Kanz barra ramadhan

    FOLLOW  

Penolakan Konser Coldplay di Indonesia karena Membawa Unsur LGBT?

Kabar | Wednesday, 31 May 2023, 15:25 WIB

Coldplay adalah band rock alternatif yang berasal dari Britania Raya. Grup ini dibentuk di London pada tahun 1996 dan terdiri dari empat anggota utama: Chris Martin (vokal, piano, gitar), Jonny Buckland (gitar), Guy Berryman (bass), dan Will Champion (drum, backing vocal).

Awalnya, Chris Martin dan Jonny Buckland bertemu di University College London pada tahun 1996 dan mereka mulai bermain musik bersama. Mereka kemudian merekrut Guy Berryman sebagai bassis dan Will Champion sebagai drummer, dan Coldplay pun terbentuk. Nama band ini awalnya adalah Starfish, namun kemudian mereka ubah menjadi Coldplay.

Pada tahun 1998, Coldplay merilis EP pertama mereka yang berjudul "Safety", yang mendapat perhatian dari label rekaman Parlophone. Pada tahun 2000, mereka merilis album debut mereka yang berjudul "Parachutes". Album ini mendapat sambutan positif dan sukses secara komersial. Lagu-lagu seperti "Yellow", "Trouble", dan "Don't Panic" menjadi hits di tangga lagu di berbagai negara.

Keberhasilan "Parachutes" membantu Coldplay meraih popularitas internasional. Pada tahun 2002, mereka merilis album kedua mereka yang berjudul "A Rush of Blood to the Head". Album ini juga mendapat pujian kritis dan menghasilkan lagu-lagu yang sukses seperti "In My Place", "The Scientist", dan "Clocks". Coldplay memenangkan beberapa penghargaan, termasuk Grammy Award untuk Album Rock Terbaik.

Setelah itu, Coldplay terus merilis album-album yang sukses secara komersial dan kritis. Mereka merilis "X&Y" pada tahun 2005, "Viva la Vida or Death and All His Friends" pada tahun 2008, "Mylo Xyloto" pada tahun 2011, dan "Ghost Stories" pada tahun 2014. Album-album ini menghasilkan hits seperti "Speed" of Sound", "Viva la Vida", "Paradise", dan "Magic".

Coldplay juga terkenal karena penampilan energik dan spektakuler di atas panggung. Mereka telah mengadakan tur dunia yang sukses dan tampil di berbagai festival musik ternama.

Selama perjalanan karir mereka, Coldplay telah menjual jutaan album di seluruh dunia dan memenangkan berbagai penghargaan, termasuk tujuh Grammy Awards. Musik mereka sering digambarkan sebagai alternatif rock dengan pengaruh pop, dan gaya musik mereka menggabungkan elemen-elemen emosional dan melodi yang kuat.

Dalam beberapa tahun terakhir, Coldplay terus eksis di dunia musik dengan merilis album "A Head Full of Dreams" pada tahun 2015 dan "Everyday Life" pada tahun 2019. Mereka juga aktif dalam kampanye amal dan berkontribusi pada berbagai upaya sosial dan lingkungan. Coldplay telah menjadi salah satu band rock paling sukses dan terkenal di dunia dengan basis penggemar yang besar dan setia.

Grup band Coldplay rencananya akan menggelar konser di Jakarta sebagai bagian dari tur Asianya. Namun konser itu mendapat perlawanan dari organisasi masyarakat, Persaudaraan Alumni 212 atau PA 212.

Beraliran LGBT

Ormas PA 212 menolak konser Coldplay karena band tersebut dinilai mendukung LGBT dan ateisme.

Novel Bamukmin, Wasekjen PA 212 menolak konser Coldplay di Indonesia. "Kalau sampai menggelar konser di Indonesia karena selain Indonesia adalah negara mayoritas penduduknya umat Islam terbesar di dunia, juga LGBT sangat bertentangan dengan nilai Pancasila," katanya.

Ia juga mendesak pemerintah, agar menolak kehadiran Coldplay, di Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 15 November 2023 nanti. "Pemerintah harus tegas menolak Coldplay untuk menjaga keutuhan bangsa apalagi mendekati pesta politik.