Potensi Bahasa Indonesia dalam Era Globalisasi
Edukasi | 2023-05-29 20:03:33Bahasa adalah alat komunikasi terhadap semua orang yang memiliki fungsi untuk mengemukakan pendapat, tukar pikiran yang melibatkan dua orang atau lebih dalam suatu komunikasi tersebut. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Seperti yang tercantum dalam ikrar Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 yang berbunyi “Kami putera dan puteri Indonesia menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia”. Artinya kita sebagai generasi penerus bangsa harus tetap melestarikan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa utama kita. Bahasa Indonesia juga menjadi Bahasa persatuan yang menyatukan kita dari berbagai daerah. Eksistensi bahasa persatuan, selain dipengaruhi kekuatutuhan penggunaanya, juga didukung oleh kemampuan bahasa tersebut dalam mengungkapkan fenomena baru yang berkembang (Marsudi, 2008)
Dalam era globalisasi saat ini dan seiring berkembangnya teknologi yang semakin canggih, hal ini mampu menimbulkan pergeseran Bahasa Indonesia. Pergeseran bahasa adalah fenomena bahasa menggeser bahasa lain atau bahasa yang tak tergeser oleh bahasa lain (Sumarsono, 2012:27). Bahasa Indonesia sangat dibutuhkan perannya dalam era saat ini. Bahasa Indonesia sebagai salah satu identitas nasional yang harus selalu kita jaga eksistensinya. Maka dari itu perlu adanya sosialisasi dan pembinaan kepada seluruh masyarakat Indonesia terkait eksistensi Bahasa Indonesia saat ini. Karena pengaruh Bahasa dan budaya dari bangsa asing sangatlah banyak dan berpengaruh dalam kehidupan masyarakat kita, dengan masyarakat yang disiplin menggunakan Bahasa Indonesia maka akan membantu bangsa Indonesia dalam mempertahankan dirinya dari pengaruh bangsa asing. Kita tahu bahwa di era gempuran teknologi yang semakin canggih, terutama anak-anak yang lebih sering menghabiskan waktunya dengan bermain gadget. Dengan IPTEK yang semakin berkembang, maka informasi apapun bisa kita dapatkan. Pengaruh-pengaruh teknologi, budaya, dan Bahasa dari asing yang kita dapatkan, sebaiknya kita saring dan pilih mana yang baik mana yang buruk, dengan harapan Bahasa Indonesia tetap eksis di era globalisasi. Dalam kehidupan masyarakat, Bahasa berperan sangat penting. Dengan kita menggunakan Bahasa dengan baik dan benar, maka akan terjalin suatu komunikasi yang baik. Kita mengetahui bahwa di era sekarang, terutama anak-anak yang menggunakan Bahasa gaul atau bahkan Bahasa yang kasar akibat pengaruh media social dan lingkungan sekitar. Hal ini sangat kita sayangkan karena merekalah sebagai generasi penerus bangsa yang seharusnya menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Maka dari itu disinilah peran media sangat penting dan dibutuhkan. Televisi, radio, koran, majalah, dan media sosial perlu diperhatikan terkait penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kita sebagai masyarakat Indonesia harus selalu mengolah informasi, Bahasa, dan kalimat yang kita dengarkan atau kita terima.
Dalam era globalisasi kita akan mengalami perubahan dari segala aspek baik aspek teknologi maupun aspek ilmu pengetahuan, termasuk Bahasa. Bahasa Indonesia juga mengalami perubahan dari segi pengucapan maupun segi kata-kata yang mengikuti perkembangan zaman yang semakin canggih di era globalisasi ini. Maka dari itu kita perlu menumbuhkembangkan rasa cinta nasionalisme terhadap bangsa Indonesia dan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa yang menyatukan kita semua dari berbagai macam daerah yang memiliki Bahasa daerah masing-masing. Apalagi kita sebagai generasi muda penerus bangsa Indonesia yang harus melestarikan Bahasa nasional agar tidak tergerus oleh pengaruh bangsa asing.
Ditulis oleh :
Alif Fauzan Wahyudi
Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.