Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhamad Daffa Alwiansyah

Peran Artificial Intelligence pada Supply Chain Management

Teknologi | Friday, 26 May 2023, 18:04 WIB
Foto oleh Tiger Lily: https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-orang-bekerja-laki-laki-industri-4481528/

Artificial intelligence (AI) menurut John McCarthy merupakan suatu ilmu dan teknik dalam menciptakan mesin yang bersifat cerdas, terutama dalam menciptakan program atau aplikasi komputer cerdas. AI adalah suatu langkah untuk menciptakan komputer, robot, atau aplikasi atau program yang bekerja secara cerdas, layaknya seperti manusia.

Mesin yang menggunakan teknologi Artificial Intelligence mampu mengumpulkan informasi dari lingkungan, menggunakan logika dan probabilitas dalam memilih bertindak dengan kemungkinan keberhasilan tertinggi. Dengan perkembangan teknologi seperti kemajuan dalam komputasi seluler, penyimpanan data di internet, algoritma pemrosesan informasi, dan lain lain, pemanfaatan AI semakin berkembang seperti sintesis informasi, penarikan kesimpulan, dan mengenali pola kompleks.

Artificial Intelligence digunakan untuk menyelesaikan masalah dengan akurasi yang lebih tinggi, kecepatan lebih tinggi, dan input lebih banyak. AI bukanlah sesuatu yang baru atau subjek yang baru, namun belakangan ini perkembangan teknologi menunjukkan bahwa Artificial Intelligence memiliki banyak sekali aplikasi di beberapa bidang, salah satunya Supply Chain Management.

Menurut J. A. O’Brien (2006), SCM adalah sistem antar perusahaan lintas fungsi, yang menggunakan teknologi informasi untuk membantu mendukung, serta mengelola berbagai hubungan antara beberapa proses bisnis utama perusahaan dan dengan pemasok, pelanggan, dan para mitra bisnis.

Supply Chain saat ini menggunakan teknologi canggih yang didigitalkan dalam hampir seluruh proses operasional untuk mengontrol manufaktur di seluruh rantai pasokan. Tapi, penerapan ini tidak cukup ‘cerdas’ (tidak dapat bertindak rasional berdasarkan lingkungan), mengingat sifat rantai pasokan dinamis, permintaan pelanggan yang berubah dengan cepat, masalah keputusan yang tidak terstruktur, dan status proses bisnis yang berubah-ubah. Sehingga AI hadir dalam bidang SCM untuk membangun sistem respons bisnis yang cerdas, cepat, efektif, dan memiliki efisiensi tertinggi dalam semua aktivitas utama Supply Chain.

Peran Artificial Intelligence dalam Supply Chain Management, antara lain :

1. Penciptaan Nilai

Dalam mengambil kumpulan data seperti data pengiriman, data siklus hidup produk, data pola pemesanan dan lainnya didasarkan pada algoritma. AI berkemampuan untuk mengetahui kombinasi algoritma dan kumpulan data sehingga memungkinkan memiliki prediksi yang akurat.

2. Memperkirakan Permintaan dan Pengoptimalan

AI memiliki kemampuan dalam memproses, menganalisis (otomatis), memprediksi data, menyediakan peramalan permintaan yang andal, dan pengoptimalan sumber daya dalam hal pembelian pemrosesan pemesanan sehingga mengurangi biaya terkait dengan pergudangan, rantai pasok, administrasi dan lainnya.

3. Produksi

Dalam produksi, AI berperan untuk pengoptimalan asset dan proses yang lebih baik, merancang tim terbaik dengan orang dan robot, peningkatan kualitas dan kehandalan bebas kesalahan, dan pencegahan downtime pemeliharaan.

4. Ritel Cerdas

AI memungkinkan bisnis ritel dan manufaktur dalam membuat keputusan lebih akurat, peramalan waktu nyata, meningkatkan manajemen pasokan, dan menentukan promosi tematik yang berdampak. AI juga membuat operasi menjadi lebih efisien, karena adanya robotika optimalisasi yang meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya tenaga kerja manual.

Artificial Intelligence sangat banyak aplikasinya, tidak hanya digunakan dalam kehidupan sehari-hari namun juga bisa dalam Supply Chain Management. SCM berbasis AI adalah sistem manajemen rantai pasokan yang terintegrasi secara komprehensif berdasarkan algoritma dan teknologi cerdas untuk mewujudkan kecerdasan, integrasi, dan otomatisasi. Melalui penerapan AI, SCM menjadi Supply Chain yang dapat mengoptimalkan diri sendiri. Meskipun AI memiliki potensi yang sangat besar di SCM, namun AI masih memerlukan jalan yang panjang untuk memaksimalkan potensinya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image