Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dwi Saputri Hayuningrum

Kekhawatiran Masyarakat Terhadap Artificial Intelligent (AI)

Info Terkini | Wednesday, 03 May 2023, 17:44 WIB
Sumber : tiktok spacethink

Beberapa hari yang lalu marak ramai dibincangkan bahwa salah satu stasiun televisi di Indonesia menggunakan teknologi kecerdasan buatan AI untuk menggantikan peran presenter atau pembawa berita. Hal ini menuai banyak sekali komentar para masyarakat yang takut akan hilangnya peran manusia dalam dunia pekerjaan dan meningkatnya angka pengangguran.

APA SEBENARNYA ARTIFICAL INTELLIGENT (AI) ITU ?

Artificial Intelligent (AI) adalah suatu teknologi yang merupakan simulasi dari kecerdasan yang dimiliki oleh manusia yang diprogamkan oleh suatu mesin agar dapat bertindak sesuai dengan yang diprogamkan oleh manusia pada sistem tersebut. Sedangkan menurut (Copeland. 2023) Artificial intelligent adalah kemampuan digital atau robot yang dikendalukan computer unuk melakukan tugas-tigas yang umumnya terkait oleh manusia. Kemampuan yang dilakukan adalah kemampuan untuk berpikir, menemukan makna, dan melakukan perintah.

LALU APAKAH MANFAAT PENGGUNAAN ARTIFICIAL INTELLEGENT INI ?

Faktanya penggunaan Artificial Intelligent (AI) banyak membawa manfaat dalam bidang industri, bisnis, kesehatan, pemerintahan, dan sektor lainnya. AI memiliki banyak keuntungan salah satunya dapat meningkatkan efisiensi waktu di berbagai sektor. Menurut (Disemadi. 2021) Kemampuan AI ini sangatlah canggih karena dapat memahami perintah bahasa manusia, mengenali wajah seseorang bahkan dapat mengoperasikan alat-alat canggih dalam perusahaan. Selain itu kecerdasan buatan ini memiliki manfaat dalam bidang bisnis yaitu untuk mengolah banyaknya data penjualan yang tidak menutup kemungkinan akan terjadi kesalahan apabila dikerjakan oleh manusia. Dalam bidang kesehatan teknologi ini digunakan sebagai pendorong dan peningkatan kualitas dan inovasi dalam perawatan kesehatan. Keuntungan menerapkan AI dalam perawatan kesehatan di era data yang sangat besar adalah kemampuan dalam menemukan data secara algoritmik dengan waktu yang singkat tanpa harus memperkerjakan lebih banyak professional perawatam kesehatan pada analisis data. Inovasi AI memiliki berbagai aplikasi perawatan kesehatan, seperti memprediksi kematian setelah operasi jantung, mendiagnosis kanker kulit seefisien mungkin. Selain itu AI seperti ChatGPT memberikan kontribusi penting untuk otomatisasi dan kreativitas dalam dunia pendidikan AI dapat memberikan analisis mengenai minat dan gaya belajar siswa serta memberikan rekomendasi yang dipersonalisasi. Rekomendasi yang dipersonalisasi dapat digunakan dalam pendidikan untuk membantu siswa menemukan materi pembelajaran atau aktivitas baru yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. AI juga dapat dimanfaatkan dalam proses administrasi sehingga dapat memproses formulir pendaftaran dan registrasi secara otomatis, dapat menghemat waktu dan mengurangi beban kerja administrator.

LALU BAGAIMANA MENGENAI KOMENTAR MASYARAKAT TERHADAP PERKEMBANGAN AI YANG JUSTRU AKAN MENJADI PENGGANTI KEAHLIAN MANUSIA ?

Pada dasarnya perkembangan teknologi akan terus selalu mengalami kemajuan dari zaman ke zaman. Peran manusia akan tetap dibutuhkan karena tidak semua jenis pekerjaan dapat digantikan dengan teknologi Artificial Intelligent (AI). Teknologi kecerdasan buatan ini tercipta karena adanya kemajuan cara berpikir manusia dengan tujuan agar dapat memberikan manfaat dan membantu pekerjaan manusia agar lebih mudah. Penggunaan AI ini hanya akan dapat bekerja sesuai dengan apa yang manusia programkan di dalamnya jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan kecerdasan buatan AI ini tidak akan menggantikan keahlian manusia yang jauh lebih pintar dalam berpikir, mengambil keputusan dan menggunakan perasaan.

Dwi Saputri Hayuningrum Berfasiliasi Dengan Universitas Airlangga

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image