Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Regina Harlin

Bullying dari Perspektif Korban

Edukasi | Monday, 15 May 2023, 15:42 WIB
Image by MPR News

Bullying adalah suatu tindakan intimidasi yang dilakukan secara berulang untuk melukai seseorang baik secara fisik maupun verbal. Bullying dapat terjadi pada siapa saja mulai dari anak-anak, remaja, maupun anak dewasa dan bullying dapat terjadi dalam jangka yang pendek maupun panjang. Sesorang akan melakukan tindakan bullying dikarenakan kurangnya kasih sayang dari orang tua, pernah menjadi korban bullying, dan keinginan untuk menjadi populer di lingkungannya. Bullying bisa saja terjadi melalui tindakan secara fisik, verbal, melalui internet (Cyber Bullying), sosial, sexual maupun non-verbal.

Kenapa seseorang mengalami tindakan bullying? Yang pertama, penampilan fisik. Penampilan fisik yang berbeda-beda dapat memberikan pengaruh yang positif maupun negatif, misalnya menggunakan kacamata, behel, pakaian yang dianggap tidak cantik maupun keren sehingga menyebabkan para bully dapat menjadikan seseorang tersebut sebagai bahan untuk diintimidasi. Yang kedua adalah ras dan agama. Ras dan agama yang minoritas sering kali menyebabkan seseorang anak ter-bully. Yang ketiga adalah terlihat lemah. Ketika seseorang anak dianggap lebih lemah dan terlihat tidak sanggup melawan, pelaku bullying tentu saja akan merasa dirinya lebih kuat dan dapat mendominasi orang yang lebih lemah. Selanjutnya terlihat tidak mudah berkomunikasi. Seseorang yang terlihat tidak mudah berkomunikasi memungkinkan tidak adanya teman berbaur ataupun hanya memiliki teman yang sedikit. Hal ini dapat menyebabkan pelaku bullying berpotensi melakukan hal intimidasi pada korban tersebut.

Dampak yang ditimbulkan dari tindakan bullying pada korban dari sisi mental ialah ketakutan, stress, depresi, cemas, trauma, suasana hati, tidur, nafsu makan, dan juga energi dapat bermasalah. Dari sisi kehidupan di sekolah juga dapat mempengaruhi misalnya menurunnya nilai akademik, tidak adanya motivasi untuk belajar dan bersekolah, menutup diri dari pergaulan, dan mungkin akan menyebabkan teman sekolahnya akan menjauhinya dikarenakan takut akan ikut ter-bully jika berbaur dengan korban. Jika mengalami tindakan bullying dalam jangka yang panjang, maka akan menyebabkan pemikiran untuk melukai diri sendiri ataupun bunuh diri. Tindakan bullying ini juga dapat memungkinkan menyebabkan korban bully untuk menjadi pelaku bullying.

Dilihat dari dampak tindakan bullying terhadap korban, maka bullying merupakan masalah yang sangat serius sehingga harus dicegah secepatnya. Dari sisi keluarga, pola asuh orang tua tidak melakukan tindakan kekerasan secara fisik maupun verbal, dan memberi kasih sayang secara verbal dan fisik misalnya memuji, dipeluk, dan lain-lain. Dari sisi sekolah, memberikan edukasi tentang bullying pada murid-muridnya sejak dini. Hal mengedukasi ini juga dapat dilakukan oleh keluarga. Dari sisi masyarakat, perlu membentuk lembaga khusus untuk menangani kasus bullying dan melakukan kampanye anti-bullying. Dari sisi korban juga dapat menjalani konseling dengan seorang psikolog maupun psikiater.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image