Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fitalia Bunga Fandila

Strategi Komunikasi Pemasaran Brand Nike

Bisnis | Wednesday, 19 Apr 2023, 17:40 WIB

Nike adalah perusahaan sepatu dan alat olaharaga yang terkenal didunia, didirikan oleh Phil Knight dan Bill Boweman yang sama-sama menyukai olaharaga. Awalnya ia hanya menjual sepatu keliling dengan tujuan di stadion atletik yang kemudian pada tahun 1970 Knight melihat adanya awal revolusi jogging sehingga ia mulai memasarkan produknya secara lebih luas untuk pelari non professional. Ia juga mengubah image sepatu lari menjadi sepatu fashion. Pada tahun 1979 Nike telah menguasai pasar di AS dan sampai hari ini Nike mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dalam peralatan olahraga. Dalam mengembangkan perusahaannya, Nike merancang sedemikian rupa dari segi merchandising plans nya. Karena product Nike juga berhubungan dengan fashion, maka ini akan dipengaruhi oleh perubahan selera dan gaya hidup. Selain itu, Nike juga akan memperkirakan penjualan untuk semua gaya dasar dan mode untuk mengembangkan strategi. Proses analisis Swot brand nike untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang pasar dan ancaman potensial perusahaan nike untuk memberikan wawasan persaingan mengenai isu-isu potensial dan kritis yang mempengaruhi keseluruhan kesuksesan bisnis.

Sumber: https://www.nike.com

SWOT Brand Nike

Kekuatan (Strength):

Memiliki ACC teknologi yang merupakan langkah inovatif dari Nike yang sengaja dibuat untuk menghadapi musim hujan dan musim semi. Hal inilah yang menjadikannya lebih tahan lama dan juga nyaman digunakan. Menggunakan teknologi Green Speed yang menjadikan sepatu Nike sangat ramah lingkungan. Nike mendahulukan kenyamanan penggunanya. Sepatu sangat ringan dan juga tahan lama. Memiliki berbagai style sepatu

Weakness (Kekurangan):

Harga relatif mahal. Terkadang memiliki desain yang monoton.

Opportunity (Peluang):

Diminati pelanggan karena kenyaman dan juga keawetannya. Mendapatkan simpati dari aktivis ramah lingkungan. Penggunaan teknologi yang belum banyak digunakan brand sepatu lainnya menjadi daya tarik tersendiri bagi pelanggan. Menjadi sepatu yang paling ringan ketika digunakan.

Threats (Ancaman):

Lantaran harga sepatu Nike yang mahal, banyak produk KW yang bertebaran. Produk mudah ditiru oleh penyedia sepatu Nike KW. Kompetitor memberikan harga sepatu yang lebih murah.

Nike selalu berinovasi dengan apa yang sedang menjadi trend saat ini. Karena itu sangat penting bagi Nike untuk terus menganalisa perkembangan pasar yang khususnya pada kalangan remaja. Nike selalu menginnovasikan produknya dari tahun ke tahun sehingga mereka dapat menyediakan berbagai pilihan, jenis sepatu, design, warna dan kegunaannya. Dalam kategori produk dan variasi, Nike menstrategikan dengan memilih berbagai kualitas barang. Kualitas produk yang gunakan Nike biasanya berkualitas menengah-tinggi sehingga Nike juga menjual productnya untuk kalangan menengah-keatas. Variasi sepatu yang dihasilkan perusahaan Nike menghasilkan berbagai pilihan yang menarik dari yang mahal sampai standar. Strategi komunikasi pemasaran brand nike adalah menjalin kerjasama sponsorship dengan para atlit yang popular, tim olah raga yang professional dan tim atletik perguruan tinggi. Beberapa olahragawan terkenal didunia. Selain itu Nike juga memiliki perjanjian dengan berbagai tim sepak bola dunia. Dalam mendongkrak penjualannya Nike memiliki hal yang khas dalam beriklan. Ciri khas iklan yang dibintangi atlet professional umumnya mengkomunikasikan nilai motivasi dan inpirasi untuk selalu bersemangat dan pantang menyerah melalui grafis yang jelas dan inovatif dengan sedikit kata-kata. Hal ini menarik pengunjung yang melihat(viewers) iklan tersebut pada situs youtube.com maupun iklan (banner) yang sengaja dikaitkan pada situs nike. Adapun strategi yang digunakan oleh Phil Knight adalah sebagai berikut:

 

  1. Membangun identitas dan rasa kepemilikan merek Nike kepada dirinya sendiri, pihak manajemen dan pekerja hingga atlet yang disponsori oleh Nike.
  2. Menciptakan lingkungan kerja yang tampak seperti arena pertandingan dimana setiap individu dan tim didoktrin mentalitas sebagai pemenang yang akan mendapatkan score dan reward dengan kerja keras dan kerjasama tim untuk mencapai kinerja yang terbaik.
  3. Mengkomunikasikan arah kebijakan organisasi secara arogan halus agar semua berada pada trek yang sama menuju target yang sama dan menghargai siapapun yang dapat cepat mengambil keputusan untuk melakukan sasaran akan dicapai.

Nike menggunakan banyak cara untuk mempromosikan produknya, mulai dari Advertising, Personal selling, Direct marketing, Sales Promotion dan juga Public Relation. Iklan adalah salah satu faktor terbesar dalam menarik pelanggan, terutama ketika Nike sendiri berpartisipasi dalam iklannya melalui selebriti terkenal seperti atlet profesional. Iklan dilakukan seperti biasa dengan iklan TV atau yang serupa. Nike juga menggunakan penjualan pribadi oleh tenaga penjualan yang membujuk konsumen untuk membeli produk mereka di toko atau melalui email. Nike melakukan kegiatan pemasaran langsung dengan menghubungi berbagai universitas, tim lokal, atau organisasi lain secara langsung. Selain itu, Nike terkadang menyelenggarakan sistem diskon atau penawaran khusus pada waktu-waktu tertentu untuk menarik lebih banyak pelanggan.

Semua yang telah dilakukan Nike dari awal hingga saat ini sangat efisien dan tepat. Karena target pasar Nike adalah remaja, Karena remaja selalu menginginkan sesuatu yang kekinian. Strategi pemasaran Nike juga terus berkembang, kini mencakup setiap saluran. Dengan berbagai strategi yang diterapkan saat ini, Nike dapat dibeli melalui situs web, aplikasi, e-commerce, dan toko.

Fitalia Bunga Fandila (20210110400016)

Fakultas Fisip, prodi Ilmu Komunikasi

Univeritas Muhammadiyah Jakarta

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image