5 Cara Seimbangkan Kesehatan Mental agar Tetap Stabil
Gaya Hidup | 2023-04-29 06:37:26Kesehatan pada diri bukan saja terkait anggota tubuh atau fisik semata, melainkan mental juga. Kebanyakan orang hanya memedulikan sehat pada tubuh dengan mengupayakan berbagai cara agar tidak sampai sakit. Padahal kesehatan pada mental juga harus diperhatikan, mengingat urusan sehat pada tubuh ini saling terkait yaitu jasmani dan rohani.
Data tahun 2022 dari Katadata Media Network, melalui survei Populix yang dilakukan kepada 1.005 responden usia 18-54 tahun, menunjukkan persentase jumlah masyarakat Indonesia yang memiliki masalah kesehatan mental sebanyak 52%. Bisa dikatakan dari data tersebut, permasalahan gangguan mental ini dihinggapi oleh kelompok usia produktif yang harus lekas diatasi.
Gejala, Penyebab, Pengobatan Gangguan Kesehatan Mental
Gangguan mental atau mental illness, merupakan kondisi kesehatan pada jiwa yang terganggu, yang dapat berlangsung sekali maupun berulang kali dalam waktu lama, karena dipengaruhi suasana hati, perasaan dan pikiran. Gejalanya cukup banyak seperti: suasana hati yang berubah drastis, kecemasan atau ketakutan berlebihan, phobia/halusinasi/delusi, kemampuan konsentrasi menghilang, kerap merasakan sedih, tidak dapat mengatasi stres, marah/berteriak secara berlebihan, kebiasaan berubah, bahkan merasa putus asa dan ingin mengakhiri hidup.
Permasalahan kesehatan yang disebut juga dengan mental disorders ini dapat disebabkan akibat cedera pada bagian kepala, KDRT, faktor keturunan, kelainan atau gangguan otak, mengalami musibah kehilangan orang terdekat, tidak memiliki pekerjaan, merasa kesepian, lingkungan rumah yang tidak baik, pengaruh obat-obatan terlarang maupun minuman keras, trauma, stigma negatif, dan dililit utang.
Mungkin kerap kita mengetahui mental illness adalah ketika ia kehilangan akal sehatnya atau menjadi gila. Namun istilah gangguan mental merujuk ke berbagai macam, yaitu:
- Anxiety disorders: gangguan kecemasan.
- Depresi: menurunnya suasana hati.
- Bipolar disorder: perubahan mood yang demikian drastis dari depresi ke tinggi dengan sangat cepat.
- Post Traumatic Stress Disorder: gangguan mental pasca seseorang mengalami trauma (atau gagal pulih).
- Schizophrenia: gangguan kesehatan mental dalam jangka panjang.
- Eating disorders: gangguan perilaku makan yang bisa merusak fisik dan psikososial.
- Neurodevelopmental disorders: gangguan pada fungsi otak/saraf.
Saya rangkum dari portal kesehatan Halodoc dan Alodokter menggunakan jaringan internet cepat, bahwa langkah agar kesehatan mental tetap terjaga dengan baik, melalui: ungkapkan hal positif untuk diri, syukuri atas segala nikmat dan karunia-NYA, olahraga, istirahat tepat waktu, kelola stres dengan baik, pelihara hubungan baik dengan orang lain.
Cara Seimbangkan Kesehatan Mental agar Tetap Stabil
Bila terasa dalam diri ketika bekerja, atau belajar penuh dengan tekanan, sehingga dapat mengakibat kesehatan mental terganggu, maka perlu menyeimbangkan sisi rohani diri dengan 5 cara:
1. Mengingat-Nya, Jiwa pun Tenang
Berdzikir berarti mengingat ﷲ yang bisa dilakukan dengan cara sholat, membaca dan mengkaji Al-Quran. Namun bila kondisinya tidak memungkinkan (khususnya wanita dalam kondisi haid), maka bisa dengan cara memejamkan mata sejenak. Tarik kemudian hembuskan napas secara perlahan. Lafazhkan dzikir dengan lisan, hati merasakan bahwa ﷲ membersamai kita, dan arahkan pikiran dengan mensyukuri atas kasih sayang ﷲ yang menenteramkan.
2. Tafakur Alam
Kebanyakan orang ketika melihat pemandangan alam, jiwa akan lebih tenteram. Tak pelak, kerap kali orang-orang akan melakukan traveling untuk healing. Kita bisa melakukan dengan hal yang mudah dan dekat, dengan memandangi langit yang berwarna biru entah itu ketika pagi, siang, bahkan saat senja. Keemasan warnanya karena pantulan cahaya mentari akan memberikan ketenangan, bahwa kuasa ﷲ itu begitu luas, begitupula kasih sayang-Nya.
3. Azamkan dalam Diri: Bersama Kesulitan Ada Kemudahan
Ikhlas dan meneguhkan hati agar lebih tenang memang bukan perkara yang mudah. Butuh kestabilan emosi dalam jiwa sehingga tidak memperparah kondisi. Di sini kekuatan untuk mengazamkan diri alias tekad kuat bahwa bersama kesulitan datang kemudahan. Setiap permasalahan pasti ada solusinya. Semangat!
“karena sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” [QS: Al-Insyirah ayat 5-6].
4. Melakukan Hobi yang Menyenangkan
Berkegiatan terhadap sesuatu yang menyenangkan misalnya membuat kue, memasak, menanam pohon, mendengarkan musik, membaca situs islami atau hobi lainnya yang dapat memberikan dampak positif dalam diri. Terlebih banyak situs popular seperti Khazanah Republika dan Islam Digest yang terhubung koneksi jaringan internet cepat bisa menjadi sumber rujukan. Dengan begitu pikiran dan jiwa dapat lebih rileks.
5. Sibukkan Diri dengan Hal yang Menyejukkan
Jika di tempat kamu berada sedang ada kajian, maka datangilah. Atau bila tidak memungkinkan, maka bisa mengandalkan jaringan internet cepat untuk mendengarkan tausiyah melalui channel media sosial seperti ceramah dari ustad Adi Hidayat, ustad Abdul Somad, dr. Aisyah Dahlan, ustadzah Halimah Alaydrus, Buya Yahya, dan sebagainya. Bahkan sajian channel TV Islami disediakan IndiHome yang beberapa diantaranya seperti: Khazanah TV, Al Qur’an Al Kareem, dan DMI TV (Dewan Masjid Indonesia) yang bisa disaksikan melalui UseeTV, sehingga dapat menyibukkan diri dengan hal yang menyejukkan hati.
Yuk, Kerjasama Atasi Gangguan Kesehatan Mental!
Permasalahan kesehatan mental, tidak bisa dibiarkan berlama-lama. Perlu dukungan dari berbagai pihak seperti dari fasilitas kesehatan, lingkungan dan keluarga, serta khususnya diri sendiri. Tak perlu sungkan bila memerlukan bantuan ahli seperti psikiater dan psikolog agar lekas pulih, karena bisa disampaikan melalui kunjungan langsung ke fasilitas kesehatan maupun menggunakan fitur chat pada aplikasi kesehatan yang terhubung jaringan internet cepat.
Setidaknya, terdapat 1 dari setiap 8 orang di dunia hidup dengan gangguan mental. Penggunaan jaringan internet cepat dari Telkom Indonesia ini, bisa dimanfaatkan sebagai sarana untuk meredam dan memulihkan gangguan kesehatan mental. Sebab sejatinya, kita hadir ke dunia ini adalah untuk beribadah kepada-Nya. Maka dengan mendekatkan diri kepada ﷲ dapat menjadi solusi yang menyehatkan batin dan fisik. Yuk, seimbangkan kesehatan mental agar tetap stabil, bismillah.
Tambahan materi:
- https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mental-disorders
- https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1314/definisi-mental-illnessgangguan-mental
- https://republika.co.id/
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.