Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Grace Allycia Kurniawan

Sapi Perah Tapi Kok Susunya Nggak Keluar??

Pendidikan dan Literasi | Friday, 19 May 2023, 13:56 WIB

Sapi perah merupakan salah satu sapi yang diambil susunya karena jenis sapi ini penghasil susu dalam jumlah yang besar. Dalam memelihara/ ternak sapi perah ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar sapi perah tetap sehat dan bugar. Para peternak harus memperhatikan kebersihan kendang, nutrisi dari makanan yang diberikan, kebersihan alat yang digunakan untuk memerah sapi, dan sebagainya. Jika peternak tidak memperhatikan hal-hal tersebut, maka sapi perah dapat terkena penyakit yang sangat merugikan para peternak sapi perah, yaitu mastitis (radang ambing).

Menurut Alfarisa Nururrozi (2018), mastitis atau radang ambing merupakan penyakit pada ambing bagian dalam yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau kuman. Menurut drh. Karinadintha Marsya Rachman (2021), cara penularan dari penyakit mastitis atau radang ambing adalah melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi dengan penyebab penyakit mastitis. Menurut Gigih Fikrillah (2019), penyebab penyakit mastitis adalah karena adanya luka di daerah ambing, lalu menjadi infeksi akibat bakteri, fungi, mycoplasma, dan parasit. Bakteri penyebab penyakit mastitis, antara lain Staphylococcus aureus, Streptococcus spp., Corynebacterium spp., E. coli, dan Pseudomonas aeruginosa.

Menurut Gigih Fikrillah (2019), berdasarkan cara penularannya, penyakit mastitis dapat dibedakan menjadi 2, yaitu mastitis Kontagius dan Environmental Mastitis. Pertama, Mastitis Kontagius adalah mastitis yang cara penularannya melalui putting yang satu dengan puting lain. Selain itu, dapat melalui tangan seorang pemerah atau mesin pemerah susu otomatis. Kedua, Environmental Mastitis atau Mastitis lingkungan merupakan mastitis yang penularannya melalui lingkungan luar. Contohnya, dapat melalui alas kandang pada saat ternak duduk atau kotoran yang menempel di daerah ambing.

Menurut drh. Karinadintha Marsya Rachman (2021), gejala dari penyakit mastitis pada sapi perah ada delapan. Pertama, bagian payudara sapi membengkak yang dimana terlihat adanya perubahan warna dan muncul urat pada bagian payudara sapi. Kedua, susu yang dihasilkan tidak normal yang dimana terdapat lendir pada susu yang dihasilkan. Susu sapi perah bisanya berwarna putih dan cair. Ketiga, reaksi sapi berlebihan yang dimana jika kita memerah/memegang puting dari sapinya akan bereaksi berlebihan. Hal ini dikarenakan sapi tersebut merasakan rasa sakit. Keempat, menurunnya jumlah susu yang dihasilkan oleh sapi perah yang terkena penyakit mastitis. Hal ini dikarenakan penyakit mastitis menghambat pengeluaran susu sapi. Kelima, suhu tubuh meningkat dan sapi perah mengalami sesak nafas yang disebabkan oleh bakteri yang menyerang paru-paru. Keenam, nafsu makan sapi perah menurun drastis. Ketujuh, sapi perah menjadi lemas yang ditandai dengan sapi akan lebih sering duduk dalam waktu yang lama. Kedelapan, sapi perah mudah mengalami dehidrasi yang dimana jika kita menyediakan air untuk sapinya, maka air akan lebih cepat habis.

Cara pencegahan agar sapi perah tidak terkena penyakit mastitis. Pertama, menjaga kebersihan kandang sapi perah dengan cara membersihkan makanan sisa, terdapat ventilasi dan cahaya yang cukup, membersihkan kotoran sapi sesegera mungkin, dan membersihkan kandang sapi perah dengan disinfektan dan sabun. Kedua, memberikan makanan yang bernutrisi kepada sapi perah dengan cara memberikan rumput yang segar dan berukuran pendek agar lebih mudah dimakan oleh sapi perah, memberikan konsentrat basah ataupun kering, dan memberikan air minum yang cukup yaitu sekitar 4 liter dalam sehari. Ketiga, memberikan probiotik pada sapi perah. Tujuannya adalah untuk membantu sapi mencerna pakan, membuatnya lebih sehat dan membantu melawan bakteri penyebab mastitis. Probiotik yang dibutuhkan sapi biasanya adalah kromium, selenium, dan seng.

Cara pengobatan sapi perah yang sudah terinfeksi penyakit mastitis, yaitu dengan memberikan obat antibiotik. Antibiotik yang dapat digunakan pada sapi perah antara lain eritromisin, linkomisin, dan kloramfenikol. Ketiga antibiotik ini melawan bakteri dan mencegah infeksi. Selain ketiga obat tersebut, terdapat penicillin, xamethasone, dihydrostreptomycin, atau antihistamin juga harus diberikan untuk mencegah bakteri tumbuh dan membentuk koloni baru. Empat obat tersebut merupakan obat suntik yang dapat disuntikkan langsung ke puting susu sapi perah. Selain itu, dapat membersihkan luka yang terinfeksi dengan alkohol sebelum memberikan suntikan atau pengobatan. Tingkat keparahan mastitis sapi perah bervariasi, sehingga pengobatan mastitis juga sapi perah bervariasi. Jika penyakit mastitis semakin parah, maka dapat diberi penisilin 2 ml per 100 kg bobot badan sapi. Sulfamethazine juga dapat diberikan secara oral ke sapi hingga 120 mg per 100 kg berat badan. Kedua obat dapat diberikan setiap 12 jam setiap hari selama 4 hari. Jika kondisi sapi perah tidak membaik, maka dapat diberi chlortetracycline dan oxytetracycline. Kedua obat tersebut merupakan antibiotik ternak yang lebih kuat.

Dapat disimpulkan bahwa penyakit mastitis pada sapi perah sangat merugikan para peternak. Hal ini disebabkan oleh adanya bakteri yang dapat menghambat keluarnya air susu. Bakteri yang dapat menyebabkan penyakit mastitis adalah Staphylococcus aureus, Streptococcus spp., Corynebacterium spp., E. coli, dan Pseudomonas aeruginosa. ), Berdasarkan cara penularannya, penyakit mastitis dapat dibedakan menjadi 2, yaitu mastitis Kontagius dan Environmental Mastitis. Gejala dari sapi yang terkena penyakit ini adalah bagian payudara sapi membengkak, susu yang dihasilkan tidak normal, reaksi sapi berlebihan, menurunnya jumlah susu yang dihasilkan, suhu tubuh meningkat, nafsu makan sapi perah menurun drastis, sapi perah menjadi lemas, dan sapi perah mudah mengalami dehidrasi. Cara pengobatan sapi perah yang sudah terinfeksi penyakit mastitis, yaitu dengan memberikan obat antibiotic, seperti eritromisin, linkomisin, dan kloramfenikol.

Itulah pemaparan dari sayaa.. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan teman-teman semuanyaa.. Sekian dari saya.. Terima kasih sudah mau membaca hingga akhir

Referensi

Nururrozi, A. (2018). Mencegah Sapi Perah Terkena Mastitis.

Rachman, K. M. (2021). Penyakit Mastitis Sapi: Gejala Serangan, Penyebab, Pengobatan Hingga Cara Pencegahan.

S, G. F. (2019). Penyakit Mastitis pada Ternak.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image