Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Inka Sabila Juliamida

Bahaya Kecanduan Membaca Buku

Sastra | Wednesday, 22 Dec 2021, 21:03 WIB

“Buku Adalah Jendela Ilmu siapa saja yang suka membaca buku akan memiliki ilmu,namun terlalu suka membaca buku hingga berujung candu dan tak ingat waktu akan membahayakanmu”

Apakah selama ini kamu termasuk orang yang sangat hobi membaca buku sampai menjadi kecanduan membaca buku? Jika iya, bisa jadi kamu akan mendapatkan bahaya karena terlalu sering membaca buku tanpa mengingat waktu dan jika dilakukan dengan cara yang kurang tepat. Mungkin Bagi sebagian orang membaca buku merupakan hal yang membosankan apalagi diera digital pada masa kini membaca buku merupakan hal yang kurang diminati namun terdapat beberapa orang yang sangat hobi membaca buku hingga tak ingat waktu bahkan mengoleksi buku begitu banyak dan tidak melakukan cara yang tepat dalam membaca buku. Lalu, bagaimana cara kita mengetahui bahaya dan kesalahan dalam hobi membaca buku ?

Jadi pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai apasaja sih bahaya dan kesalahan seseorang yang hobi dalam membaca buku hingga menjadi candu. Karena bagi sebagian orang yang hobi membaca buku, buku merupakan hiburan bagi diri sendiri apalagi orang yang sangat menyukai buku novel dimana penyuka novel akan terus mencari novel yang bagus dan jika sudah mendapatkannya akan membaca hingga tak ingat waktu karena penasaran dengan cerita yang disampaikan dalam buku novel tersebut serta bagi orang yang juga pencinta buku seperti saya, pasti tau senangnya menghirup aroma buku baru di tangan, dan tak sabar untuk segera membacanya.

Setelah kamu membaca artikel ini, setidaknya akan membuat kamu dapat mengontrol hobi kamu dalam membaca buku dan memahami apa saja yang harus kamu lakukan dalam membaca buku agar tidak membahayakanmu.

Apakah Kebiasaan Membaca Dapat Menyebabkan Mata Minus?

Kebiasaan membaca bisa menjadi salah satu hal yang menyebabkan seseorang mengalami mata minus. Istilah mata minus atau rabun jauh (miopi) adalah gangguan penglihatan yang menyebabkan pengidapnya tidak bisa melihat objek dalam jarak jauh dengan jelas. Sebenarnya hingga kini belum diketahui secara pasti apa penyebabnya, tetapi ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risikonya. Mata minus disebut lebih rentan menyerang orang yang gemar membaca, terutama jika hal ini dilakukan dengan cara yang kurang tepat. Kebiasaan membaca di tempat yang kurang cahaya menjadi salah satu hal yang bisa meningkatkan risiko gangguan penglihatan yang satu ini. menurut Jim Ostermann, ahli optik di Sharp Rees-Stealy Medical Centres “mata yang lelah akibat membaca dalam gelap dapat menyebabkan sakit kepala, mata gatal, penglihatan kabur dan sensitivitas cahaya”.

Ostermann menganjurkan untuk memposisikan meja atau lokasi membaca di dekat jendela pada siang hari, karena cahaya matahari adalah cahaya terbaik untuk membaca. Membaca buku bukan penyebab utama mata minus, tetapi bisa menjadi pemicu kondisi ini.

Mata minus dan kebiasaan baca buku yang salah Membaca buku di ruangan yang kekurangan cahaya, terlalu lama menatap layar komputer, hingga terlalu dekat menonton televisi disebut bisa meningkatkan risiko mata minus. Hal ini terjadi karena kebiasaan-kebiasaan tersebut bisa menyebabkan mata bekerja lebih keras, sehingga bisa mengakibatkan terjadinya kerusakan pada mata hingga gangguan penglihatan. Saat membaca buku dalam ruangan gelap, otot-otot mata menjadi lebih tegang dan harus berusaha keras untuk menyeimbangkan cahaya. Hal itu akan secara otomatis terjadi agar apa yang tercetak di lembar buku bisa terlihat dan terbaca. Jika kebiasaan ini terus dilakukan, ketegangan mata mata bisa menimbulkan gejala, seperti sakit kepala hingga mata terasa nyeri atau perih. Mata minus alias rabun jauh menyebabkan pengidapnya tidak bisa dengan jelas melihat objek yang berada sedikit lebih jauh. Sebaliknya, objek yang letaknya dekat, biasanya bisa dilihat dengan sangat jelas. Kondisi ini juga sering disebut dengan istilah myopia. Penyakit ini sering dikaitkan dengan usia, yaitu hanya menyerang orang tua. Kabar buruknya, mata minus juga bisa menyerang anak-anak. Malahan, kebiasaan membaca di ruangan gelap disebut lebih mungkin memicu mata minus pada anak-anak. Pasalnya, pada masa ini kemampuan mata anak tengah berkembang. Otot-otot pada bagian ini pun masih terus memperkuat diri agar lebih sempurna. Jika dipaksakan, dalam hal membiasakan membaca buku dalam ruangan gelap, perkembangan mata bisa terganggu.

Sebenarnya, rabun jauh tidak bisa dicegah sepenuhnya. Namun, ada beberapa cara yang bisa dicoba untuk menurunkan risikonya. Cobalah untuk selalu melindungi mata dan hindari kebiasaan yang bisa menyebabkan kerusakan mata, salah satunya dengan membaca di pencahayaan yang tepat dan posisi yang tepat.

Sebenarnya bukan karena terlalu sering membaca buku yang menyebabkan mata minus. Namun yang menyebabkan mata minus adalah posisi kamu saat membaca. Jika kamu membaca sambil tiduran itu yang akan membuat matamu menjadi minus. Dilansir dari Buku Kontroversi 1010 Mitos Kesehatan (2012) yang dibuat dr. Florentina R. Wahjuni, “hal yang menjadi masalah dalam aktivitas membaca sambil tiduran adalah jarak baca yang cenderung terlalu dekat”.

Bagaimana Jika Kecaduan Membaca Buku Menimbulkan Sakit Lambung?

Dapat kita ketahui segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik dan memberikan dampak yang tidak baik pula. Salah satu mahasiswi Manajemen universitas pembangunan jaya sangat hobi membaca buku, dimana jika sudah membaca buku sangat terlalu antusias apalagi jika membaca suatu novel yang tebal atau halaman yang banyak itu malah membuatnya ingin terus membaca karena rasa penasaran terhadap cerita selanjutnya pada novel tersebut serta membuatnya tidak pernah ingat waktu bahkan untuk jam makanpun dilewatinya atau bisa disebut Bibliophile adalah seseorang yang mencintai buku. Seorang bibliophile sangat senang membaca buku, membeli buku, dan mengoleksi buku. Bagi seorang bibliophile, buku adalah kado terbaik yang bisa diberikan sebagai hadiah.Akibat terlalu sering membaca buku hingga lupa waktu, sehingga menimbulkan gejala penyakit magh. Mahasiswi tersebut masuk kerumah sakit karena gejala penyakit tersebut dan dianjurkan dokter untuk makan tepat waktu serta memberikan pantangan makanan yang tidak boleh dikonsumsinya. Jadi, dalam melakukan kegiatan hobi kita tetap harus memperhatikan pola makan dan mengontrol waktu yang kita gunakan untuk melakukan hobi tersebut agar tidak menimbulkan dampak yang buruk.

Hilangnya Rasa Bersosialisasi Karena Kecanduan Buku?

Mengutip dari toutiao.com, Sabtu (13/4/2019) seorang pria bernama Xiao Zhang dari Sichuan, China, ialah seorang kutu buku. Seorang yang kecanduan dalam membaca buku novel hingga ia merasa tidak bisa lepas dari buku novel dan berakhir di drop out dari kampus " Setelah keluar dari sekolah, saya kembali ke kampung halaman saya di Sichuan untuk sementara waktu," kata Zhang.Setelah berada dikampung halamannya zhang di bujuk ayahnya untuk berkerja namun Zhang sering tidak datang untuk berkerja melainkan Zhang asik dengan bukunya. Zhang kemudian memutuskan untuk pergi ke sebuah pegunungan di Chongqing.Ia membawa bekal, buku novel yang banyak dan meninggalkan Yunnan untuk tinggal di sebuah gubuk tua di gunung. Dirinya tinggal di gunung dengan alasan agar bisa membaca novel dengan tenang. Kegiatan sehari-hari di sana hanya digunakan Zhang untuk membaca, makan roti, minum dan tidur. Dari kisah tersebut dapat disimpulkan bahwa kecanduan buku novel tersebut sangat mempengaruhi kegiatan kita sebagai makhluk sosial dan kebiasaan membaca yang sudah tidak wajar menimbulkan permasalahan dalam diri maupun kehidupan kita.

Jadi, Dengan demikian kecanduan membaca sebenarnya sangat. baik karena selain menambah ilmu pengetahuan, membaca juga akan membuka wawasan yang lebih. Namun, jika kecanduan membaca kamu menimbulkan gangguan dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti jika tidak membaca maka tidak ingat waktu dan jika terus menerus ingin selalu membaca tanpa memperhatikan kesehatan dari pola makan, pola tidur,dan lain-lain. Kamu sebaiknya lakukanlah pengontrolan diri dalam mengatur waktu dan ketepatan dalam membaca agar mendapatkan manfaat dan juga tidak menimbulkan dampak yang buruk.

Referensi

https://www.halodoc.com/artikel/mengapa-membaca-dalam-gelap-bisa-merusak-mata

https://amp.kompas.com/health/read/2020/02/17/110600068/benarkah-membaca-sambil-tiduran-berbahaya-untuk-mata#aoh=16401744125803&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s

https://hot.grid.id/read/181695889/kecanduan-buku-novel-pria-ini-memilih-minggat-dan-tinggal-di-gunung-selama-3-tahun-agar-tenang-membaca-buku

https://www.kompas.com/skola/read/2021/07/17/134030069/yuk-cek-di-sini-termasuk-phile-apakah-kamu?page=all&jxconn=1*1ubd1nu*other_jxampid*MjFnQjJPdk1IVC1pWWE4bWdZOTJ1Z2VRTUh5dUJnN3o5WGVqVEx5dms4SHc1SVIwSjlralZKN0FFd3BsWVNTeQ..#page2

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image