Terkenal dengan Kota Ukir, Rutan Jepara Sediakan Wadah Melalui Pembinaan Kepribadian
Info Terkini | 2023-05-04 07:57:03Jepara- Rutan (Rumah tahanan Negara) atau Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) merupakan tempat para WBP menjalani hukuman. Selama menjalani hukuman tersebut, para WBP hanya berdiam saja tanpa melakukan aktivitas atau kegiatan.
Tak terkecuali di dalam Rutan Jepara yang memiliki ratusan penghuni. Mereka tidak hanya makan dan minum saja selama menjalani hukuman. Tetapi mereka juga bisa mengembangkan skill atau kemampuan yang mereka miliki. Salah satunya adalah mengukir.
Kota Jepara terkenal dengan semboyan “Jepara Kota Ukir”, hal ini terlihat dari para WBP yang memiliki keahlian mengukir. Kebanyakan dari WBP yang ada di Rutan Jepara memiliki keterampilan mengukir.
Selama menjalani hukuman, Rutan Jepara menyediakan wadah bagi mereka untuk mengembangkan kreatifitas mereka. Hal itu merupakan bagian dari pembinaan kemandirian. Jadi mereka bisa memanfaatkan waktu selama menjalani hukuman untuk beraktifitas dan berkreatifitas.
Para WBP ini sudah menghasilkan beberapa karya seperti papan nama, meja, kursi, lemari dan hasil pertukangan lainnya. Hasil karya WBP ini memiliki kualitas yang tidak kalah bagusnya dari mereka yang dijual di luar sana.
Adanya kegiatan kemandirian ini merupakan bagian dari mempersiapkan para WBP sebelum Kembali ke masyarakat. Dengan adanya kegiatan kemandirian ini diharapkan apra WBP memiliki pegangan dan juga modal untuk Kembali ke masyarakat sehingga bisa Kembali diterima.
Kepala Rutan Jepara , Nasihul Hakim berharap para WBP bisa memanfaatkan program pembinaan kemandirian di Rutan Jepara ini, untuk bekal mereka setelah keluar nanti.
“Saya melihat ada potensi dari para WBP di Rutan Jepara yaitu mereka pandai dalam hal mengukir dan pertukangan, jadi saya memberikan wadah kepada mereka agar bisa mengasah kemampuan dan kreativitas. Serta hal tersebut bisa menjadikan bekal untuk mereka setelah keluar dan Kembali ke masyarakat”ujar Hakim.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.