Naiknya Permintaan yang diikuti Kenaikan Harga Barang Menjelang Lebaran
Curhat | 2023-05-29 22:45:47Kenaikan Permintaan dan Harga Barang Menjelang Hari Besar Keagamaan Islam
kenaikan harga bahan pokok terjadi pada momen hari besar keagamaan seperti idul fitri, namun kenaikan harga yang bersifat sementara seperti kenaikan harga menjelang Hari Raya Idul Fitri tidak termasuk ke dalam inflasi. Inflasi disebabkan karena uang yang beredar di masyarakat lebih banyak daripada yang dibutuhkan.
"Jadi, kenapa kenaikan harga barang disebabkan?"Karena terjadinya Excess Demand, dimana terjadinya kelebihan permintaan dari konsumen inilah yang biasanya menyebabkan terjadinya lonjakan harga barang menjelang lebaran. Dalam hal ini, permintaan terhadap suatu barang cenderung naik atau tinggi, sementara jumlah persediaan barangnya dalam jumlah yang tetap.
Muncul karena tingginya permintaan masyarakat terhadap suatu barang atau jasa. Sesuai dengan hukum permintaan, jika permintaan naik maka penawaran turun dan harga akan naik, dan begitu juga sebaliknya jika penawaran naik maka permintaan turun dan harga akan turun.
Masyarakat sangat risau yang awalnya harga-harga bahan pokok seperti mie instan di harga 3.000 menjadi 3.500, minyak ½ liter nya di harga 12.000, telur ¼ nya dari harga 6.500 menjadi 7.500 dan gula pasir yang awalnya 12.000 menjadi 13.500, sebenarnya kami sangat mengeluh karena pengeluaran semakin bertambah tapi mau gimana lagi namanya juga kebutuhan. "ujar masyarakat"
"Tips untuk mengatasi ketika terjadinya kenaikan harga saat lebaran, masyarakat harus lebih cermat dalam menentukan pilihan, dalam pembelian barang ataupun jasa harus memilih dengan cermat baik yang bersifat kebutuhan maupun keinginan".
"Kalau hanya untuk keinginan saja, sebaiknya ditunda dulu karena lebih baik mengutamakan kebutuhan daripada keinginan. Maka, kita harus pandai-pandai memilah kebutuhan dan keinginan"
Kedua, masyarakat harus pandai-pandai mengalokasikan anggaran tersebut. Pemerintah harus memberikan himbauan kepada masyarakat untuk lebih mendahulukan kebutuhan yang bersifat primer".
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.