Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image I Gede Suyoga Guna Putra

Virtual Reality: Sebuah Realitas Baru di Era Modern

Teknologi | Wednesday, 17 May 2023, 00:39 WIB

Virtual Reality: Sebuah Realitas Baru di Era Modern

Ilustrasi Virtual Reality. Foto: Pexels (cottonbro studio).

Realitas mengacu pada keadaan atau keberadaan sesuatu yang nyata atau benar-benar ada. Ini mencakup segala sesuatu yang ada di dunia fisik, seperti objek, peristiwa, fenomena alam, dan interaksi manusia. Realitas, tidak seperti penipuan atau ilusi, juga dapat merujuk pada suatu kondisi atau kebenaran yang mendasarinya.

Apa yang akan terjadi jika realitas tersebut dapat diubah dan dibuat sesuai dengan keinginan kita? Tentunya ini akan merubah persepsi kita terhadap suatu realitas, yang dimana kita dapat mengontrol, memanipulasi, bahkan menciptakan segala hal dalam realitas baru tersebut.

Walau terdengar mustahil, hal ini dapat dilakukan dalam suatu teknologi realitas virtual atau Virtual Reality (VR). Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk merasakan hingga mengontrol berbagai pengalaman baru dalam realitas virtual yang diciptakan dalam proses komputer. Namun, segala hal dalam VR ini merupakan suatu kenyataan sementara dan tidak permanen, karena itu hanya terjadi di dalam dunia maya yang dibuat oleh komputer.

Apa Itu Virtual Reality?

Ilustrasi Pengguna Virtual Reality. Foto: Pexels (Eren Li).

Virtual reality (VR) adalah teknologi yang menciptakan pengalaman simulasi yang imersif dan interaktif di dunia maya, teknologi VR biasanya melibatkan pengguna menggunakan headset khusus yang menampilkan gambar atau video 3D stereoskopik di depan mata, dan dilengkapi dengan sensor gerak yang melacak pergerakan kepala pengguna, sehingga pengguna dapat melihat dan berinteraksi dengan lingkungan virtual secara realistis.

Selain headset, VR juga dapat menggunakan perangkat tambahan seperti kontroler atau sensor gerak yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan lingkungan atau objek virtual. Beberapa sistem VR juga dapat menyediakan feedback haptic (sensorik) untuk memberikan sensasi taktis seperti getaran atau sentuhan.

Tujuan utama dari VR adalah menciptakan pengalaman yang meyakinkan dan mendalam, di mana pengguna benar-benar merasa terlibat dan berinteraksi dengan dunia maya yang diciptakan. Pengguna dapat menjelajahi ruang 3D, berkomunikasi dengan objek atau karakter virtual, dan bahkan mengambil peran dalam cerita atau simulasi yang sedang berlangsung.

Penerapan Virtual Reality Dalam Kehidupan

Ilustrasi Penerapan Virtual Reality. Foto: Pexels (Julia M Cameron).

1. Dalam bidang rekereasi dan hiburan VR memberikan pengalaman baru bermain video game yang dimana pengguna dapat memasuki dunia game dan bermain secara realistis. Selain pengalaman bermain, pengguna juga berinteraksi secara langsung dengan pengguna lain yang disediakan dalam game. Tak hanya dalam game VR juga dapat digunakan untuk melihat suatu film ataupun konser secara 3D sehingga pengguna dapat merasakan pengalaman imersif saat menonton.

2. Dunia pendidikan dan pelatihan juga telah mengadopsi VR sebagai alat pembelajaran yang inovatif. VR dapat digunakan dalam pelatihan medis, memungkinkan mahasiswa kedokteran untuk berlatih prosedur medis dalam lingkungan simulasi yang aman. VR juga digunakan dalam pelatihan olahraga untuk meningkatkan keterampilan dan kinerja atlet. Melalui simulasi olahraga yang realistis, atlet dapat berlatih teknik, strategi, dan taktik dalam lingkungan virtual sebelum menerapkannya di lapangan.

3. Industri desain dan arsitektur menggunalan VR dalam proses perancangan dan presentasi. Dengan menggunakan model 3D dan perangkat VR, arsitek dan desainer dapat menghadirkan visualisasi yang lebih realistis bagi klien mereka. Pengguna dapat menjelajahi dan berinteraksi dengan desain bangunan, ruang interior, atau produk secara virtual sebelum keputusan akhir diambil.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image