Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Yum Roni Askosendra

Lafal Istigfar yang Mudah Dihafal dan Diucapkan

Agama | Monday, 29 May 2023, 01:37 WIB
Sujud (mymasjid)

Mengucapkan istigfar (memohon ampunan kepada Allah) sangat disyariatkan di setiap kondisi. Hal ini mencontoh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam yang beristigfar kepada Allah lebih dari 70 kali dalam sehari semalam seperti dinyatakan dalam hadits yang diriwayatkan Al-Bukhari dari Abu Hurairah. Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah manusia yang telah dijanjikan oleh Allah ampunan bagi semua dosanya. Namun demikian, beliau selalu memperbanyak amal kebaikan dan meminta ampun kepada Tuhannya.

Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah suri teladan bagi umat Islam. Oleh karena itu, sudah sepatutnya beliau ditiru dalam melakukan semua amal saleh.

Ada beberapa lafal istigfar yang mudah dihafal dan diucapkan oleh setiap orang. Di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Lafal yang paling utama adalah sayyidul istigfar

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ

Allahumma anta rabbi, la ilaha illa anta, khalaqtani wa ana ‘abduka, wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mas tatha’tu, a’udzu bika min syarri ma shana’tu, abu`u laka bi ni'matika ‘alayya, wa abu`u laka bidzanbi, faghfir li, fa innahu la yaghfirudz dzunuba illa anta.

Ya Allah, Engkau Tuhanku, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau, Engkaulah yang telah menciptakan diriku dan aku hamba-Mu, dan tetap pada janji-Mu dan perintah-Mu sekuat tenagaku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan perbuatanku, aku mengakui nikmat karunia-Mu kepadaku, dan aku mengakui pula dosaku maka ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.” (HR. Al-Bukhari)

2. Membaca lafal

أَسْتَغْفِرُ الله

Astaghfirullah

Aku mohon ampun kepada Allah.

3. Membaca lafal

رَبِّ اغْفِرْلِي

Rabbigh fir li

Wahai Rabbku, ampunilah aku.

4. Membaca lafal

اَللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْلِي، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Allahumma, inni zhalamtu nafsi fagh fir li, fa innahu la yaghfirudz dzunuba illa anta

Ya Allah, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri maka ampunilah aku, karena sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa selain Engkau.

5. Membaca lafal

رَبِّ اغْفِرْلِي وَ تُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

Rabbigh fir li wa tub ‘alayya, innaka antat tawwabur rahim

Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan terimalah tobatku sesungguhnya Engkau Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang

6. Membaca lafal

اَللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيْرًا وَ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ، فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ، وَ ارْحَمْنِي إِنَّكَ أَنْتَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Allahumma, inni zhalamtu nafsi zhulman katsiran, wala yaghfirudz dzunuba illa anta, faghfir li maghfiratam min ‘indika, war hamni, innaka antal ghafururrahim

Ya Allah, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri dengan kezaliman yang banyak, dan tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau, maka ampunilah aku dengan mendapatkan ampunan dari-Mu, dan sayangilah aku sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

7. Membaca lafal

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذِيْ لاَ إِلهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ القَيُّوْمُ وَ أَتُوْبُ إِلَيْهِ

Astaghfirullahalladzi la ilaha illa huwal hayyul qayyumu wa atubu ilaih

Aku mohon ampun kepada Allah yang tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia, Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri, dan aku bertobat kepada-Nya.

Itulah lafal-lafal istigfar yang ringkas dan mudah dihafal.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image