Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Sosialisme dalam Sudut Pandang Islam Menurut H.O.S. Tjokroaminoto

Politik | Monday, 29 May 2023, 18:20 WIB

Sosialisme sendiri berasal dari bahasa latin ‘’socius’’, yang maknanya dalam bahasa jawa adalah kita. Sosialisme adalah ajaran ataupun paham kenegaraan serta paham ekonomi yang mengupayakan agar harta benda, industri, serta perusahaan menjadi milik negara. Paham sosialisme adalah paham yang mengutamakan pertemanan/persahabatan, dan sangat bertentangan dengan individualisme. Sosialisme menghadapi cara hidup ‘’semua untuk satu dan satu untuk semua’’. Sosialisme sendiri lahir pada abad ke-18 masehi, dan paham ini muncul karena adanya pemberontakan kaum buruh yang memperjuangkan kesamaan hak untuk setiap orang. Singkatnya, ideologi sosialisme sendiri bertujuan untuk mewujudkan masyarakat dengan hak milik bersama pada setiap faktor produksi agar produksi tidak lagi dikuasai oleh orang-orang atau suatu lembaga swasta tertentu.

Dasar sosialisme dalam Islam sendiri adalah ‘’kaanan nasu ummatan wahidatan’’ , yang artinya sesungguhnya semua umat manusia itu bersaudara/bersatu. Sosialisme cara islam bukanlah sosialisme barat, malah sosialisme yang dilakukan umat islam adalah penerapan sosialsme yang lebih baik daripada yang ada di barat. Di islam sendiri, penerapan sosialisme ada di setiap aspek kehidupan yang berasaskan dari Al-Quran. Dari cara hidup, perintah agama hingga pada cara kepemimpinan yang demokrasi.

Perintah agama yang bersifat sosialistik merupakan cara yang digunakan islam kepada umatnya untuk beribadah. Dalam islam sendiri, semua umat dianggap sama tanpa membedakan kaya atau miskin, dari berbagai suku bangsa dan warna kulit, pada setiap hari jumat harus datang dan berkumpul di masjid untuk menjalankan ibadah jumat dengan tidak membedakan adanya perbedaan. Seperti ibadah haji, idul fitri dan adha, semuanya diwajibkan melakukan ibadah yang sama tanpa membedakan latar belakang.

Nabi Muhammad SAW menyuruh kita berlaku dermawan dengan asas-asas yang bersifat sosialistik. Seperti dalam memberi sedekah yang berulangkali dijelaskan dalam Al-Quran yang mewajibkan kepada semua orang yang memiliki kelebihan untuk bersedekah kepada orang-orang miskin dan orang-orang yang membutuhkan. Dari hal ini, terdapat 3 macam hal yang masing-masing bersifat sosialis. Yang pertama adalah mengutamakan pengorbanan untuk keperluan umum disbanding keperluan individu, yang kedua membagikan kekayaan sama rata kepada umat yang membutuhkan, yang terakhir adalah untuk menuntut perasaan orang, suapaya menganggap kemiskinan itu sebagai sebuah kehinaan, dan kemiskinan itu lebih baik daripada kejahatan.

Persaudaraan Islam sampai pada tingkat tertinggi, dapat dibuktikan sepeninggal Nabi Muhammad SAW, pimpinan negara Madinah tidak diberikan kepada turunanya, tetapi diberikan pada sahabatya. Islam telah menghapuskan perbedaan warna kulit baik merah, hitam maupun kuning. Para sahabat nabi juga memiliki warna kulit yang berbeda. Islam mengajarkan bahwa antara budak dan majikan harus diperlakukan sama, seperti dalam berpakian dan dalam makanan. Islam juga mengajarkan bahwa kita tidak boleh takut kepada siapapun selain Tuhan YME.

Peraturan dan larangan Islam yang bersifat sosialis. Islam sekeras-kerassnya melarang memakan riba dalam bentuk apapun. Kapitalisme merupakan benih yang merusak karena di dalamnya terdapat riba yang dilarang Islam. Dengan larangan ini, maka Islam mencegah kemunculan kapitalisme , memerangi kapitalisme sampai dari akarnya. Permainan judi dilarang keras oleh Islam, hal ini karena untuk menjaga jangan sampai orang menjadi kaya dengan merugikan saudara-saudaranya yang kalah. Monopoli pasar dan perbuatan spekulatif dilarang juga dalam islam.

Peraturan sosialisme pada pemerintahan muslim sendiri terjadi Ketika jazirah Arab jatuh ketangan orang Islam. Islam membangun demokrasi pada negara tersebut dengan menjaga kebebasan orang-orang didalamnya dalam beragama, juga menjaga orang-orang miskin dari kelaparan. Beberapa pemimpin muslim juga sangat sederhana dalam memimpin, mereka melakukan perkerjaan sehari-hari tanpa memandang status mereka sebagai pemimpin, dan hal ini menunjukan egaliter diantara penduduk negara tersebut.

Begitulah adanya Sosialisme dalam sudut pandang Islam menurut H.O.S. Tjokroaminoto, sudut pandang baru ini akan memberikan sebuah kemanfaatan bagi kita yang ingin mengetahui sosialisme dari kacamata lain. secara keseluruhan buku ini sangat cocok dibaca untuk dijadikan sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan dalam hal ideologi dan sebagai pengisi kegiatan di waktu luang.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image