SERTIFIKAT VAKSINASI COVID 19 TIDAK MUNCUL? JANGAN PANIK
Info Terkini | 2021-12-22 14:49:20Masyarakat yang telah vaksinasi covid-19 berhak mendapatkan sertifikat yang diberikan Kementrian Kesehatan RI melalui aplikasi peduli lindungi atau website pedulilindungi.id. Sertifikat muncul setelah petugas tempat vaksinasi memasukan data (menginput) data hasil vaksinasi ke sistem bernama Primary Care (Pcare). Namun fenomenanya ada yang sudah vaksinasi, sertifikat tidak muncul di Peduli Lindungi. Jangan panik, ikuti langkah berikut:
Sertifikat tidak muncul bisa karena 2 hal:
1. Pasien sudah diinput kedalam sistem Pcare, namun belum teliti mencari di Peduli Lindunginya
2. Petugas vaksinasi memang belum menginput ke PCare, penyebabnya bisa karena jaringan internet, sistem Pcare nya yang sedang tidak normal pada saat pelaksanaan vaksinasi atau karena murni kealpaan petugas tidak menginput
Sekarang kita bahas yang pertama dulu. Pasien sudah vaksinasi tapi tidak muncul sertifikat di Peduli Lindungi, langkah-langkahnya:
- Update aplikasi di Playstore atau Appstore nya dengan versi terbaru
- Pastikan biodata diisi lengkap sesuai yang diminta, NIK, Nama, tanggal lahir, nomor telepon dan lain-lain
- Lalu cek kembali di icon Sertifikat Vaksin, jika belum ada juga, keluar (logout) aplikasi dulu
- Selanjutnya buka website pedulilindungi.id klik kata disini pada tulisan “Sudah melakukan vaksinasi COVID-19? Cek sertifikat Anda di sini”
- Ikuti instruksi yang diminta, seperti masuk akun, isi nama, NIK, tanggal vaksin dan lain-lain
(Pastikan data yang dimasukan sesuai dengan data yang tercetak dalam lembaran kartu vaksinasi yang di print di tempat vaksinasi)
- Jika benar ikut langkah diatas, sertifikat di website Peduli Lindungi akan muncul
- Ketika sertifikat sudah muncul di website, kembali lagi masuk ke aplikasi Peduli Lindungi, masuk dan cek ke bagian Sertifikat Vaksin
- Biasanya di aplikasi Peduli Lindungi 99% akan muncul juga
Tetapi jika tidak munculnya sertifikat karena alasan poin kedua, petugas vaksinasi belum menginput ke PCare, maka tidak bisa tidak, data pasien harus diinput dulu oleh petugas. Karena sampai kapanpun sertifikat tidak akan muncul jika data hasil vaksinasi tidak diinput kedalam sistem Pcare. Caranya bagaimana mengetahui tidak keluar sertifikat karena petugas vaksinasi belum input? Untuk mengetahuinya memang harus ke intansi yang punya akses buka sistem Pcare, contohnya Puskesmas, rumah sakit, TNI, Polri. Pihak yang paling bertanggungjawab untuk input adalah panitia penyelenggara di tempat vaksinasi. Akan jadi PR jika petugas vaksinasi sudah tidak menggelar vaksinasi lagi di tempat sebelumnya. Oleh karena itu penting untuk mengetahui siapa pelaksana atau panitia penyelenggara vaksinasi di suatu tempat. Berdasarkan pengalaman ada puluhan orang dalam satu RT tidak muncul sertifikat karena petugas vaksinasi tidak input ke sistem Pcare, dan sayangnya petugas vaksinasi tidak memberikan bukti apapun bahwa pasien telah vaksinasi.
Ada tips bagi yang belum vaksinasi agar jika ada kendala sertifikat tidak muncul dikemudian hari yaitu:
- Cari tahu siapa penyelenggara vaksinasi
- Minta bukti vaksinasi minimal kartu vaksinasi yang ditulis tangan
- Cari tau dimana bisa mendapatkan dosis II, sebenarnya pihak penyelenggara harus melaksanakan sampai dosis II
- Nomor kontak jika terjadi keluhan fisik pasca vaksinasi dan keluhan sertifikat vaksin
Bagi masyarakat yang sudah mencoba semua langkah diatas namun masih kesulitan, terdapat pusat bantuan layanan bernama Help Desk Prime (HDP) milik Puskesmas Kecamatan Pulogadung yang saat ini HDP berada di Sentra Vaksinasi Gelanggang Remaja Kecamatan Pulogadung (Youth Center) untuk berkonsultasi baik terkait sertifikat vaksinasi maupun vaksin itu sendiri. Puskesmas Kecamatan Pulogadung memiliki kepuasaan tertinggi berdasarkan google review dengan rating 4.7 dimana pelayanan vaksinasi covid-19 dan layanan Help Desk mendominasi ulasan dan komentar positifnya.
Sertifikat bukanlah tujuan utama dari program vaksinasi Covid-19, namun hal ini penting karena sebagai salahsatu bukti baiknya kualitas pencatatan selain itu sertifikat vaksinasi diakui oleh banyak pihak, terutama di kota besar. Sertifikat saya kira penting, tetapi tidak bisa menyamakan dengan daerah lain dengan keterbatasan internet dan perangkat seperti komputer. Bayangkan di pedalaman tidak ada jaringan internet, petugas vaksinasi tidak bisa menginput kedalam sistem Pcare, petugas hanya memungkinkan memberikan bukti vaksinasi berupa kartu vaksinasi tulis tangan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.