Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Alia Sayyidatunnisa

Semakin Berilmu Semakin tidak Beradab

Agama | Monday, 29 May 2023, 19:44 WIB

“Bak sebuah padi, semakin berisi semakin merunduk” ungkapan seperti inilah yang di gadang-gadangkan orang zaman dulu, pernyataan ini untuk menggambarkan seorang ulama besar yang mana menjadi contoh masyarakat. Menjadi seorang yang memiliki ilmu sudah pasti mendapat kepercayaan besar oleh orang-orang sekitar. Kenapa?, karena mereka dianggap dapat menyelesaikan permasalahan dengan ilmu serta pola pemikiran yang jarang terlintas di benak masyarakat. Dengan begitu, mengejar pendidikan tinggi bahkan jauh dari tanah air menjadi idaman banyak orang untuk mendapatkan hal-hal baru yang tidak biasa orang dapatkan.

membaca buku dapat menambah pengetahuan. Foto: Pinterest

Dalam islam sendiri, menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap orang.akan tetapi untuk menjalaninya diperlukan kesungguhan hati dimana dalam mengaplikasikan kewajiban tersebut dibutuhkan juga kegigihan yang kuat. Di era yang sudah canggih ini banyak sekali orang yang pintar dan memiliki keilmuan yang luas. Akan tetapi dengan keilmuannya yang luas tersebut justru menjadikan ia merasa paling bangga seolah-olah dialah orang yang paling benar dari yang lain. Inilah yang sering kita lupakan dalam menuntut ilmu. Ada satu hal yang sebenarnya terlihat mudah dan remeh tapi jika tidak kita terapkan selama mencari ilmu akan menjadi fatal di kemudian hari, ialah adab.Adab secara keseluruhan merupakan sikap, perilaku hidup yang mencerminkan nilai sopan santun, budi pekerti atau akhlak. Terkadang masih banyak yang belum faham apa maksut adab dalam ilmu, sedangkan islam mengajarkan bahwa seorang muslim diharuskan beradab sebelum berilmu.

بالأدب تفهم العلم

“Dengan mempelajari Adab, maka engkau jadi mudah memahami ilmu.”

Kepintaran tidak ada artinya apabila seseorang tidak memiliki adab (etika). Ilmu akan menjadi pelindung baginya ataupun membahayakan dirinya apabila tidak dihiasi dengan akhlak. Adapula ungkapan seperti “ ilmu tanpa adab bagaikan api tanpa kayu bakar.” Dalam hal ini sudah jelas, Allah subhanahu wa ta’ala menempatkan adab sebagai hal yang utama. Mengingat perkembangan zaman yang semakin menjadi tantangan untuk tetap saling mengingatkan dalam kebaikan.

Namun apa jadinya jika itu semua dilakukan hanya untuk mencari ketenaran dimata manusia semata? Munculnya para orang-orang berilmu yang tampil di seluruh platform media sosial dan menjadikan mereka terkenal adalah sebuah ujian. Apakah kedepannya mereka tetap menyampaikan sesuatu yang benar ataukah mengikuti opini netizen seiring berkembangnya teknologi dan berita-berita yang semakin tidak bisa dikontrol.

Ada sebuah cerita sangat menginspirasi saya dalam mencari ilmu. Yaitu kisah dari guru besar kita imam Asy-Syafi'i dalam perjalannya untuk menuntut ilmu. Sudah kita ketahui bahwa ibunda beliau sangatlah mengharapkan anaknya untuk mendapatkan ilmu dari berbagai guru hingga beliau harus mengembara ke berbagai kota untuk menuntut ilmu, hingga saat sang ibunda hendak melaksanakan haji, kemudian beliau mendengar salah seorang ulama sedang berceramah yang selalu menyebut nama imam Syafi'i. Lalu sang ibu bertanya siapakah orang yang ia sebut tadi, dan ulama itu menjawab beliau adalah gurunya selama di Irak.

Dengan rasa penasaran sang ibu meyakinkan dirinya lagi apakah itu anaknya yaitu Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i?, lalu ulama tersebut menjawab benar dan beliau merupakan ulama besar dari makkah. Maka saat itu ibunda menitipkan pesan pada ulama tersebut untuk disampaikan pada gurunya tadi bahwa ia sudah boleh untuk pulang kerumah.Singkat cerita berita itu sudah sampai kepada Imam Asy-Syafi'i dan beliau melakukan perjalanan pulang atas permintaan sang ibunda. Disaaat beliau sudah sampai pada pinggiran makkah, sang ibu bertanya melalui murid yang diutus oleh imam Syafi'i apakah yang ia bawa bersamanya, lalu dijawablah bahwa sang ulama membawa ratusan ekor unta dan harta lainnya. Mendengar hal itu bukannya membuat ibunda senang malah dibuat marah dan melarang sang anak untuk pulang, mengetahui akan hal itu Imam Syafi'i langsung mengumpulkan seluruh orang miskin yang ada di makkah untuk akhirnya beliau bagikan seluruh harta yang membersamainya tadi. Dan diutuslah kembali si murid untuk mengabarkan pada sang ibu bahwa anaknya pulang dengan membawa kitab-kitab dan ilmunya. Pada akhirnya ibunda membolehkan sang anak untuk pulang ke rumah.

Apa yang kita dapatkan dari sepenggal kisah tadi? bahwa niat awal kita untuk mencari ilmu itu tidak akan sebanding dengan harta yang berlimpah. Sekalipun kita mendapatkan imbalan yang banyak karena kebaikan kita apabila itu tidak menghasilkan sesuatu yang melekat pada diri kita yaitu ilmu itu sendiri, maka semua akan sia-sia dan menggoda kita untuk melakukan itu semua demi balasan atau harta imbalan. Maka adab sebelum ilmu adalah sesuatu yang wajib adanya.

Itulah mengapa kewajiban kita setelah mencari ilmu dan mempelajari adab adalah mengamalkan daripada apa yang sudah kita dapatkan. Sebuah ilmu yang diamalkan akan menjadikan sebuah kebiasaan yang baik, dan kebiasaaan yang baiklah yang akan menuntun kita kepada ridha Allah. Sudah kita ketahui bersama bahwa setiap tindak tanduk kita akan dipertanggung jawabkan di akhirat kelak, tidak terkecuali pada ilmu yang kita miliki.Maka tunggu apalagi?, selagi masih diberi kesempatan untuk hidup teruslah menebar kebaikan dimanapun kita berada. Ingatlah bahwa ilmu yang bermanfaat bagi orang lain berasal dari orang yang beradab dan mengamalkan ilmunya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image