Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Maylinda Zuwairiya Puspasari

Generasi Z Enggan Menikah, Baik atau Buruk Sih?

Gaya Hidup | 2023-05-28 10:40:57

Baru-baru ini Wakil Presiden Indonesia K. H. Ma'ruf Amin mengemukakan anjurannya kepada generasi muda, khususnya generasi Z untuk tidak menunda pernikahan supaya pertumbuhan penduduk di masa mendatang tidak semakin menurun. Pernyataan tersebut sebagai respons dari perhitungan Bappenas soal angka kelahiran atau Total Fertility Rate (TFR) yang terus menurun sampai 1,9 di tahun 2045 yang diringi dengan Infant Mortality Rate (IMR) sebesar 7,85.

Ilustrasi Penikahan by Shutterstock

Siapakah generasi Z?

Generasi Z atau gen Z adalah seluruh manusia yang lahir mulai tahun 1996-2012. Artinya, pada tahun 2023 ini, anak-anak yang berusia 10-27 tahun termasuk ke dalam gen z. Namun, sejumlah lembaga seperti Badan Statistik Kanada, Agendi Sparks and Honey, dan Mccrindle Reasearch Centre mengatakan bahwa gen Z adalah generasi yang lahir mulai tahun 1995 sampai 2010.

Gen Z disebut juga sebagai iGeneration karena memanfaatkan internet dan teknologi untuk menjalankan kehidupan. Hal itu dikarenakan gen Z sudah menjumpai teknologi sejak lahir sehingga mampu mengaplikasikan teknologi dengan maksimal untuk menunjang kemudahan dalam hidup.

Apa itu TFR dan IMR?

TFR atau Total Fertility Rate merupakan rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang wanita selama masa usia suburnya. Menurut WHO usia subur wanita ialah 14-49 tahun dengan puncak usia suburnya pada usia 20-30 tahun. TFR di Indonesia seharusnya dijaga stabil pada angka 2,0 sebagai representasi dari seorang wanita akan melahirkan dua anak selama masa usia suburnya. Representasi tersebut mengandung harapan bahwa dua anak yang dilahirkan tadi akan menggantikan orang tuanya sebagai populasi baru.

TFR juga digunakan sebagai indikator untuk membandingkan keberhasilan antar wilayah terkait program Keluarga Berencana (KB). Angka TFR yang tinggi akan menunjukkan bahwa program KB belum cukup efektif. Namun, jika angkanya sudah turun dan stabil pada kisaran angka 2,0 maka program KB dapat dikatakan berhasil dan sesuai harapan untuk mencegah ledakan populasi.

IMR atau Infant Mortality Rate merupakan angka kematian yang terjadi pada penduduk yang berusia 0-11 bulan (kurang dari 1 tahun). IMR di Indonesia juga seharusnya dijaga stabil pada angka 4,8.

Lalu, bagaimana kondisi di Indonesia?

Seperti yang telah dikatakan oleh Pak Ma'ruf Amin, angka TFR di Indonesia kian menurun. Hal tersebut juga bisa dibuktikan melalui databoks yang menunjukkan tren turun dari tahun 1990 hingga 2020. Pada 1990 TFR Indonesia masih di angka 3,10 yang dapat diintepretasikan bahwa seorang wanita rata-rata melahirkan 3 hingga 4 anak selama masa usia subur. Kemudian di tahun-tahun berikutnya TFR bergerak turun hingga mencapai angka 2,15 pada tahun 2022. Representasi dari angka tersebut ialah seorang wanita akan melahirkan 2 hingga 3 anak sepanjang masa usia suburnya. Jika diakumulatifkan angka kelahiran Indonesia sudah berkurang 30,64% selama periode 1990-2022.

Melihat dari data Bappenas angka TFR Indonesia pada tahun 2045 yakni 1,9 dengan representasi seorang wanita akan melahirkan 1 hingga 2 anak sepanjang masa usia suburnya. Sehingga, sejatinya hal tersebut tidaklah menjadi masalah yang urgent karena masih dalam batas ideal. Justru pencapaian angka tersebut adalah yang paling ideal, sebab kematian orang tua akan diregenerasi oleh dua anaknya.

Apakah ada hubungan antara TFR dan penundaan pernikahan gen Z?

Banyak faktor yang menjadi latar belakang generasi Z memilih untuk menunda pernikahan salah satunya ialah karir dan cita-cita. Generasi Z menyakini bahwa cara paling masuk akal untuk meningkatkan status sosial ekonomi adalah melalui pendidikan yanh berkualitas kemudian akan menjadi investasi untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan meningkatkan kesempatan untuk menaikkan status sosial ekonominya.

Penundaan pernikahan seharusnya tidak berpengaruh dan tidak berhubungan dengan penurunan TFR selama setelah menikah pasangan suami istri tetap memutuskan untuk memiliki anak atau tidak child free. Sehingga yang berpengaruh dan memiliki hubungan dengan TFR adalah penundaan kehamilan hingga melebihi usia subur dan keputusan pasangan suami istri untuk child free.

Apa yang harus kita lakukan?

Semua orang berhak untuk menentukan kondisi paling tepat untuk menikah. Generasi Z bisa terus mengoptimalkan potensi diri dengan melakukan aktivitas-aktivitas positif dan menyenangkan yang bisa meningkatkan value dalam dirinya. Sebab pada tahun 2045 generasi Z menjadi pilar untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 yaitu, terwujudnya kesejahteraan rakyat Indonesia yangg merata, dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dan seturut kebutuhan zaman.

Dengan terus mengasah soft skills dan mempertajam hard skills serta peka terhadap kebutuhan zaman menjadi hal yang wajib dilakukan oleh generasi Z. Selalu menghasilkan karya-karya yang kreatif dan inovatif, selalu termotivasi untuk memberikan yang terbaik, mengapresiasi proses dan belajar dari kesalahan, dan tidak lupa untuk memanusiakan sesama manusia.

Apa kesimpulannya?

Fenomena penundaan pernikahan yang dilakukan oleh generasi Z tidak berpengaruh pada TFR selama pasangan suami istri tidak memutuskan untuk menunda kehamilan hingga melebihi masa subur dan tidak memutuskan untuk child free. Dari fenomena ini justru dapat menunjukkan adanya pandangan atau persepsi baru dari masyarakat Indonesia bahwasanya peningkatan kualitas individu telah menjadi prioritas utama daripada harus terburu-buru memutuskan untuk menikah muda padahal segala aspeknya belum siap.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image