Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Jennifer shalom pontoh

Mengasihi Hingga Terluka

Sejarah | Friday, 24 Dec 2021, 23:06 WIB

“ Seribu orang tua bisa bermimpi, satu orang pemuda bisa mengubah dunia.” – Ir. Soekarno

Mengasihi merupakan perasaan yang datang dari hati. Mengasihi tidak selalu berbicara terkait dengan hal baik saja, mengasihi juga memiliki kaitan yang erat dengan pengorbanan. Pengorbanan dilakukan jika seseorang memiliki rasa kasih, tanpa rasa kasih seseorang tidak akan berkorban demi orang lain. Seperti yang dilakukan oleh para pahlawan Indonesia, yang berkorban dan rela terluka demi Bangsa Indonesia yang dicintainya. Mirisnya, pemuda-pemudi Indonesia agaknya tidak lagi memiliki rasa kasih terhadap bangsanya. Bagaimana dapat berkorban dan rela terluka jika tidak memiliki rasa kasih?

Menghargai Perjuangan Pahlawan

Di zaman sekarang ini, banyak anak muda yang tidak lagi menghargai perjuangan para pahlawan. Menghargai perjuangan para pahlawan tidak semata-mata hanya mengingat hari pahlawan, mengikuti upacara dan kegiatan nasionalisme saja, menghargai perjuangan pahlawan dapat juga diwujudkan dengan meneladani sikap para pahlawan terhadap Bangsa Indonesia. Beberapa sikap para pahlawan yang dapat diteladani, diantaranya cinta akan budaya bangsa, rela berkorban, berani dalam kebenaran, dan berjiwa besar (Gischa, 2021).

Nampaknya pemuda dan pemudi zaman sekarang ini tidak meneladani sikap para pahlawan yang cinta akan budaya bangsa. Mereka cenderung lebih menyukai budaya luar dibandingkan budaya negaranya sendiri. Mencintai budaya luar akan membawa dampak yang negatif bagi kehidupan anak muda. Beberapa dampak yang akan terjadi bila anak muda lebih menyukai budaya luar adalah ditandai dengan mengikuti cara berpakaian budaya luar yang tidak pantas dan lebih banyak berinteraksi melalui media sosial (Islamia, 2015). Tidak hanya itu, globalisasi juga menjadi salah satu faktor pemicu hilangnya rasa menghargai perjuangan pahlawan di kalangan anak muda (Agustin, 2011).

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” Ir. Soekarno

Bangga Jadi Anak Indonesia

Indonesia merupakan negara yang sangat indah, baik dari segi sumber daya alam dan dari segi yang lainnya. Dilansir dari Kompas.com Indonesia merupakan negara yang sangat Indah dan kaya. Sebagai kaum muda yang lahir dan besar di Indonesia, sudah menjadi kewajiban kita untuk bangga dan cinta pada Indonesia. Indonesia bukanlah negara yang tidak dapat dibanggakan melainkan Indonesia memiliki banyak sekali hal yang dapat kita banggakan. Akan tetapi, bukankah seringkali muncul pemikiran dalam benak kita “Mengapa rasanya Indonesia tidak bisa seperti negara lain?” atau bahkan kita membanding-bandingkan Indonesia dengan negara lain. Dengan pemikiran seperti ini, apakah kita menyadari hal inilah yang menjadi salah satu faktor penghambat Indonesia untuk terus maju? Memunculkan rasa tidak bangga dan ragu akan potensi negara merupakan salah satu faktor penghambat suatu negara untuk maju (Putri, 2020). Akan lebih baik jika kita menyingkirkan pemikiran yang seperti itu dan berfokus pada kemajuan bangsa.

Kesimpulan

Sebagai generasi penerus bangsa, sudah menjadi kewajiban kita untuk menghargai jasa para pahlawan dan bangga akan Indonesia. Sebagaimana para pahlawan berjuang untuk kemerdekaan Indonesia, kita juga sebagai kaum muda harus berjuang untuk kemajuan Indonesia. Dengan memunculkan pemikiran yang terbuka, kreatif serta inovatif kita dapat langsung berkontribusi untuk memajukan Indonesia (Setiawan, 2018). Jadi, marilah kita bersama-sama berjuang untuk menciptakan Indonesia sebagai negara yang maju dan berkembang.

Daftar Pustaka :

Islamiah, Nur. 2015. Dampak Negatif Budaya Asing Pada Gaya Hidup Remaja Kota Makassar. Diakses melalui http://repositori.uin-alauddin.ac.id/10820/1/Dampak%20Negatif%20Budaya%20Asing%20Pada%20gaya%20Hidup%20Remaja%20Kota%20Makassar.pdf pada 15 Desember 2021 pukul 13.00 WIB

Agustin, Dyah Satya Yoga. 2011. Penurunan Rasa Cinta Budaya dan Nasionalisme Generasi Muda Akibat Globalisasi. Diakses melalui https://iptek.its.ac.id/index.php/jsh/article/view/632/354 pada 16 Desember pukul 09.00 WIB

Gischa, Serafica. 2021. Cara Menghargai Jasa Pahlawan dan Meneladani Sikapnya. Diakses melalui https://www.kompas.com/skola/read/2021/02/19/152304469/cara-menghargai-jasa-pahlawan-dan-meneladani-sikapnya pada 16 Desember 09.00 WIB

Setiawan, Sakina Rakhma Diah. 2018. Sri Mulyani : 4 Faktor ini Dorong Indonesia Jadi Negara Maju. Diakses melalui https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/04/121300926/sri-mulyani-4-faktor-ini-dorong-indonesia-jadi-negara-maju pada 16 Desember 09.40 WIB

Putri, Arum Sutrisni. 2020. Bangga Sebagai Bangsa Indonesia. Diakses melalui https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/04/060000669/bangga-sebagai-bangsa-indonesia pada 16 Desember 2021 pukul 10.20 WIB

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image