Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image SDGs Indonesia

Hari Pendidikan Nasional dan Pencapaian SDG 4 di Indonesia

Eduaksi | 2023-05-03 07:27:02

Hari Pendidikan Nasional selalu menjadi hari yang sangat ditunggu-tunggu di Indonesia. Berbicara mengenai pendidikan tidak hanya berbicara mengenai siswa atau mahasiswa, melainkan juga berbicara mengenai tenaga pendidik, sarana prasarana, sistem pendidikan, serta kebijakan pendidikan itu sendiri yang akan berdampak kepada kualitas pembangunan manusia di Indonesia.

Hari Pendidikan Nasional pada tahun 2023 ini mengambil tema “Bergerak Bersama, Semarakkan Merdeka Belajar”. Tema tersebut berdasarkan Surat Nomor 12811/MPK.A/TU.02.03/2023 tentang Pedoman Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2023 oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

Hari Pendidikan Nasional sangat erat kaitannya dengan salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan, yaitu Tujuan 4: Pendidikan Berkualitas. SDG 4 ini menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua.

Dilihat dari tujuan 4 pembangunan berkelanjutan, maka tema Hari Pendidikan Nasional pada tahun 2023 ini sangat erat kaitannya dengan Sustainable Development Goals. Seperti diketahui bahwa Kebijakan Merdeka Belajar merupakan langkah untuk mentransformasi pendidikan demi terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul Indonesia yang memiliki Profil Pelajar Pancasila. Hal ini diperkuat dengan “Bergerak Bersama” yang mengutamakan kolaborasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesempatan belajar untuk semua.

Untuk melihat pendidikan di Indonesia pada hari Pendidikan Nasional hari ini secara ebih spesifik, dapat dilihat melalalui pencapaian SDGs Indonesia berdasarkan laporan capaian SDGs tahun 2021.

Tingkat penyelesaian pendidikan terus meningkat. Semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin rendah tingkat penyelesaian sekolah. Hal ini dapat dilihat dari penyelesaian pendidikan pada jenjang SD mencapai 97,37%, jenjang SMP mencapai 88,88%, dan jenjang SMA yang hanya 65,94%.

Disamping itu, pendidikan di Indonesia masih perlu ditingkatkan baik dari sisi pengembangan kurikulum maupun kualifikasi dan kompetensi pendidik.. Hal ini dikarenakan guru dengan kualifikasi minimal S1/D4 baru mencapai 73,17% dan guru yang bersertifikat pendidik baru mencapai 25,76%.

Namun, di jenjang perkuliahan, APK Perguruan Tinggi terus meningkat, namun perlu upaya percepatan untuk mendorong daya saing SDM Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari APK Perguruan Tinggi yang meningkat dari 30,85% pada tahun 2020 menjadi 31,19% pada tahun 2021.

Indonesia masih terus berproses untuk mencapai pendidikan yang berkualitas karena berbagai tantangan yang ada di berbagai jenjang pendidikan. Upaya penyediaan layanan pendidikan tinggi yang berkualitas dihadapkan pada tantangan peningkatan partisipasi masyarakat dalam mengakses layanan pendidikan tinggi.

Pada konteks pendidikan vokasi dan juga pendidikan tinggi, tantangan kualitas pendidikan yang paling nyata adalah mengatasi ketidaksesuaian atau mismatch antara kompetensi lulusan atau supply tenaga kerja lulusan pendidikan vokasi dengan ekspektasi (demand) industri. Lembaga pendidikan vokasi belum mampu menghasilkan lulusan untuk memenuhi pekerjaan berketerampilan tinggi.

Melihat beberapa laporan capaian SDGs Indonesia, khususnya pada Tujuan 4: Pendidikan Berkualitas, memperlihatkan bahwa masih banyak yang perlu dibenahi atau diakselerasi. Tema Hari Pendidikan tahun 2023 ini menjadi penyemangat untuk segenap masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan dan juga berbagai pemangku kepentingan untuk bergandengan tangan bersama dalam menyelesaikan masalah - masalah pendidikan melalui kerangka kebijakan Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan.

Partisipasi dari berbagai pemangku kepentingan dapat menghasilkan kolaborasi untuk akselerasi berbagai peningkatan kualitas pendidikan dan mempermudah dalam menghadapi tantangan-tantangan pendidikan yang ada.

Penulis: Fadlan Muzakki

Editor: Fadlan Muzakki

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image