Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Betty Sinta Kurnia Mendrofa

Minat Membaca Indonesia Rendah: Mengapa?

Pendidikan dan Literasi | Sunday, 30 Apr 2023, 20:43 WIB
Sumber gambar : Dokumen pribadi

Dewasa ini tak bisa dipungkiri bahwa masyarakat Indonesia memiliki tingkat membaca yang sangat rendah. Menurut data UNESCO, tingkat minat baca masyarakat Indonesia sangat rendah, hanya 0,001% orang dengan perbandingan diantara 1000 masyarakat Indonesia hanya 1 orang diantaranya yang memiliki minat membaca. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Apakah orang Indonesia malas membaca? Atau akses untuk membaca sulit dijangkau?

Indonesia tidak kekurangan sumber daya manusia tapi kualitas manusianya yang rendah, faktor kualitas itu pun dapat dilihat dari minat bacanya yang sangat rendah padahal membaca adalah salah satu cara untuk mengetahui sumber informasi yang kemudian dapat membuka wawasan seseorang mengenai berbagai hal. Kekurangan minat membaca akan mempengaruhi tingkat ketelitian dan juga analisis seseorang terhadap sesuatu sehingga rentan mendapatkan informasi yang salah atau biasa disebut hoax.

Kegiatan membaca sangat ditekankan ketika menduduki bangku sekolah dengan sederet buku yang harus dipelajari dan juga tugas-tugas yang membutuhkan referensi bacaan lain sehingga dituntut untuk membaca buku lebih banyak namun, hal tersebut ternyata belum cukup untuk meningkatkan minat membaca masyarakat Indonesia. Sangat jelas bahwa sarana dan prasarana layaknya perpustakaan yang memuat buku lengkap dari setiap segi manapun belum merata di Indonesia namun kita harus melihat juga didikan sedari dini yang masih belum mencukupi untuk mendukung usaha meningkatkan minat baca seseorang.

Motivasi belajar adalah salah satu jawaban dalam meningkatkan minat membaca, ketertarikan untuk mengenali sesuatu lebih dalam, rasa ingin tahu yang tidak pernah berhenti adalah wujud dari motivasi itu. Mendapatkan motivasi belajar harus sudah dibekali sedari dini tidak hanya mengandalkan sekolah pada umumnya, lingkungan dan orang-orang sekitar juga sangat berguna dalam hal ini. Ketika seseorang tinggal dalam lingkungan yang sangat mencintai buku maka tanpa disadari dia juga akan mencintai buku, ketika seseorang sedari ini diajarkan dan diberikan buku untuk menambah wawasannya maka hingga tua itu akan menjadi kebiasaan.

Terkadang bahan bacaan yang kurang menarik juga merupakan faktor rendahnya minat membaca namun itu bukan alasan untuk tidak membaca. Tentu masih bisa mencari buku lainnya yang dianggap menarik kemudian dibaca dan dipahami. Saat ini akses membaca sangat cepat karena buku tidak hanya berbentuk fisik namun juga dalam bentuk digital dengan berbagai kemudahan didalamnya.

Itulah mengapa sedari dini kita membangun kebiasaan membaca tersebut, membaca tidak akan membuat waktu menjadi sia-sia namun membaca akan membuat waktu kita sangat berharga karena diantara orang lainnya kita yang membaca sudah selangkah lebih maju untuk melihat pengetahuan lainnya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image