Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rosita Tri Cahya

J.CO Donuts Coffee: Membangun Komunikasi Pemasaran dan Inovasi untuk Memenangkan Pasar

Eduaksi | Sunday, 23 Apr 2023, 00:34 WIB

J.Co Donuts and Coffee merupakan restoran atau kafe yang dimiliki dan dikelola oleh Johnny Andrean Group. J.Co Donuts & Coffee merupakan perusahaan lokal yang memperluas pasarnya ke empat negara di kawasan Asia setelah sukses di Indonesia. Secara keseluruhan terdapat 137 gerai J.Co Donuts & Coffee pada tahun 2015. Terdapat 107 gerai di Indonesia, 11 gerai di Malaysia, 4 gerai di Singapura, 15 gerai di Filipina dan gerai di China. J.Co telah menjadi donat paling populer di Indonesia. Rasa donat J.Co diberi nama yang menyenangkan. Beberapa produk pelengkap yang mereka jual seperti donat mini ukuran gigitan, sandwich donat, yogurt dan kopi. J.Co biasanya meluncurkan produk baru setiap dua bulan tergantung pada tren konsumen dan musim.

Artikel ini akan membahas lingkungan bisnis pasar dari brand J.Co, melakukan analisis STP dan SWOT pada brand, menjelaskan bagaimana J.Co melakukan inovasi ditengah persaingan pasar, membahas strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh J.Co, menguraikan teknik iklan yang disampaikan kepada publik atau pelanggan oleh J.Co, serta memberikan kritik dan saran tentang strategi atau teknik komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh J.Co.

STP & SWOT J.Co Donuts and Coffee

 

  1. STP (Segmentasi Pasar)

Segmentasi Pasar dalam J.CO Donuts and Coffee adalah segmen menengah – atas dengan gaya hidup dinamis,muda, plus modern. Anak muda yang baru mulai kerja dan memiliki tingkat konsumsi yang tinggi serta mencari gaya hidup, dan rentang waktu usia 22-27 tahun untuk segmentasi minuman dan usia 20-35 tahun untuk segmentasi makanan. Segmenting dibagi menjadi 4 yaitu :

Segmentasi Geografis

Wilayah pemasaran J.CO Donuts & Coffee saat ini tak hanya di Indonesia, akan tetapi juga meluas ke negara lain seperti Malaysia, Singapura, Filipina, dan Australia. Ke depannya J.CO Donuts & Coffee akan go international untuk memperluas pasar. J.CO Donuts & Coffee cenderung menyasar wilayah urban.

Segmentasi Demografis

Umur : 18-45 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan

Segmentasi Psikografis

Segmentasi ini didasarkan pada penggolongan kelas sosial, gaya hidup, atau ciri kepribadian lainnya. J.CO Donuts & Coffee menyasar kelas sosial menengah hingga menengah ke atas dengan gaya hidup modern, menggemari aktivitas sosial serupa hanging out di kafe, serta menggemari makanan dan minuman dengan brand premium.

Segmentasi Perilaku

Segmentasi ini didasarkan pada tingkat pengetahuan, sikap penggunaan atau tanggapannya terhadap suatu produk. Segmentasi ini dapat dibedakan atas dasar: kesempatan penggunaan, manfaat yang dicari, status pemakai, dan tingkat pemakaian.

J.CO Donuts & Coffee tidak mengenal kesempatan penggunaan. Sedangkan dari sisi manfaat yang dicari, ia dapat menjadi lambang status dan instrumen pemenuhan cita rasa masyarakat. Selain itu, J.CO Donuts & Coffee menyasar konsumen potensial dan konsumen tetap brand pesaing untuk memperluas pasar serta tidak mengenal tingkat pemakaian.

 

  1. SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats)

Strengths ( kekuatan ) Jumlah gerai J.Co Donuts and Coffee sudah tersebar luas diberbagai kota di Indonesia bahkan sampai beberapa negara Asia (Malasyia, Singapura, dan Shanghai). Menyediakan donat dan kopi yang berkualitas premium. Gerai yang terletak ditempat yang setrategis J.CO donuts & coffee adalah hasil dari inovasi produk dan penyesuaian dari trend pasar.

Weaknesses ( kelemahan ) Harga yang ditetapkan kurang menjangkau untuk kalangan menengah kebawah. Hanya ada 1 kasir disetiap gerai, Tidak ada tisu disetiap mejanya, padahal perlu kita ketahui jika ada anak kecil bahkan bisa orang dewasa makan donat pun ada yang berantakan.

Oppoturnities ( peluang ) Memanfaatkan merek J.CO lebih banyak lagi selain gerai. Donat dengan konsep , bentuk dan rasa yang mirip dengan gerai donat USA. dan Membuka kesempatan orang untuk berwaralaba franchise.

threats ( ancaman ) Banyak jenis waralaba yang sejenis, Kafe dengan konsep seperti J.Co sudah banyak digunakan, J.Co donuts & coffee sangat cocok bagi anak muda bahkan orang dewasa hanya untuk sekedar nongkrong , bersantai, bahkan bisa untuk mengerjakan tugas dan tempatnya yang nyaman dan juga bersih menambah nilai plus tersediri untuk interior kafe tersebut.

strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan yaitu J.CO mempunyai website khusus www.jcodonuts.com yang menyediakan beragam menu-menu didalamnya dengan konten yang lengkap. J.CO juga memiliki akun twitter untuk media promosi yang sangat inovasi. J.CO sangat sering melibatkan dirinya dalam berbagai event yang terselenggara, seperti contohnya terlibat dalam film-film pendek, sehingga masyarakat akan semakin berbaur dan mengenal J.CO beserta produk-produknya. Selain berpartisipasi dalam event, J.CO juga sering melakukan promosi melalui media sosial.

Dengan memperhatikan kritik dan saran ini diharapkan JCO dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi strategi dan teknik komunikasi pemasaran yang mereka lakukan untuk mencapai tujuan bisnisnya.

yang pertama Kurangnya promosi di media sosial, JCO dapat meningkatkan aktivitasnya di media sosial untuk mengenalkan produk dan menjangkau lebih banyak pelanggan. Mereka dapat memanfaatkan platform seperti Instagram dan Facebook untuk mengiklankan produk baru, menawarkan promo khusus, dan berinteraksi dengan pelanggan.

Ketergantungan pada penjualan offline, Meskipun JCO telah memiliki banyak toko di berbagai tempat, mereka dapat menambah layanan online untuk memudahkan konsumen dalam melakukan pembelian. Dalam era digital yang semakin maju, konsumen lebih memilih belanja online daripada harus datang ke toko.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image