Kematian Kiska, Paus Orca Paling Kesepian
Eduaksi | 2023-05-23 22:38:47Pada 9 Maret 2023 kemarin, seluruh dunia digemparkan oleh berita Kematian Kiska yang dijuluki paus orca paling kesepian di dunia. Kiska merupakan paus orca terakhir yang ada di penangkaran di Kanada yang akhirnya mati pada usia sekitar 47 tahun. Selama empat decade terakhir, Kiska telah tinggal di taman hiburan Ontario Marineland sejak tahun 1979 setelah ditangkap di perairan Islandia. Pada saat itu, Kiska ditangkap Bersama dengan paus orca lain yaitu Keiko yang cukup terkenal karena memerankan kaeakter utama film Free Willy pada tahun 1993. Tetapi sayangnya pada umurnya yang sekitar 20 tahun, Keiko wafat.
Beberapa laporan menyatakan bahwa kematian Kiska disebabkan oleh bakteri, dan banyak pendapat lainnya tapi belum ada penyebab pasti yang bisa di konfirmasi. Setelah kabar kematiannya, Kiska menarik perhatian publik usai tersebarnya video tentang kiska yang viral di media sosial. Dalam video itu saking kesepiannya, Kiska diduga sengaja membentur- benturkan kepalanya ke tembok pinggir kolamnnya. Menurut People for Ethical Treatment of Animals (PETA), Kiska hidup di dalam kesulitan sejak tinggal di taman hiburan, hal itu juga ditambah oleh kematian lima bayinya dan pindahnya teman satu kolamnya, Ikaika pada tahun 2011. Hal ini menarik perhatian banyak orang dan akhirnya muncul berbagai respon dari publik yang meyatakan bahwa yang dilakukan oleh taman hiburan Ontanio Marineland tidak menunjukan Animal Welfare kepada Kiska selama hidupnya. Salah satu seperti menyatakan bahwa dengan kondisi kiska yang sudah kesepian semenjak kematian anaknya seharusnya kiska dikembalikan ke tempat awal sebelum ia ditangkap, yaitu perairan islandia. Adapun yang menyatakan bahwa taman hiburan Ontario Marineland telah menyiksa Kiska sang paus orca tersebut karena tentunya tempat isolasi yang sangat kecil dan kurangnya pelayanan yang baik.
Setelah munculnya kasus dari kiska ini terkuak juga bahwa sudah banyak sekali paus orca yang mati di penangkaran. Dalam catatan Inherently Wild, lebih dari 180 paus orca meninggal di penangkaran. Paus-paus malang itu mati karena beragam penyebab dan umur. Mulai dari stress hingga disebabkan oleh penyakit seperti pneumonia. Kematian Kiska menjadi salah satu di antara paus orca yang mati di Marineland. Penangkaran ini menjadi sorotan. Ternyata telah ada 18 paus lain yang harus meregang nyawa karena ditakarkan oleh Marineland dan dijadikan hiburan untuk pengunjung.
Selain Ontario Marineland, Kanada, ternyata terdapat banyak sekali tempat penangkatan dan hibutan dengan angka kematian paus orca yang tergolong tebanyak di dunia antara lain:
1. Marineland Ontario Canada : 18 ekor
2. SeaWorld San Diego, California, USA : 18 ekor
3. SeaWorld Orlando, Florida, USA : 14 ekor
4. Nanki Shirahama Adventure World, Japan : 13 ekor
5. Kamogawa SeaWorld, Japan : 11 ekor
6. SeaWorld San Antonio, Texas, USA : 11 ekor
7. Marineland of the Pacific British, California, USA : 9 ekor
8. Sealand of the Pacific, British Columbia, Canada : 8 ekor
9. Marineland Antibes, France : 8 ekor
10. Vancouver Aquariym, Canada : 8 ekor
Dalam banyaknya kasus tersebut, penyebab kematiannya sama seperti kiska masih
belum diketahui dan sedang diselidiki. Namun ada kecurigaan bahwa factor penyebab kematian mereka adalah penyakit pneumonia yang sudah menjadi penyebab kematian paling umum bagi paus orca yang ditangkap. Adapun penyakit lainnya yang dapat disebabkan oleh pengurungan mereka seperti infeksi dan epticemia yang juga merupakan penyebab umum kematian. Hal ini di ungkap oleh Ridgwey lewat penelitiannya pada tahun 1979. Dari penelitiannya tersebut ditemukan bahwa banyak gangguan kesehatan yang muncul saat paus dimasukan dalam penangkaran.
Penangkaran dapat memiliki efek berbahaya pada kesehatan fisik orca. Di sana, orca menunjukkan berbagai perilaku abnormal dan sering mati pada usia dini akibat infeksi dan kondisi kesehatan lain yang jarang terjadi di alam liar. Kehilangan otonomi dan kendali atas
aktivitas sehari-hari dapat menyebabkan kondisi psikologis terkait stres yang dapat memengaruhi kesehatan fisik mereka. Kebosanan kronis juga merupakan penyebab kuat dari stres kronis dan gangguan kesehatan pada orca karena kapasitas intelektual dan emosional mereka. Penawanan telah membuat orca kehilangan kesempatan untuk terlibat dalam perilaku genetik alami mereka. Ini kemudian menjadi awal mula frustrasi, depresi, dan kecemasan. Bila diamati, stres yang terjadi akan terlihat dari sirip punggung yang layu. Tidak tegak seperti orca yang ditemui di lautan lepas.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.