Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image destriana indra

Heat Wave Thailand dan India Bisa Berdampak di Masa Depan?

Teknologi | Friday, 12 May 2023, 18:58 WIB
Ilustrasi suhu panas, cr : nabire.net

Pada paruh pertama tahun 2023 tepatnya di bulan April, kawasan asia tenggara khususnya negara Thailand dan India mengalami gelombang panas atau Heat Wave sehingga mencapai kenaikan suhu lebih dari 40 derajat celcius. Kenaikan suhu atau yang biasanya disebut global warming adalah peristiwa dimana suhu di atmosfer dan permukaan bumi mengalami peningkatan. Peningkatan suhu di bumi membawa dampak yang cukup besar pada perubahan tatanan ekologi kehidupan. Peningkatan suhu biasanya didorong oleh aktivitas manusia itu sendiri seperti efek rumah kaca, pembakaran bahan fosil yang menghasilkan gas panas, pemakaian kendaraan pribadi, penebangan hutan secara liar dan masih banyak lagi.


Dampak dari peristiwa peningkatan suhu yang sudah terjadi dalam tujuh tahun terakhir ialah mencairnya lapisan es laut di kutub. Lalu bagaimana dampak terhadap bumi? akan terjadi naiknya permukaan laut sehingga daratan semakin rendah dan bisa saja mengancam hilangnya pulau-pulau kecil. Lambat laun dampak seperti ini sebenarnya sudah terjadi di negara kita sendiri, negara Indonesia tanpa kita sadari. BMKG memprediksi bahwa Indonesia tidak mengalami gelombang panas seperti India dan Thailand meskipun suhu di Indonesia tetap tergolong panas.


Di India terdapat sejumlah sekolah yang ditutup karena suhu panas yang meningkat. Selain itu, peristiwa ini dapat menyebabkan kematian setelah diadakannya acara penghargaan di luar ruangan. Baru-baru ini di sosial media ditunjukkan bahwa jalanan di India meleleh karena suhu panas yang ekstrim sehingga kendaraan yang digunakan di jalanan lekat dengan lapisan aspal tersebut. Di wilayah timur India mengalami pemadaman listrik dan juga kekurangan daya diakibatkan cuaca panas ini. Sama halnya dengan Thailand, sudah 32.000 megawatt lebih listrik digunakan dan justru penggunaan seperti juga memicu peningkatan suhu yang ekstrim. Akibat lain dari cuaca panas ini juga telah memakan korban jiwa yaitu seorang polisi meninggal dunia karena terpapar panas. Departemen cuaca Thailand memperingatkan kepada warga agar waspada terhadap cuaca panas dan dikondisikan untuk tetap berada di dalam ruangan.


Berbagai dampak dari peningkatan suhu yang ekstrim telah melanda dua negara tersebut. Lantas apa penyebabnya di kedua negara ini? pastinya dari aktivitas manusia sendiri yang sebagian besar dari pembakaran bahan bakar fosil. Hal ini terdapat terjadinya perubahan pola cuaca di seluruh Asia sehingga munculnya cuaca ekstrim ini. Selain itu, disebabkan oleh bangunan yang besar akan tekanan tinggi yang dimana tekanan tersebut mencegah terjadinya hujan.


Oleh sebab itu, hal yang sederhana seperti cara pemakaian barang kita sehari-hari yang dapat menimbulkan peningkatan suhu sebaiknya dapat dikurangi karena tanpa kita sadari hal seperti itu sudah membuat lapisan ozon semakin menipis sehingga memicu peningkatan suhu. Hal ini perlu dibiasakan agar tidak berefek panjang dari tahun ketahun. Kemudian dampak-dampak yang sudah terlihat di sekitar kita ataupun di negara lain ini juga akibat ulah manusia itu sendiri. Ahli cuaca juga sudah memperingatkan kepada warga-warga untuk tetap berwaspada dan untuk tetap berada dalam ruangan. Kita dapat bekerja sama dengan pekerja profesional dan dapat saling mengingatkan antar sesama sesama untuk membantu perubahan iklim di sekitar kita karena “Bumi menyediakan cukup untuk memenuhi kebutuhan setiap orang, tetapi tidak untuk keserakahan setiap orang." adalah kutipan dari Mahatma Gandhi, seorang politikus yang menginspirasi banyak orang.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image