Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Namira Rabbani Kertapati

Mengenal Generasi Sandwich Yang Dikenal Sebagai Penopang Beban Keluarga, Anda Salah Satunya?

Edukasi | 2023-05-30 11:00:46
Sumber: https://elsamara.id/wp-content/uploads/2020/05/2b8c1500-35d7-4868-8174-0ffa0e2bfb17.jpg

Generasi sandwich berperan untuk menanggung biaya hidup dari generasi keluarga yang sebelumnya atau biasanya generasi dari orang tua, dan juga generasi sesudahnya atau generasi si anak. Generasi sandwich sering kali berasal dari golongan usia yang masih produktif. Layaknya roti lapis, generasi sandwich memiliki kedudukan di antara dua generasi, hal itulah yang menjadikan seseorang disebut sebagai generasi sandwich. Generasi sandwich mengalami beberapa dampak yang berasal dari berbagai efek yang dialami, contohnya seperti Burnout yaitu berupa adanya tanggungan dari orang tua sekaligus anak mereka yang menyebabkan kelelahan pada fisik serta mental. Dengan bertambahnya kebutuhan menjadi dua kali lipat yaitu untuk diri sendiri dan juga generasi lain yang berada di atas maupun dibawahnya, generasi sandwich jadi harus bekerja dengan ekstra. Jam tidur yang mungkin menjadi berkurang dikarenakan mengambil pekerjaan tambahan untuk menambah penghasilan agar dapat memenuhi kebutuhan keluarga, mengambil lembur yang akhirnya mengakibatkan pulang larut, atau mungkin bangun lebih awal untuk mendapatkan pekerjaan tambahan. Lalu juga munculnya rasa bersalah dan selalu mengalami rasa cemas. Terjadinya hal tersebut disebabkan oleh rasa bertanggung jawab yang diakibatkan oleh stress dan juga banyaknya permintaan untuk melakukan satu peran dalam satu waktu oleh banyak pihak.

Kaum milenial yang saat ini sering disebut-sebut sebagai generasi yang terlalu bergantung kepada orang tua, cenderung malas dan tidak mau untuk bergerak sendiri. Tapi hal itu tidaklah sepenuhnya benar, sekarang ini kaum milenial sering berada pada posisi terhimpit atau yang sekarang biasa disebut sebagai generasi sandwich. Generasi sandwich dituntut dapat hidup mandiri, terutama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Namun, selain untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri, mereka juga turut untuk menopang serta bertanggung jawab atas kebutuhan hidup yang ada dalam anggota keluarganya.

Dikala situasi sosial dan ekonomi yang sangat berat sekarang ini terdapatnya perbedaaan dengan generasi yang sebelumnya, naiknya angka biaya hidup, biaya rumah yang sangat mahal serta tingginya standar sosial. Bahkan setelah menikah pun mereka masih melakukan tanggung jawab mereka untuk generasi di atasnya sebagai anak ataupun sebagai menantu, dan bertanggung jawab pula bagi generasi dibawahnya yaitu sebagai orang tua, hal itu lah yang membuat mereka dilihat sebagai generasi sandwich, generasi yang terhimpit generasi di atas dan juga di bawahnya.

Hal yang semestinya bukan menjadi tanggung jawab generasi sandwich namun justru menjadi hal utama yang harus mereka penuhi dikarenakan kehidupan generasi sebelumnya yang tidak mampu menghidupi dirinya sendiri sehingga dibutuhkannya peran generasi sandwich untuk membantu kelangsungan hidup mereka, contohnya seperti ketidakstabilan finansial ditambah lagi mereka tidak hanya harus memenuhi kebutuhan hidup generasi di atasnya namun juga berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan hidup generasi yang ada di bawah mereka yaitu anak mereka. Berbagai macam tuntutan kewajiban yang datang tentunya memberi dampak buruk bagi diri individu generasi sandwich, yang paling utama yaitu dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental. Banyaknya peran yang dijalankan oleh generasi sandwich dalam pekerjaan maupun keluarga membuat hal tersebut akhirnya menjadi tantangan berat yang harus dilalui oleh generasi sandwich.

Memang tidak ada salahnya dari membantu generasi diatas kita dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka, namun menjadikan nya sebagai tanggung jawab yang harus dipikul generasi dibawahnya bukanlah sesuatu yang bisa dinormalisasikan dan dibudayakan di setiap keluarga, bukankah sebagai generasi yang lebih tua dan mempunyai pengalaman hidup yang jauh lebih banyak dari pada generasi dibawahnya? Seharusnya hal itu menjadikan generasi tersebut sebagai generasi yang mandiri dan tidak memberatkan generasi dibawahnya, jika perlu justru seharusnya rantai dari generasi sandwich ini harusnya diputuskan agar tidak terus berlanjut ke generasi yang selanjutnya. Generasi sandwich tidak hanya bertanggung jawab atas kelangsungan hidup generasi di atasnya namun mereka juga bertanggung jawab untuk generasi yang ada di bawah mereka.

Generasi ini merupakan generasi yang seharusnya yang menjadi kewajiban utama generasi sandwich sebagai orang tua. Generasi sandwich berkewajiban juga untuk mendidik generasi di bawahnya agar menjadi generasi yang berkualitas atau bahkan untuk bisa memutus tali rantai dari generasi orang tuanya yaitu generasi sandwich. Sebagai orang tua, sangatlah penting untuk memahami berbagai aspek dasar pengetahuan yang berkaitan pada tumbuh kembang dari anak.

Bahkan dalam keluarga pun, generasi sandwich masih diberatkan dengan bagaimana mereka harus membagi waktu dan kewajiban mana yang harus mereka dahulukan dari generasi di atas mereka atau di bawah mereka. Mungkin dari adanya generasi sandwich kita data melihat sisi positifnya yaitu merupakan salah satu cara kita sebagi anak untuk berbakti kepada orang tua, namun adanya hal tersebut malah menjadikan hal yang sehatusnya bukan tanggung jawab anak seolah olah menjadi keharusan bagi generasi sandwich untuk memenuhi kebutuhan hidup generasi di atasnya.

Memutus rantai generasi sandwich tentu bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan pada setiap keluarga terutama keluarga yang memiliki keadaan finasial yang kurang baik. Untuk menanggulangi atau meminimalisir adanya generasi sandwich pada generasi selanjutnya, banyak hal yang sebenarnya dapat dilakukan generasi sandwich agar tidak menjadi budaya yang terus menerus turun ke generasi yang mendatang, contohnya seperti, membuat tabungan rencana yang memiliki setoran yang dilakukan secara rutin setiap bulannya dan jumlah penarikannya juga dibatasi, menyiapkan program pensiun yaitu menyiapkan tabungan yang bisa digunakan untuk pada usia pensiun nanti yang tentunya akan membantu meminimalisir terjadinya generasi sandwich pada generasi yang akan datang, memiliki asuransi kesehatan untuk bisa digunakan sebagai jaminan kesehatan jika nantinya diperlukan, mulai mengurangi gaya hidup yang konsumtif tentu akan sangat membantu dengan memprioritaskan apa yang hal yang memang menjadi kebutuhan dan mana yang tidak, dan yang terakhir yaitu mengajarkan generasi selanjutnya untuk menabung serta belajar mandiri secara finansial.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image