Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Maudifa S Putri

Musik Keras dan Citra Kelam yang Melekat

Edukasi | 2023-05-27 16:33:46
Sumber: https://pin.it/2xcVDFj

Musik metal merupakan musik yang pertama kali berkembang di bangsa barat, lambat laun musik ini mulai masuk ke Indonesia dan mulai diterima oleh generasi muda di Indonesia. Namun, terdapat beberapa kontra di masyarakat akan musik metal ini karena masyarakat menganggap musik yang tidak wajar dan cenderung membawa dampak negatif kepada generasi muda, tak terkecuali di Indonesia sendiri.
Masyarakat menganggap bahwa musik metal dan kekerasan yang terjadi masih berhubungan. Padahal faktanya tidak ada bukti yang kuat bahwa musik metal menjadi landasan seseorang untuk melakukan kekerasan. Kekerasan atau tindakan agresif kerap kali didasari oleh faktor lingkungan, faktor pengalaman dan lain sebagainya. Orang-orang yang menyukai musik metal adalah orang yang menyukai adrenalin dan menggunakan musik keras sebagai dorongan energi dan adrenalin di dalamnya. Mereka dapat menyalurkan energi negatif yang mereka rasakan melalui iringan musik yang kuat dan intens, hal ini dapat menjadi katarsis dan melepaskan emosi, bukan sebagai bentuk kekerasan.

Citra kelam pada musik metal sempat menimbulkan kepanikan moral pada industri musik. Pada waktu ini, masyarakat terlalu berlebihan merespons musik metal dengan kekhawatiran dan ketakutan yang tak berdasar. Kelompok konservatif kerap kali melakukan sensor pada lirik-lirik yang mengandung unsur kekerasan. Moral panik ini terjadi karena asumsi bahwa musik metal dan lirik yang mengandung kekerasan dapat memicu tindakan kekerasan. Hal ini kerap kali terjadi karena musik metal dipandang sebagai ancaman terhadap moral dan nilai-nilai tradisional. Moral panik ini bisa muncul karena kurangnya pemahaman yang salah tentang genre musik ini.
Asumsi ini bermula dari aksi panggung yang tidak wajar dan lirik lagu yang tertuang di tiap musik metal. Hal tersebut yang menguatkan pandangan negatif masyarakat terhadap semua band metal yang ada. Stigma negatif muncul di masyarakat karena dipicu oleh band asal Norwegia, Gorgoroth. Dalam satu konsernya Gorgoroth menggunakan kepala kambing segar yang masih berlumuran darah dan ditancapkan diatas panggung dan dihadapan seluruh penonton. Ini dianggap sebagai pembenaran terhadap perilaku kekerasan dan tindakan amoral pada budaya metal.
Dengan mendengarkan musik yang tergolong keras dengan lirik-lirik kelam seperti kekerasan, kegelapan, rasa sakit, pemberontakan dan lain sebagainya tidak mendorong seseorang untuk melakukan tindakan kekerasan. Dalam kehidupan sehari-hari saya dapat membuktikan bahwa seseorang yang menikmati musik metal adalah orang yang jauh dari sifat arogansi, nyatanya mereka adalah orang yang memiliki etika yang baik, orang yang menyenangkan dan menjalani hidup dengan bahagia. Kesimpulannya musik keras tidak mempengaruhi seseorang untuk berperilaku ke arah negatif.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image