Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Desva Putri Ramadhanti

POTENSI ECOMUSEUM PADA TERAS BUDAYA SUNDA

Wisata | Thursday, 23 Dec 2021, 16:38 WIB
https://travel.tempo.co/read/1142132/teras-sunda-destinasi-baru-di-bandung-yang-kental-dengan-seni

Penyebaran destinasi wisata di kota Bandung ini terus diperbanyak oleh pemerintah untuk menarik kunjungan wisatawan. Di daerah timur Kota Bandung, bertepatan di Jalan Raya cipadung,, Kecamatan Cibiru, telah didirikan sebuah komplek pusat seni dan budaya sunda yang bernama Teras Sunda Cibiru.

Dengan luas 5.600 meter persegi, terdapat 6 bangunan khas sunda yang konstruksinya dibuat oleh material berupa bamboo yang menunjukkan jati diri dari kebudayaan Sunda. Total bangunan ini terdiri dari satu bangunan utama yang berfungsi sebagai aula dan amphitheater. Bangunan lainnya berisikan galeri-galeri, ruangan pembuatan alat-alat kesenian sunda, pendop, dan galeri penjualan souvenir. Selain itu, di Teras Sunda Cibiru ini memiliki sebuah tugu setinggi kurang lebih 10 meter yang berbentuk menyerupai bamboo runcing.

Untuk menggunakan fasilitas yang sudah ada pada Teras Sunda Cibiru ini tidak dipungut biaya sama sekali. Cukup hanya membayar biaya parker saja. Dengan yang disajikan oleh Teras Sunda Cibiru ini sangat diberikan kemudahan untuk mengenal lebih dalam tentang kebudayaan Sunda.

Tetapi beberapa masyarakat belum mengetahui betapa berpontesinya Teras Budaya Sunda ini sebagai ecomuseum. Dengan tujuan Teras Sunda Cibiru ini memberikan saran bagi penduduk kota Bandung Khususnya seniman sekaligus bagian dari kehiatan memperkenalkan dan memperkuar identitas yang dimiliki kota Bandung dikancah wisatawan local maupun mancanegara dengan menampilkan keanekaragaman kesenian dan budaya Sunda mulai dari pagelaran seni tari, seni music, seni lukis, seni benjang dan masih banyak lagi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image