Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rachma Dova Alfareza

Sulitnya Parenting Menjadi Salah Satu Alasan Childfree?

Eduaksi | Wednesday, 24 May 2023, 17:41 WIB
Gambar hanya illustrasi

Februari lalu, isu terkait childfree yang diungkap oleh youtuber sekaligus influencer kerap dibahas diberbagai paltform media sosial. Akibatnya banyak kejadian-kejadian yang terjadi dikaitkan dengan ‘keputusan childfree lebih baik’, baik kejadian yang berhubungan sosial, ekonomi, dan lainnya. Masyarakat gemar memberikan pendapatnya mengenai ‘setuju’ dan ‘tidak setuju’ terhadap opini tidak memiliki anak dahulu atau childfree.

Sebenarnya banyak pendapat yang mendukung childfree lebih baik dilakukan jika kondisi rumah tangga tidak baik, tidak hanya hubungan harmonis namun, bisa juga dari aspek lainnya, misal kesehatan (kondisi fisik dan mental), ekonomi, lingkungan sosial, lingkungan keluarga dan masih banyak lagi.

Banyak yang menganggap childfree lebih baik dilakukan jika kondisi ekonomi sedang tidak mendukung, tetapi banyak yang lupa jika kondisi mental orang yang akan menjadi calon orang tua juga harus siap. Kembali ke permasalahan ‘Mental Health’ yang mungkin sudah bosan didengar tetapi juga menjadi masalah yang tidak boleh diremehkan. Karena kualitas mental seseorang akan berdampak pada kualitas bagaimana seseorang bersikap dalam menjalani kehidupan.

Kualitas mental calon orang tua akan berpengaruh besar dalam parenting pada anaknya, kualitas mental baik, maka berdampak baik pada anaknya. Lalu bagaimana dengan ekonomi yang stabil dan kualitas mental yang naik turun, akankah tetap baik? Nyatanya ekonomi tidak akan menjamin hal apa pun untuk tetap berjalain dengan baik namun, ekonomi juga harus tetap diperhatikan jika menjadi calon orang tua. Mari kembali ke pembahasan kualitas mental memengaruhi parenting dan dampaknya ke anak.

Secara umum, kualitas parenting dapat berhubungan dengan kualitas mental orang tua. Orang tua yang memiliki kualitas mental yang baik seperti stabil emosional, mampu mengelola stres dengan baik, memiliki pemahaman yang baik tentang cara mengasuh anak, dan mempraktikkan keterampilan parenting yang positif cenderung lebih mampu memberikan pengasuhan yang baik dan mendukung perkembangan anak dengan lebih baik again.

Namun demikian, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi kualitas parenting seperti lingkungan sekitar, pengalaman sebelumnya dalam mengasuh anak, dukungan sosial dari pasangan atau keluarga, dan faktor ekonomi. Oleh karena itu, meskipun kualitas mental orang tua dapat memengaruhi kualitas parenting, hal ini tidak selalu menjadi satu-satunya faktor penentu dalam mengasuh anak yang baik.

Kenapa parenting dianggap penting dan dapat memengaruhi masa depan anak? Sebagai seorang orang tua, memberikan yang terbaik untuk anak adalah prioritas utama. Salah satu cara untuk memastikan masa depan yang sukses dan bahagia bagi anak adalah melalui pengasuhan yang baik atau yang biasa dikenal sebagai parenting. Berikut adalah beberapa alasan mengapa parenting penting untuk masa depan anak :

1. Membentuk Karakter Anak Sebagai orang tua.

Orang tua memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak. Cara orang tua memperlakukan anak akan memengaruhi bagaimana mereka tumbuh dan berkembang. Jika orang tua memberikan perhatian dan kasih sayang yang cukup, mereka akan tumbuh menjadi individu yang percaya diri, mandiri, dan berempati. Namun jika hal tersebut tidak diperhatikan sesuai kebutuhan dan emosi mereka, bisa jadi mereka akan tumbuh menjadi individu yang tidak percaya diri, kesulitan dalam mengambil keputusan, dan kurang empati.

2. Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak.

Kecerdasan emosional atau emotional intelligence (EI) adalah kemampuan untuk mengenali dan mengelola emosi sendiri dan orang lain. Ini adalah keterampilan yang sangat penting untuk kehidupan sehari-hari dan masa depan anak. Sebagai orang tua, mereka dapat membantu meningkatkan kecerdasan emosional anak dengan memberikan perhatian pada perasaan mereka, mengajarkan mereka cara mengelola emosi dan mengajarkan mereka empati.

3. Membantu Anak Menyelesaikan Konflik.

Konflik adalah bagian dari kehidupan, dan sebagai orang tua dapat membantu anak belajar cara menyelesaikan konflik dengan cara yang sehat dan produktif. Dengan memberikan contoh yang baik dan mengajarkan mereka cara berkomunikasi dengan baik, anak akan belajar bagaimana menyelesaikan konflik dengan teman, keluarga, dan orang lain.

4. Meningkatkan Rasa Percaya Diri Anak.

Memberikan perhatian dan kasih sayang yang cukup dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri anak. Anak yang percaya diri cenderung lebih sukses di sekolah dan dalam kehidupan. Sebaliknya, anak yang kurang percaya diri cenderung kurang percaya diri dan mungkin sulit untuk mencapai potensi mereka.

5. Meningkatkan Kemandirian Anak.

Mengajarkan anak untuk menjadi mandiri adalah bagian penting dari parenting. Dengan memberikan tanggung jawab dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk membuat keputusan, anak akan belajar menjadi mandiri dan bertanggung jawab. Ini adalah keterampilan yang sangat penting untuk masa depan mereka.

Lalu bagaimana jika parenting buruk diberikan pada anak? Tentu parenting buruk bisa berdampak buruk pada anak-anak. Berikut adalah beberapa dampak buruk dari parenting buruk pada anak:

1. Rendahnya Kemampuan Sosial.

Anak yang sering diabaikan atau tidak diberikan perhatian oleh orang tua akan mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain. Anak akan cenderung menjadi pemalu dan sulit bergaul dengan teman sebaya.

2. Rendahnya Kemampuan Akademik.

Orang tua yang tidak memberikan dukungan dan bimbingan yang tepat pada anak akan membuat anak sulit berkembang secara akademik. Anak akan kesulitan dalam memahami pelajaran dan memiliki motivasi yang rendah untuk belajar.

3. Gangguan Kesehatan Mental.

Anak yang sering mengalami tekanan atau stres akibat parenting buruk akan berisiko mengalami gangguan kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan.

4. Masalah Perilaku.

Orang tua yang tidak memberikan aturan atau batasan pada anak akan membuat anak menjadi sulit diatur dan mengalami masalah perilaku. Anak akan cenderung melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan norma dan nilai sosial yang berlaku.

5. Rendahnya Rasa Percaya Diri.

Orang tua yang sering melakukan kritik dan merendahkan anak akan membuat anak merasa rendah diri dan tidak percaya diri. Hal ini akan memengaruhi perkembangan sosial dan psikologis anak.

Oleh karena itu, sebagai orangtua, kita harus mampu memberikan pengasuhan yang baik pada anak-anak. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memperhatikan kebutuhan anak, memberikan kasih sayang, memberikan pendidikan yang baik, serta memberikan pengarahan yang benar.

Dalam mengasuh anak, kita juga harus selalu memberikan contoh yang baik. Anak-anak cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya sehingga kita harus selalu memberikan contoh yang baik agar anak-anak dapat meniru perilaku yang positif.

Dalam kesimpulannya, pentingnya parenting untuk masa depan anak-anak sangatlah besar. Dengan memberikan pengasuhan yang baik, anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang mandiri, dewasa, dan berakhlak mulia. Oleh karena itu, sebagai orangtua, kita harus selalu memberikan pengasuhan yang terbaik untuk anak-anak kita.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image