian yang merasa otaknya tegang karena deadline, mungkin obat relaksasi otot ini bisa juga digunakan untuk otak? Eh, tapi jangan coba-coba ya!

Selain itu, melakukan terapi fisik untuk membenarkan dan meluruskan postur tubuh yang salah juga bisa dilakukan. Ini penting, terutama buat kalian yang suka nongkrong di kafe sambil membungkuk di depan laptop. Ingat, postur tubuh yang baik itu penting, bukan hanya untuk kesehatan, tapi juga untuk penampilan. Siapa tahu kan, jodoh datang saat kalian sedang asyik mengetik di kafe?

Kapan Harus ke Dokter?

Kapan harus ke dokter? Pertanyaan ini seringkali menghantui kita, baik dalam konteks sakit leher maupun dalam konteks "sakit" akademik. Jika rasa sakit yang muncul mengganggu kegiatan sehari-hari, segeralah ke dokter. Hal ini juga berlaku jika kalian merasa "sakit" akademik yang kalian alami sudah mengganggu kehidupan sehari-hari. Jangan ragu untuk mencari bantuan, baik itu dari dosen pembimbing, teman, atau konselor kampus.

Sakit Leher dan Kehidupan Mahasiswa

Sakit leher dan kehidupan mahasiswa, dua hal yang tampaknya berbeda tapi sebenarnya saling terkait. Keduanya membutuhkan perhatian, penanganan, dan terkadang, sedikit humor untuk membuatnya lebih mudah ditangani. Jadi, jaga kesehatan leher kalian, dan jangan lupa untuk selalu tertawa di tengah kesibukan dan drama kehidupan mahasiswa. Karena seperti kata pepatah, tertawa itu obat terbaik, bahkan mungkin bisa mengurangi sakit leher kalian!

Jadi, selalu ingatlah untuk menjaga postur tubuh saat menulis tugas atau skripsi, dan jangan lupa untuk selalu bergerak dan meregangkan otot-otot leher kalian. Dan yang paling penting, jangan biarkan stres akademik membuat kalian lupa untuk merawat diri sendiri. Karena kesehatan adalah hal yang paling penting, bahkan lebih penting dari nilai A di kertas ujian atau gelar sarjana.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image