Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Zoen Yokhanan Sianipar

Revolusi Industri Otomotif: Bagaimana Data dan AI Menarik Minat Pelanggan dengan Fitur Unggulan Teknologi | Wednesday, 03 May 2023, 17:34 WIB

Pendahuluan

Industri otomotif dulunya dikenal sebagai industri yang memproduksi alat pembantu manusia dalam proses berpindah dari tempat yang satu dengan lainnya tanpa memakan waktu yang lama. Seiring dengan bertambahnya waktu dan berkembangnya teknologi, kendaraan tidak hanya sebagai alat akomodasi pengangkut yang hanya dimiliki segelintir orang tetapi juga sudah berubah menjadi kebutuhan sekaligus menjadi tempat kedua setelah rumah para penggunanya. Kendaraan bermotor, seperti mobil, sangat berbeda dengan 20 tahun silam. Buah dari perkembangan teknologi yang pesat, seluruh sektor kehidupan terkena dampaknya, termasuk sektor otomotif ini. Otomotif merupakan industri terkait dengan proses pembuatan kendaraan bermotor seperti mobil, sepeda motor, truk, dan kendaraan lainnya. Industri otomotif juga mencakup segala aspek terkait dengan kendaraan bermotor, termasuk perawatan, perbaikan, dan pengembangan teknologi baru untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi kendaraan.

Peranan Data dan AI dalam Fitur Unggulan

Pengembangan teknologi baru tersebut tidak jauh hubungannya dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat populer saat ini, yaitu AI dan Data . Artificial Intelligence merupakan suatu ilmu yang mempelajari cara membuat suatu mesin melakukan sesuatu seperti yang dilakukan oleh manusia, tentu diperlukan sebuah kerangka kerja sistem kecerdasan buatan yang dapat diterapkan dalam pengembangan teknologi yang ada dalam industri otomotif. Pembelajaran mesin inilah yang memungkinkan suatu fitur dapat bekerja dan tepat guna. Tidak hanya itu saja, bidang data juga sangat erat hubungannya dengan AI tersebut, karena dalam proses pembelajarannya (supervised/unsupervised learning) memerlukan suatu sampel data yang akan dipelajari dan berusaha untuk menganalisis pola yang ada, sehingga suatu hal dapat dicapai dan siap dijadikan suatu produk.

Pabrikan raksasa Toyota memiliki fitur keselamatan bernama Toyota Safety-Sense. Teknologi ini digunakan pertama kali di Jepang pada tahun 2015. Dua tahun kemudian, Toyota kembali memperkenalkan fitur tersebut yang dikolaborasikan dengan ICS (Intelligent Clearance Sonar). Toyota melakukan perhitungan independen berdasarkan data kecelakaan dari Institute for Traffic Accident Research and Data Analysis (ITARDA) dan menentukan bahwa kendaraan yang dilengkapi dengan paket Toyota Safety Sense mengalami pengurangan sekitar 50% dalam tabrakan belakang dibandingkan dengan kendaraan tanpa paket keselamatan, sedangkan kendaraan dengan paket Toyota Safety-Sense dan ICS (Intelligent Clearance Sonar) mengalami pengurangan sekitar 90% dibandingkan dengan kendaraan tanpa kedua fitur tersebut.

Adapun beberapa fitur yang terdapat dalam Toyota Safety-Sense sekarang ini, yaitu:

 

  • Pre-Collision System (PCS): membantu mencegah dan mengurangi kerusakan akibat tabrakan dari belakang yang melibatkan kendaraan dan/atau pejalan kaki.
  • Lane Departure Alert (LDA): membantu mencegah kendaraan menyimpang dari jalurnya dan tabrakan langsung.
  • Automatic High Beam (AHB): berkontribusi pada deteksi dini pejalan kaki dan pengurangan kecelakaan saat berkendara di malam hari.

Pabrikan berikutnya yaitu Honda, yang terkenal dengan Honda Sensing-nya. Honda Sensing adalah sistem bantuan berkendara keselamatan yang dikembangkan berdasarkan teknologi pengenalan eksternal yang telah dikumpulkan Honda dalam pengembangan berbagai teknologi keselamatan. Sistem mengenali lingkungan di depan, di samping, dan di belakang kendaraan dan membantu pengemudi dalam mencapai keselamatan dan kenyamanan berkendara serta menghindari tabrakan. Sistem ini diperkenalkan pada tahun 2014. Fitur yang ada cukup mirip dengan pabrikan yang lainnya, cenderung berbeda di bagian penamaannya saja.

Gambar salah satu kontrol Honda Sensing.

Sistem menggunakan informasi kondisi eksternal yang diperoleh oleh masing-masing sensor untuk mengenali, memprediksi, dan membuat keputusan untuk membantu berkendara yang aman. Saat ini, Honda juga akan mempercepat kemajuan dan mempopulerkan Honda Sensing Elite, variasi andalan Honda Sensing. Melalui penerapan AI Honda, yang berkembang sambil mengumpulkan pengalaman, seperti halnya manusia, Honda Sensing Elite meningkatkan kemampuannya untuk mengenali pemandangan yang kompleks dan menangani situasi berkendara yang terjadi di lingkungan yang kompleks seperti di jalan bebas hambatan. Namun, Rencana peluncuran khusus untuk Honda Sensing Elite generasi berikutnya belum diumumkan.

Pabrikan Otomotif dengan Strategi Fitur Unggulan

Sesuai dengan bahasan penggunaan AI dan Data pada fitur unggulan, sudah menjadi rahasia umum bahwa sekarang ini, pabrikan produk otomotif sedang gencar-gencarnya memperkenalkan fitur canggih bertemakan keselamatan. Hal ini diharapkan dapat memikat hati calon konsumen dan tentunya meningkatkan exposure bagi jajaran produk mereka. Tren ini juga mengundang para pengamat otomotif untuk memberikan pendapatnya terhadap produk mobil tersebut. Bila ada tanggapan yang mengatakan bahwa fitur yang canggih hanya dimiliki oleh mobil mahal yang berkisar harga di atas 500 juta rupiah, maka hal itu dipastikan salah. Produsen otomotif sekarang memikirkan bagaimana mobil dengan harga merakyat namun dengan fitur canggih, sehingga produk mereka menjadi pilihan.

Keunggulan produk yang ditawarkan sangat identik dengan pendukung keamanan pengguna mobil sehingga ada rasa aman bagi konsumen dan rasa percaya diri bagi pihak produsen. Menurut Statita, Toyota menjadi brand yang menduduki posisi puncak dalam penjualan di Indonesia pada tahun 2022. Toyota tentu hadir dengan Toyota Safety-Sense. Fitur ini bahkan dipasangkan pada mobil yang berharga dibawah 500 juta rupiah, yaitu Toyota Veloz Q CVT TSS edition, yang mana kelasnya bukanlah mobil mewah, melainkan kelas LMPV. Mengutip data dari website resmi Toyota Astra, terbukti market share mobil itu lebih dari 20% di LMPV Toyota, pada Januari - Mei 2022 yang tembus 16.663 unit.

Respon Publik Terhadap Fitur Unggulan

Berkaca dengan keberhasilan Toyota di Indonesia dengan salah satu produknya, namun perlu diingat hal ini tidak serta merta membuat merek lain menjadi pilihan masyarakat. Beberapa individu lebih memilih tipe kendaraan yang sama dengan meniadakan fitur unggulan tersebut. Hal ini juga disebabkan oleh opini pengguna lainnya yang mengatakan bahwa sistem yang ada masih belum cocok digunakan di Indonesia. Sistem tersebut dapat mengeluarkan bunyi peringatan yang mengganggu saat berkendara dan akhirnya memilih untuk mematikan sistem keamanan tersebut. Hal itu dipicu ketidaksiapan pengguna kendaraan lain yang sering melanggar aturan lalu lintas. Sebenarnya masih banyak faktor pendukung yang harus dilengkapi agar fitur keamanan ini menjadi tepat guna. Faktor tersebut mulai dari kondisi infrastruktur, kondisi mental dalam berkendara, dan faktor lainnya.

Penutup

Industri otomotif memiliki peran penting dalam peningkatan keamanan di jalan raya. Toyota dan Honda sudah memulai peranan tersebut melalui sistem keamanan mereka dengan memasarkan produknya. Bila dahulu industri otomotif melakukan pembedaan antara tipe produknya dengan aksesoris interior dan eksterior seperti, kursi, head-unit, velg, dan ornamen estetik. Namun, sekarang faktor pembedanya adalah fitur produk keamanan yang dikembangkan dengan analisis data dan AI yang. Fitur tersebut dapat meminimalisi kecelakaan bagi penggunanya dan tentu dapat menarik minat pasar. Zaman sudah berubah, penggunaan teknologi semakin nyata, peran ilmu kecerdasan buatan dan data yang begitu berharga sangat dibutuhkan untuk mengembangkan produk keluaran yang lebih berguna dalam meningkatkan keuntungan sekaligus keselamatan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image