Astrid Afifah
Limbah Biodegradable
Lainnnya | 2023-05-30 21:04:55Dalam era modern ini, pertumbuhan populasi dan aktivitas manusia semakin meningkat dan hal ini mempengaruhi meningkatnya produksi sampah. Sampah yang terus meningkat dari waktu ke waktu dapat menjadi bencana lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, pengelolaan sampah menjadi hal penting dalam menjaga kebersihan lingkungan. Salah satu solusi pengelolaan sampah yang ramah lingkungan adalah dengan menggunakan limbah biodegradable. Limbah biodegradable adalah jenis sampah organik yang bisa diuraikan secara alami oleh mikroorganisme seperti bakteri dan fungi. Limbah biodegradable bisa dihasilkan dari sisa makanan, kertas, kulit buah, kayu, dan lain-lain. Proses dekomposisi limbah biodegradable secara alami sangat cepat, dibandingkan dengan material non-biodegradable seperti plastik. Salah satu keuntungan menggunakan limbah biodegradable adalah pengurangan timbunan sampah yang mengalami peningkatan secara drastis. Limbah biodegradable dapat dikelola melalui pengomposan yang dapat menghasilkan pupuk organik yang berguna untuk tanaman. Selain itu, penggunaan limbah biodegradable juga membantu mengurangi penggunaan bahan-bahan non-biodegradable yang dapat merusak lingkungan seperti plastik.
Penggunaan limbah biodegradable juga membantu mengurangi limbah tercampur yang menyebabkan permasalahan di fasilitas pengelolaan sampah. Selain itu, penggunaan limbah biodegradable juga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang menyebabkan perubahan iklim. Namun, penggunaan limbah biodegradable juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satu kelemahannya adalah tidak semua jenis limbah jenis ini dapat diuraikan oleh mikroorganisme dan membutuhkan kondisi tertentu yang memadai. Selain itu, proses dekomposisi limbah biodegradable juga dapat menimbulkan masalah bau. Contoh kecilnya yaitu keadaan pada suatu tempat wisata alam di salah satu kota di Indonesia. Meskipun tempat wisata tersebut dikelola dengan baik, namun masih banyak sampah yang berserakan di sekitar area wisata. Sampah yang terbuang sembarangan ini ternyata sebagian besar adalah limbah non-biodegradable seperti plastik. Hal tersebut sangat disayangkan karena tempat wisata yang memiliki keindahan alam yang luar biasa justru menjadi tercemar karena ulah manusia yang tidak bertanggung jawab dalam membuang sampah. Penggunaan limbah biodegradable sebagai alternatif pengelolaan sampah di tempat-tempat wisata dan tempat umum seharusnya didorong lebih keras oleh pemerintah dan juga masyarakat. Selain bisa membantu mengurangi timbunan sampah dan penggunaan bahan-bahan non-biodegradable yang merusak lingkungan, pengelolaan limbah biodegradable juga dapat menghasilkan pupuk organik yang bermanfaat untuk pertanian.
Oleh karena itu, sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya pengelolaan sampah dan penggunaan limbah biodegradable perlu terus digalakkan untuk menciptakan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Keberadaan sampah, baik biodegradable maupun non-biodegradable, sangat berdampak besar pada kebersihan lingkungan dan kesehatan manusia. Mengelola sampah dengan baik terutama dengan menggunakan limbah biodegradable adalah hal yang penting untuk dilakukan agar kita bisa menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan serta mengurangi kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh sampah-sampah non-biodegradable.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
