Dapatkah Teknologi Era Revolusi Industri 4.0 Mengubah Dunia?
Teknologi | 2023-05-16 23:15:15Era teknologi otomatisasi digital, yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2011, dikenal sebagai Revolusi Industri 4.0. Big data, AI, teknologi Internet, dan bidang lainnya telah mengalami kemajuan yang luar biasa selama periode waktu ini. Dunia masih mengalami kemajuan teknologi yang cepat di era ini, dan beberapa inovasi paling canggih akan segera dipublikasikan. Bahkan hal-hal yang pada awalnya tampak mustahil dalam hal intuisi manusia ternyata dapat dikembangkan. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Super Solar Expressway
Super Solar Expressway, jalan tol dengan kemampuan mengisi baterai mobil listrik yang beroperasi, mewakili kemajuan baru-baru ini di industri otomotif. Jarak expressway antara Hangzhou hingga Ningbo mencapai 161 km. Ketika selesai, itu akan menjadi expressway yang aman dan ramah lingkungan.
Industry insider mencatat bahwa smart expressway system akan mencakup sistem peringatan dan sistem pemantauan menyeluruh untuk mempertahankan keselamatan kendaraan bersamaan dengan meningkatkan kecepatan lalu lintas rata-rata.
Menurut perkiraan, kecepatan rata-rata expressway saat ini adalah 90 kilometer per jam. Super solar expressway diperkirakan akan meningkatkan kecepatan lalu lintas rata-rata sebesar 20 hingga 30 persen berkat sistem dan manajemen kendaraan yang cerdas.
Selain itu, penggunaan teknologi internet dan kendaraan diharapkan akan mendukung autonomous driving di masa depan, sehinga tujuan "accident-free" diharapkan akan dicapai dengan bantuan high-accuracy positioning, traffic-road synergy, dan autonomous driving systems.
2. AI (Artificial Intelligent)
Istilah Artificial Intelligent atau AI, terus menjadi tren teknologi yang paling populer. Baru-baru ini, kecerdasan buatan telah memiliki dampak langsung pada pekerjaan yang kita lakukan dan cara kita hidup.
Meskipun masih dalam tahap awal dan akan terus berkembang, hal tersebut dipromosikan sebagai teknologi yang akan mengubah kehidupan manusia selamanya. Kecerdasan buatan adalah sistem komputer yang dibangun untuk meniru kecerdasan manusia dan melakukan tugas-tugas seperti mengenali gambar, cara bicara dan pola dalam pengambilan keputusan. AI menawarkan keuntungan menyelesaikan tugas lebih cepat daripada manusia.
Bahkan dalam sebuah studi tahun 2018, satu dari lima orang di AS menggunakan AI setiap hari dalam berbagai bentuk seperti aplikasi navigasi, perangkat streaming, asisten pribadi untuk ponsel pintar, aplikasi berbagi perjalanan, asisten rumah pribadi dan perangkat rumah pintar. Penggunaan lain dari AI meliputi penjadwalan kereta, menilai risiko bisnis, memprediksi pemeliharaan, meningkatkan efisiensi energi, dll.
Namun, keberadaan kecerdasan buatan juga memiliki sisi buruk, yakni mulai menggantikan peran manusia dalam pekerjaan yang dapat berdampak pada berkurangnya jumlah pekerja di dunia. Sebuah studi mengungkapkan bahwa AI akan menghilangkan 73 juta pekerjaan di AS pada tahun 2030. Hal ini jelas bisa diprediksi, termasuk di Indonesia.
3. RPA (Robotic Process Automation)
Otomatisasi proses robot atau yang biasa dikenal dengan RPA adalah rekayasa perangkat lunak dengan sistem digital untuk melakukan proses dan tugas bisnis yang berulang dan sederhana yang biasanya dilakukan oleh manusia. .
Dalam konteks ini, ia tidak tampil sebagai robot yang duduk di depan komputer layaknya manusia yang sedang bekerja. RPA adalah perangkat lunak yang dapat meniru aktivitas manusia dalam sistem digital dengan kecepatan dan akurasi hingga 100%.
RPA adalah perangkat lunak untuk melakukan tugas pada sistem digital (komputer dan perangkat seluler) yang sering meniru klik mouse dan penekanan tombol untuk menyelesaikan alur kerja.
Teknologi RPA dapat ditemukan dalam aktivitas sehari-hari, seperti layanan kesehatan yang digunakan untuk mengelola riwayat kesehatan pasien, pencatatan, penagihan, dan pelaporan.. Aplikasi yang paling umum dari RPA adalah penggunaan mobile banking dan online banking, serta manajemen rekening luar negeri.
RPA kemudian digunakan dalam manajemen rantai pasokan untuk mengotomatisasi pemrosesan pesanan dan pembuatan faktur, melacak tingkat persediaan, dan melacak pengiriman. Kita dapat melihat history barang yang dibeli online secara real time.
RPA mengotomatisasi hingga 45% dari semua tugas. Namun, satu studi menemukan bahwa RPA dan inovasi teknologi lainnya mengancam 230 juta pekerjaan, atau 9% dari tenaga kerja global. Namun, keberadaan RPA juga telah membantu dan membuka banyak peluang pekerjaan, termasuk pengembang perangkat lunak, manajer proyek, analis bisnis, arsitek, konsultan, dan lainnya.
Saat ini sudah banyak kursus dan pelatihan dalam RPA yang terbukti sangat membantu dalam kemudahan pekerjaan terutama dalam pengembangan usaha.
Nah berikut beberapa inovasi teknologi terbaru di era Industri 4.0. Apa yang sebelumnya dianggap tidak mungkin, nyatanya, dapat dibuat hari ini. Kemungkinan akan ada lebih banyak hal hebat di masa depan. Oleh karena itu, pemuda masa kini harus melek teknologi untuk menciptakan inovasi-inovasi baru di masa depan yang dapat memecahkan masalah ekonomi, sosial budaya, politik, serta pertahanan dan keamanan di dunia.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.