Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Serlyana Serlyana

'Sepi Suatu Kebahagiaan'

Lainnnya | 2023-05-20 20:42:01

Judul : Yang Merasa Sepi

Penulis : Asti Musman

Penerbit : Psikologi Corner

Cetakan : Desember 2022

Tebal Buku : 242 Halaman

ISBN : 978-623-400-334-5

Harga Buku : 79.500

Peresensi : Serlyana Luluk Eka Damayanti

Pernahkah anda merasakan kesepian di keramaian? Bagi sebagian manusia, rasa sepi kerap menghinggapi diri meski tengah berada di tempat ramai dan indah. Kesepian dapat diartikan sebagai situasi yang tidak menyenangkan yang dialami oleh seseorang karena kualitas hubungan antara anda dan oranglain. Apakah anda pernah merasakan begitu? Konsep sepi itu sebenarnya tidak akan pernah muncul. Kita tidak membutuhkan bahasa, logika, dan akal sehat. Akan tetapi hal itu mustahil. Meskipun tinggal di sebuah pulau yang tak berpenghuni, anda tetap memikirkan seseorang yang berada di seberang lautan. Lalu, apakah jika anda hidup sendiri di alam semesta ini, kesepian lantas sirna? Teorinya memang begitu, namun hal ini tidak mungkin terjadi!

Jadi, apakah kita bisa "lari" dari hubungan interpersonal atau hubungan antarindividu itu? Hidup sepenuhnya terpisah dari orang lain pada prinsipnya adalah mustahil. Perasaan kesepian ini berlanjut pada individu-individu dalam bentuk yang berbagai macam, seperti perasaan cemas dan lebih parah mengarah pada kemungkinan mengalami depresi. Tentu saja hal ini akan membuat kita tidak bahagia.

Lantas, bagaimana supaya kita Bahagia? Banyak buku yang membahas tentang bagaimana meraih Bahagia, namun belum tentu menemukan kebahagiaan. Pada buku ini Teori Psikologi Adler mungkin memegang kunci jawabanya.

Buku "Yang Merasa Sepi" karya Asti Musman berpacu pada teori Alfred Adler, seorang psikolog, dokter, terapis, dan sekaligus pendiri awal aliran psikologi individual. Teori psikologi Adler menekankan bahwa “semua kesepian itu berkaitan dengan hubungan interpersonal dan hidup ini bukanlah sesuatu yang diberikan orang lain, tapi sesuatu yang dipilih sendiri dengan kita sendiri yang bisa memutuskan bagaimana cara menjalani hidup“.

Pada awal buku ini penulis menjelaskan bagaimana seseorang bisa merasa kesepian dengan pengalaman yang terdahulu seperti luka batin atau trauma, maupun berasal dari kurangnya dukungan sosial yang membuat diri kita menjadi kesepian. Pendefinisian sendirian dan kesepian keduanya bertumpang tindih, ada yang menemukan ketenangan karena ruang dan waktu, maupun menjadi sendirian untuk benar benar menjadi diri sendiri. Selain itu, juga menanggap bahwa sendirian sebagai hal yang negatif, padahal tergantung pada siapa diri kita, bagaimana perasaan kita tentang diri sendiri dan orang lain, usia, pengalaman hidup, serta harapan dan keadaan masyarakat.

Penulis mengubah makna negatif pada kesendirian ini dengan mencari kebahagiaan dalam diri. Untuk mendapatkan itu, terlebih dahulu mendefinisikan kebahagiaan menurut versi masing masing. Namun, kunci kebahagiaan menurut Adler adalah pada kesederhanaan, seperti kutipan “mensyukuri apa yang kita miliki adalah sumber kebahagiaan yang berasal dari dalam“. Ketika kita mampu bersyukur atau merasakan sisi positif dari apapun yang kita miliki, dapat dengan mudah menemukan kebahagiaan. Ataupun dengan rela berkorban bagi sesama. Orang yang bahagia tidak memiliki rasa sakit hati ketika melihat kebahagiaan orang lain, sebaliknya dengan bahagia disaat sekelilingnya bahagia.

Buku ini ditulis untuk membantu semua orang yang merasa kesepian agar bisa memerangi sepi yang dialami dengan mengubahnya dalam bentuk positif seperti mendapatkan kepercayaan diri dengan belajar cara berinteraksi lebih baik dengan orang lain. Selain itu, buku ini juga berusaha untuk mengajak pembaca mengubah rasa kesepian yang dialami menjadi pendefinisian bahagia mulai dari hal sederhana untuk menolong sesama. Karena bagaimanapun manusia tidak dapat hidup sendiri, setiap orang membutuhkan orang lain dan kita hadir untuk menolong sesama.

Buku yang merasa sepi memiliki cover yang menarik, gambaran cover pada buku menjelaskan isi buku tentang menghadapi kesepian dengan kebahagiaan dengan disertai gambar seorang gadis yang tersenyum diantara taman bunga. Setiap halaman pada buku ini dilengkapi dengan gambar yang menarik agar pembaca tidak merasa bosan dengan banyaknya paragraf yang ada. Pada buku ini, kalimat yang digunakan mudah dipahami. Isi buku ini sangat terstruktur dan rapi, mulai dari bagaimana kesepian dapat terbentuk, fase-fase, penyebab, dampak, dan hubungan kesepian dengan kebahagian. Pada buku ini juga mencantumkan quotes teori Psikologi Adler yang cocok untuk kehidupan. Buku ini cocok bagi pembaca yang sedang mengalami overthinking, sedih dan kesepian, karena dapat menjadi teman yang mampu memberikan pencerahan kepada kita, dan memberikan kehangatan yang dapat menyadarkan kita, terutama kesendirian dengan sudut pandang lain yang positif.

Kekurangan pada buku ini terdapat pada beberapa cetakan halaman yang kurang jelas untuk dibaca.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image