Kombinasi Ikhtiyar dan Tawakal Ala Pepohonan
Gaya Hidup | 2023-05-09 07:33:37Kombinasi Ikhtiyar dan Tawakal Ala Pepohonan
Diantara makhluk hidup, pohon adalah yang paling menerima, jika dibandingkan dengan binatang, apalagi manusia. Mulai dari tempat tinggal, makanan dan perlakuan makhluk lainnya.
Tanaman, semenjak biji jatuh dan mulai menancapkan akar - akarnya; tidak bergeming, Istiqomah berada di awal dia ditumbuhkan. Secara fakta, sulit ditemukan tanaman pindah tempat dari pijakan pertamanya.
Berbicara Masalah tingkat penerimaan, tanaman ( pohon) adalah si penerima ulung. Ia mencukupkan diri dengana sediaan yang ada di radius terbatas dimana ia tegak menopang rimbun batangnya. Jika menipis hara dan air, ia lebih memilih untuk ' mengorbankan diri', daun berguguran, ranting mengering dan seterusnya.
Kesan menerima apa adanya -secara kasat mata - benar adanya. Namun di balik itu, ia mengupaya sekuat tenaga. Sesuai jenis bawaan yang di miliki, tanaman akan mati-matian mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Juga saat bagian dari tubuhnya terluka, baik karena dimakan binatang atau di tebas manusia atau faktor alam lainnya, Pohon akan kembali dengan segala upaya untuk menggenjot pupus daun baru. Semangat hidup terus bersemi -melaju
Di musim panas, dengan air terbatas, pohon jati melepas daunnya. Kaktus menjaga sediaan air di batang tubuhnya, juga aneka pola ke khasaan. Menyiapkan diri menghadapi situasi. Intinya; berbagai upaya dengan cara yang berbeda selalu dijalani demi eksistensi hidupnya.
Mengait itu, pelajaran tawakal yang bersanding dengan ikhtiar menjadi prototipe manusia mengambil palajaran darinya. Pohon - sebagai penunjang hidup manusia- mengajarkan dengan 'anggun' akan nilai berserah diri yang berbarengan dengan usaha, bahkan pengorbanan.
Karenanya beruntunglah Manusia mendapatkan pelajaran ini dan mengaplikasikan dalam hidup nyata.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.