Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Waduh, Apakah Aman Penerapan Diet No Karbo itu?

Gaya Hidup | 2023-05-15 17:25:38

Sebagian besar orang tetap menganggap diet tanpa makan nasi itu bikin penurunan berat badan jadi cepat. Padahal, riset terbaru mengungkapkan jika diet tanpa karbohidrat ternyata tidak efektif untuk weight loss.


No carbs diet atau diet tanpa karbohidrat cukup populer dalam beberapa tahun ke belakangan ini. Banyak orang mencoba dan percaya jika diet ini bisa membuat timbangan geser ke kiri. Sayangnya, hasil diet ini tidak lebih baik dari diet konvensional yang disertai dengan olahraga. Hasil dari diet tanpa karbo mungkin terlihat lebih cepat. Namun, diet seperti ini tidak bisa digunakan sebagai gaya hidup. Artinya, pelakunya tidak akan bisa menjalankan diet ini untuk jangka panjang.


No carbs diet mungkin sudah dijalankan dari sejak lama. Bahkan, orang awam pun sampai mengikutinya agar bisa mendapatkan hasil yang cepat. Pola makan dengan membuang karbohidrat mungkin terlihat cepat dalam menurunkan berat badan. Ini terlihat dari bergesernya timbangan dengan cepat dalam beberapa hari. Sayangnya, pengurangan berat badan itu lebih banyak didominasi oleh air. Saat kadar air sudah menurun, risiko mengalami stuck akan tinggi. Biasanya diet tanpa karbohidrat hanya berjalan dalam waktu singkat saja.


Diet ini tidak bisa dipakai untuk pola makan jangkap panjang. Mengapa? Karena bisa menimbulkan risiko malnutrisi. Pendekatan diet dengan mengeliminasi karbohidrat mungkin terdengar menyakinkan. Namun, yang terjadi justu sebaliknya. Diet ini justru menyebabkan masalah pada tubuh pengguna.


Diet tanpa karbo menyebabkan si pelaku harus mengganti kebutuhan karbo dengan makanan tinggi protein dan lemak. Ini menyebabkan seseorang mengonsumsi bahan makanan yang tidak sehat.


Pelaku diet ini cenderung mengonsumsi banyak lemak jenuh dan trans yang berbahaya. Ini bisa memicu masalah pada sistem kardiovakular pada tubuh. Penyakit seperti stroke atau jantung mungkin terjadi. Lebih lanjut, diet ini juga bisa memicu kondisi keto flu di minggu awal menjalankannya. Ini membuat pelaku jadi pusing, lemas, dan craving pada gula atau karbohdirat. Daripada melakukan diet tanpa karbohidrat sama sekali, lebih baik mengurangi porsi makannya saja. Karena mau bagaimana pun tubuh tetap butuh karbohidrat untuk berfungsi dengan baik.


Banyak praktisi kesehatan yang tidak menganjurkan semua orang menjalankan diet tanpa karbohidrat. Jika menjalankan diet ekstrem ini, risiko mengalami kekurangan vitamin, mineral, dan serat bisa terjadi. Ini tentu berbahaya karena jika dilakukan dalam jangka panjang tubuh benar-benar mengalami defisiensi. Efeknya bisa besar dan menurunkan fungsi organ tubuh. Selain itu, memperbanyak protein sebagai pengganti karbohidrat juga tidak bisa dilakukan oleh banyak orang. Kenapa? Karena harga protein cenderung lebih mahal.


Sebelum memutuskan untuk menjalankan diet, cobalah lakukan riset terlebih dengan baik terlebih dahulu. Karena di luar sana tidak hanya ada no carbs diet saja, ada juga pola makan jenis lain yang jauh lebih sehat. Yang terpenting saat memilih diet adalah kemampuan masing-masing pelaku untuk menjalankannya. Pastikan dietnya yang sehat, bisa memenuhi kebutuhan kalori, tidak membuat kelaparan, dan bisa digunakan untuk jangka panjang. Lebih lanjut, diet tidak hanya dipakai untuk penurunan berat badan saja. Namun, bisa juga dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan secara menyeluruh.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image