Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Selvi Yulia Kinanti

Kepercayaan Diri Anak Tergantung Pola Asuh Orang Tua? Bagaimana Bisa?

Eduaksi | Tuesday, 30 May 2023, 07:45 WIB

Siapa nih yang masih bertanya-tanya dari mana rasa percaya diri anak dibentuk? Apakah benar hal itu dibentuk dari orang tua? Acapkali, rasa percaya diri anak sering disepelekan oleh beberapa orang tua di luaran sana, padahal orang tua memiliki peranan yang sangat penting terhadap rasa percaya diri yang dimiliki oleh anak. Akan tetapi sebelum kita kupas lebih lanjut, kita harus tahu dulu nih apa itu rasa percaya diri. Rasa percaya diri merupakan rasa di mana anak mampu menunjukkan kemampuan dirinya kepada orang lain tanpa rasa ragu. Dengan adanya rasa ini, anak akan menjadi lebih mudah untuk berinteraksi dengan orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Nah tapi apa benar rasa percaya diri itu perlahan bisa berkurang atau bahkan meningkat? Menurut Santrock (2003), ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri, di antaranya ada penampilan fisik, konsep diri, hubungan dengan orang tua, dan hubungan dengan teman sebaya. Dari beberapa faktor di atas, sebenarnya faktor paling kuat yang dapat menentukan tingkat kepercayaan diri adalah hubungan dengan teman sebaya. Sedangkan faktor paling lemah dalam menentukan tingkat kepercayaan diri adalah faktor hubungan dengan orang tua. Mengapa hal seperti itu bisa terjadi? Hal seperti ini bisa saja terjadi karena anak-anak akan jauh lebih banyak menghabiskan waktunya bersama teman-temannya dan tidak jarang pula anak akan lebih peduli dengan penilaian dari teman-temannya. Meskipun dalam penentuan tingkat kepercayaan diri anak paling lemah dipegang oleh faktor hubungan dengan orang tua, namun ternyata faktor ini merupakan faktor penting sebagai penentu kepercayaan diri anak. Lantas, apa bedanya???

Tingkat kepercayaan diri anak dan penentuan rasa percaya diri anak merupakan dua hal yang berbeda. Kata tingkat sendiri lebih merujuk pada suatu pangkat, derajat, taraf, dan kelas yang mana dapat diartikan seberapa besar rasa percaya diri yang kita punya, baik itu tinggi, sedang, maupun rendah. Sedangkan penentuan rasa percaya diri sendiri dapat diartikan sebagai langkah awal dalam membentuk rasa percaya diri anak. Pembentukan rasa percaya diri ini bisa dimulai sejak dini.

Berikut ini merupakan beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk membentuk rasa percaya diri anak, di antaranya merawatnya dengan penuh kasih sayang dan memberikan kebebasan anak namun dengan batasan tertentu. Misalnya, jika anak ingin melakukan apa yang sedang dilakukan oleh orang tuanya, maka janganlah orang tua langsung menolak permintaan anak tanpa penjelasan atau bahkan mengatakan “Gak usah ikut-ikut, kamu kan masih kecil”. Hal tersebut dapat membuat anak merasa kurang percaya diri akan kemampuan dalam dirinya. Dalam menyelesaikan permasalahan ini, akan lebih baik jika orang tua dapat memikirkan ulang permintaan anak tersebut, jika dirasa permintaan sang anak masih dalam tahap yang ringan, maka orang tua bisa mengiyakan permintaan anak dengan ikut melibatkan dia dalam kegiatan tersebut. Begitupun sebaliknya, jika orang tua ingin menolak permintaan sang anak, maka lebih baik anak diberikan penjelasan mengapa anak tersebut tidak bisa melakukan hal tersebut. Meskipun hal tersebut tampak sepele, namun ternyata bisa membentuk rasa percaya diri anak akan kemampuan yang ada dalam dirinya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image