Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ihsan Istikhari

Perspektif Masyarakat Terhadap Sepak Bola di Indonesia

Olahraga | Tuesday, 16 May 2023, 00:38 WIB
sumber: dokumen sendiri

PERSPEKTIF MASYARAKAT TERHADAP SEPAK BOLA DI INDONESIA

Disusun oleh : Muhammad Ihsan Istikhari

NPM : 22010400048

Mata kuliah : Public Relations

Dosen pengampu : Tria Patrianti, S.Sos, M.IKom

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Program Studi Ilmu Komunikasi

Universitas Muhammadiyah Jakarta

Menurut Dvorak dan Junge (2000), sepakbola merupakan salah satu olahraga yang paling populer secara mendunia dengan jumlah pemain dan penonton yang senantiasa terus meningkat. Hal ini juga berlaku di Indonesia, Santoso (2014) mengungkapkan bahwa sepakbola seakan–akan sudah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia.Wicaksono (2011) menambahkan mengenai antusiasme masyarakat Indonesia dapat dilihat dari kerelaan suporter untuk mendukung kemanapun klub mereka bertanding.

Di Indonesia sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang tergolong cukup banyak peminatnya, mulai dari anak-anak sampai dengan orang dewasa. Liga sepak bola Indonesia dimulai sekitar tahun 1930-an pada era kolonial Belanda, pada tahun 1930 M juga didirikan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau disingkat (PSSI) di Yogyakarta oleh Soeratin Sosrosoegondo. Hingga saat ini terdapat sekitar ±300 club sepak bola yang ada diseluruh Indonesia.

Antusiasme masyarakat akhir-akhir ini kalah dengan kefanatikan berlebihan dari suporter yang mendukung klub kesayangan masing-masing. Menurut Setyowati (2013), suporter Indonesia dapat menjadi agresif karena mendukung klub favorit mereka hanya dengan bermodal nekad dan untuk jangka yang lebih panjang dapat berpotensi untuk merusak fasilitas publik yang ada, baik yang bernilai jutaan maupun yang bernilai milyaran atau lebih. Selain itu sepakbola di Indonesia masih berkaitan dengan politik ,Archetti (2005) menentang bahwa sepak bola bukan tentang politik, namun, kenyataannya, sepak bola Indonesia sangat erat kaitannya dengan politik. Aktor-aktor politik dan partai politik mengintervensi jalannya persepakbolaan nasional (Colombijn, 2000).

Terlepas dari beberapa faktor negatif sepakbola di Indonesia , banyak juga faktor positif yang mempertahankan citra baik sepak bola terhadah perspektif masyarakat indonesia diantaranya:

1. Sebagai cabang olahraga prestasi

Seperti yang kita ketahui sepak bola di indonesia juga merupakan salah satu cabang olahraga yang memunculkan anak muda bertalenta dan juga berprestasi. Sepak bola juga memberikan prestasi yang cukup banyak di indonesia dalam ajang internasional seperti seagame dan kompetisi lainya.

2. Sebagai sarana hiburan

Olahraga sepak bola juga sebagai sarana hiburan untuk mendapatkan kesehatan jasmani dan rohani. Tidak hanya menyehatkan tubuh tapi menyajikan tontonan yang menarik disetiap pertandinganya memperlihatkan kemampuan anak muda indonesia.

3. Memperkuat tali silaturahmi

Bukan hanya soal kompetitif dalam sepak bola fairplay atau sportifitas hal yang harus diutamakan, jangan sampai mencederai lawan karna pada akhirnya semua menjadi kawan rival hanyalah 90 menit di lapangan. Begitu juga para sporternya saling menghargai satu sama lain.

4. Sebagai media pembelajaran

Sebagai media pembelajaran yang dimaksud adalah di sepak bola kita banyak mempelajari banyak hal, tidak hanya cara bermain bola saja tetapi hal-hal kecil seperti kedisiplinan atlet sepak bola juga harus disiplin mulai dari waktu tidur, pola makan yang sehat, istirahat yang cukup dan juga dalam waktu latihan. Dari sepak bola juga kita belajar bekerja sama dalam tim bagaimana kita harus kompak dalam bertanding sehingga mencapai tujuanya yaitu kemenangan.

Pada intinya sepak bola di Indonesia tidak hanya memiliki sisi negatif tetapi banyak sisi positif lainya seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Mungkin minimnya pengetahuan masyarakat di indonesia dan bahkan hanya melihat atau mendengar sisi negatif dari sepak bola di Indonesia memalaui media, itu yang menyebabkan stigama negatif sepak bola di indonesia dimata masyarakat. Oleh karna itu kita sebagai masyarakat harus membuka mata lebar-lebar jangan hanya meliahat sisi negatif dari sepak bola indonesia saja atau bahkan menjadi oknum yang memprovokasi. Seharusnya kita sebagai masyarakat ikut serta mendukung sepak bola di tanah air ini agar jauh lebih berkembang.

Para pihak yang berkonflik juga harus bekerja sama untuk tujuan yang sama yaitu membangkitkan citra yang baik di mata masyarakat indonesia ataupun masyarakat luar negeri dan mengesampingkan kepentingan pribadi atau kelempok. Dukungan dari pemerintah juga sangat penting dapat dibuktikan ketika pemerintah tuurun tangan mengatasi konflik KPSI dan PSSI keduanya menyatu kembali didalam naungan PSSI.

DAFTAR PUSTAKA

Andrew, R., & Suryawan, I. N. (2015). Studi literasi pengembangan manajemen klub sepakbola di Indonesia. Modus, 27(2), 175-182.

Sanjaya, A., SD, H. A., Buwono, A. B. C., & Sari, N. N. R. (2018). Tata Kelola Olah Raga dengan Figur Politik dari Militer: Studi Kasus Pemerintah Indonesia dalam Konteks Sepak Bola. ARISTO, 6(2), 225-242.

Ulhaq, A. D. (2013). Olahraga dan politik studi kasus peran pemerintah dalam konflik persatuan sepakbola seluruh Indonesia (PSSI).

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image