Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hasan Al Hamid

Yuk Kenalan dengan Deep Sea Tailings Placement (DSTP) yang Ramah Lingkungan

Edukasi | 2023-05-02 13:38:54
Ilustrasi tambang. Sumber: Pixabay.

Apakah kalian tahu apa itu Deep Sea Tailings Placement (DSTP)? Jika tidak, mari saya jelaskan dengan cara yang mudah dimengerti. DSTP adalah metode pengelolaan sisa hasil pertambangan dengan menempatkan tailing atau sisa pengolahan bijih ke laut dalam.

Jadi, mengapa DSTP lebih ramah lingkungan daripada metode lain?

Alasan pertama adalah karena DSTP mengurangi dampak lingkungan di darat. Dengan membuang tailing ke laut dalam, kita tidak perlu membuat kolam penampungan besar yang bisa menimbulkan bahaya banjir, longsor, atau pencemaran air tanah. Selain itu, kita juga tidak perlu menghabiskan banyak lahan yang bisa digunakan untuk pertanian atau konservasi.

Alasan kedua adalah karena DSTP memanfaatkan sifat fisik dan kimia dari laut dalam. Laut dalam memiliki tekanan tinggi, suhu rendah, dan kadar oksigen rendah. Kondisi ini membuat tailing menjadi lebih padat dan stabil di dasar laut. Tailing juga tidak akan tercampur dengan air permukaan yang lebih hangat dan kaya oksigen. Ini berarti bahwa tailing tidak akan mengganggu kehidupan laut yang ada di lapisan atas.

Alasan ketiga adalah karena DSTP sudah terbukti aman dan efektif oleh berbagai penelitian ilmiah. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa DSTP tidak menyebabkan kerusakan ekologis yang signifikan di lokasi pembuangan. Tidak ada bukti bahwa tailing beracun bagi organisme laut atau manusia. Bahkan, beberapa spesies laut dapat beradaptasi dan hidup di sekitar tailing.

Nah, itulah tiga alasan mengapa DSTP lebih ramah lingkungan daripada metode lain. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kalian tentang isu lingkungan. Sampai jumpa di postingan selanjutnya!

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image