Dampak Positif 3D Printer Terhadap Industri Manufaktur dan Bisnis
Teknologi | 2023-04-27 01:19:40Dampak Positif 3D Printer untuk Industri Manufaktur dan Bisnis
Halo sobat Indocart.
Penasaran dengan masa depan teknologi 3D untuk industri dan bisnis kamu?
3D printing diprediksi akan tumbuh 200% di tahun 2022 dari tahun 2017 yaitu semula 8,8 miliar menjadi 26.5 miliar.
Di kesempatan kali ini, Indocart ingin membagikan mengapa kamu perlu mempertimbangkan 3D Printer dalam waktu dekat.
Dampak Positif 3D Printer Terhadap Industri Manufaktur
Kehadiran teknologi printer tiga dimensi (3D Printer) ternyata berpengaruh besar terhadap berbagai sektor hingga mampu mengubah wajah industri manufaktur secara global.
Pada era industri 4.0 yang menuntut kecepatan, ketepatan dan efektivitas yang tinggi, 3D printer memainkan peran yang cukup penting dalam menjawab berbagai kebutuhan industri.
Mulai dari industri percetakan, bangunan, lingkungan, militer, peralatan kesehatan hingga otomotif sudah memanfaatkan teknologi 3D printer. Indocart sebagai supplier 3D printer di Indonesia, mencoba mengupas tuntas dampak positif hadirnya 3D printer terhadap industri manufaktur.
Ada 10 dampak positif dari pemakaian 3D printer dalam industri manufaktur, yang akan kita jabarkan sebagai berikut:
1. Efisiensi waktu
Printer 3D dapat menetapkan standar tinggi terhadap ketepatan waktu. Produksi yang tidak banyak memakan waktu yang berdampak juga terhadap waktu pengiriman hingga menekan biaya impor barang jadi. Kondisi seperti ini akan sangat menguntungkan bagi industri kecil/ negara pengimpor barang jadi.
Misalnya, Unilever menggunakan 3D printing untuk alat cetakan injeksi, memproduksi bagian-bagian prototipe dalam bahan akhir untuk pengujian fungsional dan konsumen. Menggunakan teknologi untuk cetakan membantu perusahaan mengurangi waktu tunggu untuk prototipe hingga 40 persen.
Dalam contoh lain, Estée Lauder Companies (ELC) menggunakan teknologi 3D printing terbaru untuk memodernisasi produksi di fasilitas manufaktur Whitman di Inggris, di mana banyak merek perawatan kulit bergengsi, dan parfum Jo Malone London, diproduksi.
Saat memproduksi botol parfum 30ml Jo Malone London, misalnya, 3D Printer digunakan sebagai alat jaminan kualitas untuk penyelarasan label pada botol, menghemat waktu dan biaya.
Berkat penggunaan teknologi, perusahaan juga dapat merancang dan menguji suku cadang mesin baru dalam hitungan jam, bukan minggu atau bulan, dan hanya dengan beberapa dolar per suku cadang, daripada ribuan dolar.
2. Menyesuaikan kebutuhan pasar secara real time
Printer 3D dapat memproduksi benda berbentuk apapun dan kapanpun mengikuti perkembangan pasar. Faktor inilah yang membantu industri manufaktur di era persaingan bisnis global dimana permintaan pasar semakin beragam dan sulit untuk diprediksi.
3. Biaya Spare Parts
Spare part menjadi hal yang krusial di dalam industri manufaktur. Ketersedian suku cadang atau spare parts memastikan line assembly atau komponen mesin lainnya dapat berjalan terus – menerus. Bisa dibayangkan sebuah mesin tidak berjalan karena menunggu datangnya spare parts. Tentu banyak proses yang terganggu dan menurunkan produktivitas.
Terkadang kita dihadapkan pada keadaan sparepart yang rusak dan tidak ada stock penggantinya atau bahkan spare part tersebut sudah tidak diproduksi lagi. Pembelian dalam jumlah yang sedikit biasanya sulit dilakukan dan membutuhkan MOQ atau Minimum Order Quantity (Jumlah Minimum Pembelian). Padahal kita membutuhkan benda tersebut dalam jumlah yang sedikit. Selain itu waktu sampainya spare part juga tidak sebentar. Disini peran 3D Printer bermain.
Teknologi 3D Printing kadang dikombinasikan dengan teknologi 3D Scanning. Ini tentu sangat membantu kita untuk menduplikasi spare part yang ada. Beberapa spare part yang bisa dibuat seperti gripper robot, bracket, roda gigi dan lain sebagainya. Aplikasi ini bisa kita terapkan untuk membantu divisi maintenance.
4. Membantu industri kecil dan menengah
Pada umumnya kebutuhan pasar terpenuhi dengan mengandalkan produksi masif dari pabrik besar. Namun dengan hadirnya 3D printer industri kecil menengah dapat memenuhi kebutuhan pasar tanpa bergantung pada permintaan serta tetap menjaga harga barang terjangkau
5. Topology Optimization
Teknologi yang cukup menarik kini adalah topology optimization. Yaitu membuat benda dengan massa yang ringan namun tetap kuat. Untuk membuat benda ini tentu bentukannya akan menjadi organik karena strukturnya akan menyesuaikan tempat beban berada. Topology optimization menjadi penting setidaknya karena 2 hal utama, yaitu menciptakan produk yang ringan dan kuat serta karena supply bahan mentah yang kini semakin sedikit jumlahnya sehingga diperlukan kreativitas kita untuk membuat produk yang tidak menghabiskan resource material.
Dengan menggunakan 3D Printer, bentukan yang dulu sulit untuk dimanufaktur ataupun mahal, kini menjadi mungkin dan terjangkau.
6. Menekan biaya produksi
Industri besar selalu memperhitungkan beban biaya seperti beban depresiasi, perawatan, bahan dan juga pembuatan alat. Beberapa beban biaya tersebut dapat dipangkas dengan hadirnya printer 3D.
Kecepatan mesin cetak 3D sudah terbukti dapat mengurangi durasi pembuatan sparepart hingga 10 kali lipat.
Hal ini tentu akan mengubah strategi dan perilaku bisnis secara keseluruhan.
Volume produksi, nilai kegunaan, fleksibilitas dan juga kecepatan akan meningkat seiring dengan penggunaan mesin cetak 3D.
Faktor-faktor tersebut, perusahaan mampu mendorong pesanan menjadi lebih cepat dengan jumlah kapasitas yang besar.
7. Efisiensi bahan produksi
Salah satu permasalahan utama dari industri manufaktur adalah limbah industri yang berasal dari terbuangnya bahan baku yang tidak terpakai. Hal ini hampir tidak akan ditemui jika produksi menggunakan 3D printer.
Pada sistem 3D printing bahan akan dilebur menjadi bahan yang lebih elastis sehingga sisa-sisa yang tidak digunakan pada proses sebelumnya dapat digunakan kembali.
8. Efisiensi Energi
Efisiensi bahan juga berdampak pada penggunaan energi. Printer 3D mampu memangkas tahapan produksi sehingga semakin sedikit energi yang dibutuhkan pada sebuah proses produksi. Semakin ringkas proses produksi maka semakin sedikit pula energi yang dihasilkan.
Hal ini dibuktikan oleh beberapa perusahaan penerbangan dimana mereka lebih menghemat bahan hingga 7%, menghemat energi hingga 7.200 Gigajoule dan 550 metric ton karbon dioksida.
9. Meningkatkan Kualitas SDM
Memang ada kekhawatiran bahwa 3D printer akan berdampak negatif pada pemanfaat sumber daya manusia. Justru sebaliknya dengan hadirnya 3D printer akan memaksa kualitas SDM meningkat terutama dalam pengoperasian serta menciptakan SDM yang berkualitas
10. Ramah lingkungan
3D Printing juga memberi dampak yang baik terhadap lingkungan. Jika dibandingkan dengan proses produksi konvensional, proses produksi 3D Printing lebih bersih dan rapi, sehingga tidak ada sisa-sisa produksi yang dapat merusak lingkungan.
Memasuki abad post-industrialisasi dimana produk akan diperoleh dengan cepat dan tepat dimana perusahaan manufaktur yang tidak memanfaatkan atau mengikuti teknologi baru akan kalah bersaing, 3D printer menjadi sebuah faktor penting bagi siapapun pelaku industri manufaktur untuk tetap bertahan pada persaingan global.
Demikian ulasan dari beberapa dampak positif yang dihasilkan dari kehadiran teknologi 3D printing dalam dunia manufaktur dan bisnis secara keseluruhan. Bagaimana menurut Anda? Apakah 3D printing memberikan lebih banyak manfaat ataukah kerugian bagi bisnis?
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.