Rafif, Pencak Silat Jalan Temukan Jati Diri
Eduaksi | 2023-05-12 20:38:48Raffi Agra Baris Aji, demikian nama lengkapnya. Siswa kelas 9 yang biasa dipanggil Rafif ini adalah atlit Pencak Silat yang mumpuni. Saat ini ia tengah menyiapkan diri menjadi atlet profesional. Di tengah kesibukannya sebagai pelajar, Rafif tetap mengikuti prosedur latihan yang ditetapkan oleh pelatihnya. Menurut Rafif, sesibuk apapun, ia akan tetap memprioritaskan sekolahnya. “Bagaimanapun, seorang atlet harus berwawasan luas, maka saya akan tetap serius belajar sambil latihan. Keduanya akan sangat mendukung karir saya di masa depan,” kata Rafif dengan yakin.
Dengan ketekunannya, baru-baru ini, putra dari Wationo dan Wastini, terpilih menjadi salah satu atlet yang akan dibina oleh Diskpora Propinsi DIY-KONI melalui program Pembinaan Atlet Berbakat (PAB). Seleksi untuk masuk dalam program PAB sangat ketat. Beberapa atlet berbakat diseleksi sampai akhirnya terpilih 17 atlet berbakat untuk dibina dalam PAB. Tentu suatu prestasi yang sangat membanggakan, tidak hanya buat Rafif dan keluarganya, namun juga MTsN 6 Sleman.
Berbagai fasilitas didapatkan Rafif dari program PAB ini, seperti latihan yang lebih intensif dan serius dengan lawan-lawan yang menantang, fasilitas seragam, dan uang pembinaan. Hal ini menjadi kesempatan emas buat Rafif untuk melaju ke arah yang lebih professional. Tekat Rafif bulat untuk menjadi atlet pencak silat yang bisa membawa harum nama Indonesia di kancah Internasional.
Kecintaan Rafif pada pencak silat tidak perlu diragukan lagi walau awalnya ia hanya coba-coba mengikuti latihan pencak silat di masa kecil. Semakin, waktu berjalan, remaja yang lahir 1 Juli 2008 ini merasakan banyak manfaat dari pencak silat. Bagi Rafif, pencak silat bukan hanya sarana jaga diri, namun juga ajang sosialisasi dan penemuan jati diri. “Belum sampai menemukan jati diri yang sebenarnya, sih, Baru proses ke arah sana. Yang jelas dengan pencak silat, kita bisa banyak teman,” kata Rafif berkelakar.
Menjadi atlet profesional adalah impian Rafif. Namun, menurut Rafif, jalan yang ditempuhnya masih panjang. Ia harus lebih tekun berlatih dan konsisten. Berlatih 6x seminggu di pusat pembinaan Pencak Silat Sleman di Stadion Maguwoharjo dan pembinaan di provinsi (di stadion Mandala Krida dan Pendopo Wanabaktiyasa) ia ikuti dengan serius. Saat ini targetnya adalah mengikuti berbagai kejuaraaan yang ada, agar kualitasnya sebagai atlet pencak silat teruji. Rafif banyak mendapat predikat juara dari berbagai kompetisi pencak sialat yang ia ikuti seperti;
• KOSN jenjang SMP tingkat nasional ( diselenggarakan secara daring tanggal 20-26 September 2021) sebagai peserta
• KOSN jenjang SMP tingkat provinsi (diselenggarakan secara daring tanggal 6-12 September 2021) juara 3 tunggal putra
• KOSN jenjang SMP tingkat kabupaten (diselenggarakan secara daring tanggal 28-30 juni 2021) juara 1 tunggal putra
• Kajurkab jenjang SMP ( diselenggarakan di GOR BPKP DIY tanggal 10-13 November 2022) juara 1 tanding kelas H putra
• Popkab (diselenggarakan di GOR Tridadi - sleman tanggal 11-13 Februari 2022) juara 2 tunggal putra
Saat ini, Rafif sedang mempersiapkan diri mengikuti Asesmen Daerah (AD). Ia berharap akan melanjutkan pendidikan di sekolah yang bisa mendukung minat dan bakatnya sebagai atlet pencak silat. “Saya ingin sekolah saya nanti juga mendukung aktivitas saya berlatih pencak silat, seperti MTsN 6 Sleman yang selalu mendukung saya pada saat saya mengikuti kejuaraan pencak silat,” jelasnya. Rafif juga menceritakan kebanggaannya menjadi salah satu siswa MTsN 6 Sleman. Ia berharap MTsN 6 Sleman lebih menggali minat dan bakat siswa dibidang non akademik. ‘Saya yakin banyak sekali adik-adik kelas yang berprestasi dari bidang non-akademik,” pungkas Rafif.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.