Hubungan Antara Kecanduan Internet dengan Kualitas Tidur
Edukasi | 2023-05-08 11:39:42Internet telah menjadi pemasok utama dalam kehidupan sehari-hari, baik dibidang akademik maupun non akademik yang menyebabkan sulitnya masyarakat untuk terlepas dari penggunaan internet. Tak hanya untuk kegiatan belajar saja, masyarakat juga menggunakan internet untuk pemenuhan kebutuhan mereka, seperti komunikasi antar sesama, melakukan penelitian, belanja online, melakukan berbagai pekerjaan secara online, hingga pemenuhan kebutuhan hiburan mereka.
Kemudahan dan kecanggihan internet sudah tidak diragukan lagi telah memberikan dampak positif dalam dunia global. Namun disisi lain berbagai permasalahan yang timbul dari penggunaan internet yang berlebihan dapat menyebabkan munculnya bentuk adiksi, yaitu kecanduan internet.
Kecanduan internet atau yang biasa dikenal sebagai adiksi internet ditandai dengan penggunaan internet yang berlebihan akibat kurangnya kemampuan pengendalian diri dan mengganggu fungsi kehidupan sehari-hari. Kecanduan internet biasa dikaitkan dengan hilangnya pengertian tentang penggunaan waktu atau pengabaian kebutuhan-kebutuhan dasar dalam kehidupan. Penggunaan internet juga banyak digunakan sebagai sarana untuk melarikan diri atau mengabaikan permasalahan yang terjadi dalam kehidupan.
Berikut tanda-tanda kecanduan internet antara lain seperti mengabaikan tanggung jawab dan kewajiban untuk menghabiskan waktu menggunakan internet, mengalami gejala kecemasan dan depresi ketika tidak menggunakan internet, sulit berkonsentrasi saat berada di sekolah maupun tempat kerja, serta kehilangan minat pada aktivitas yang biasa dilakukan sebelumnya.
Peningkatan frekuensi akses internet di masyarakat memungkinkan terjadinya kecanduan internet sehingga menyebabkan terjadinya insomnia. Insomnia merupakan gangguan tidur yang membuat seseorang kesulitan tidur atau terbangun pada malam hari. Kejadian ini dibuktikan dengan adanya hubungan antara lama penggunaan internet di malam hari dengan kejadian insomnia, yaitu semakin lama waktu penggunaan internet dimalam hari maka semakin tinggi tingkat kejadian insomnia.
Hal ini disebabkan oleh cahaya biru yang dipancarkan oleh layar smartphone yang dapat mengganggu produksi hormone melatonin yang menjaga seseorang dari tidurnya. Banyak sekali efek insomnia yang beresiko buruk terhadap kesehatan tubuh, diantaranya mempengaruhi performa, termasuk kemampuan untuk berfikir jernih, bereaksi dengan cepat, membentuk memori, memengaruhi mood, menyebabkan orang menjadi cepat marah, depresi, meningkatkan kecemasan, dan menyebabkan munculnya permasalahan dengan hubungan interpersonal, khususnya untuk anak-anak dan remaja.
Selain itu, insomnia juga dihubungkan dengan peningkatan resiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, obesitas, dan diabetes. Dampak lain dari insomnia yang di dapat dirasakan oleh seseorang ialah rasa lelah yang berlebihan pada siang hari, gangguan aktivitas dalam pekerjaan, sekolah, dan terganggunya fungsi sosial.
Tidak hanya mengganggu kesehatan tubuh, kecanduan internet juga dapat mengganggu kesehatan mental dan fisik seseorang, seperti kecemasan dan depresi. Seseorang yang kecanduan akan internet akan merasa cemas dan gelisah ketika akses untuk internetnya terputus. Selain itu, kecanduan internet juga dapat memicu perilaku seseorang yang tidak sehat, seperti halnya kecanduan bermain game online, media sosial, dan kurangnya interaksi sosial.
Kecanduan internet dapat memicu seseorang untuk mengisolasi diri terhadap lingkungan disekitarnya. Orang-orang tersebut akan cenderung lebih memilih untuk menghabiskan waktu di depan layar daripada berinteraksi dengan orang lain. Hal ini dapat memicu isolasi sosial.
Dari sekian banyaknya permasalahan yang disebabkan oleh kecanduan internet, maka diharapkan seseorang dapat lebih bijak dalam penggunaannya. Penting bagi kita untuk mengurangi kebiasaan buruk ini dengan berbagai macam cara. Berikut beberapa tips untuk mengurangi kecanduan internet, antara lain seperti membatasi waktu penggunaan smartphone.
Tetapkan batasan waktu harian untuk penggunaan internet dan patuhi batasan tersebut. Selain itu kita bisa mencari alternatif yang menyenangkan lainnya seperti melakukan hobi atau sesuatu yang kita senangi. Hindari penggunaan smartphone pada malam hari karena dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang. Sebaiknya hindari penggunaan smartphone minimal satu jam sebelum tidur. Cara lain yang dapat kita lakukan ialah perbanyak interaksi dengan sosial.
Bicaralah dengan orang-orang terdekat untuk mendapatkan dukungan dan motivasi dalam mengurangi kecanduan internet. Jangan menunda-nunda untuk mengatasi kecanduan internet. Semakin cepat seseorang mengatasi kecanduan, semakin mudah untuk mengendalikan keinginan untuk menggunakan internet secara berlebihan.
Dari penjelasan yang telah dijabarkan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa kecanduan internet merupakan masalah yang cukup serius di era digital saat ini. Fenomena ini dapat terjadi pada siapa saja, terlepas dari usia atau latar belakang sosial. Hal ini dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik seseorang, seperti kecemasan, depresi, gangguan tidur, dan penurunan produktivitas. Selain itu, kecanduan internet juga dapat memicu perilaku seseorang yang tidak sehat, seperti halnya kecanduan bermain game online, media sosial, dan kurangnya interaksi sosial.
Untuk mencegah dan mengatasi kecanduan internet, diperlukan kesadaran individu dan pendidikan tentang penggunaan internet yang sehat dan bertanggung jawab. Selain itu, perlu juga diadopsi kebijakan dan tindakan yang mendukung lingkungan yang sehat dirumah maupun lingkungan masyarakat seperti sekolah, kampus, maupun tempat kerja. Penting bagi kita semua untuk memahami potensi bahaya dari kecanduan internet dan mengambil langkah-langkah untuk menjaga keseimbangan dalam penggunaan internet. Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan produktif untuk diri sendiri dan masyarakat secara keseluruhan.
Ditulis oleh Elfira Primandani
Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.