Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image DANI FAZLI

Mahasiswa Amnesia?

Pendidikan dan Literasi | Wednesday, 19 Apr 2023, 01:13 WIB
Dialog Mahasiswa (Sumber : Penulis)

Bahwasannya mahasiswa adalah kalangan muda intektual yang memiliki peran bukan hanya unutk diri sendiri tetapi bagi msyarakat ,bangsa dan negara. Status mahasiswa berada pada level intelektual yang tinggi, di usia muda dengan idealisme yang masih kuat. Peran dan fungsi mahasiswa dalam hal ini sangat dibutuhkan untuk kemajuan suatu bangsa dan negara.Dimana mahasasiswa memiliki lima peran penting dimana antaranya yaitu Iron Stock, Agen of change, Guardian of value, Moral force, Sosial control.

Pandemi merupakan salah satu hambatan yang membungkamkan pergerakan mahasiswa dalam berserikat, berkumpul, berinovasi, mengukakkan pendapat dan mencipta suatu produk yang idealisme untuk kemajuan Bangsa. Pada zaman yang modern ini dimana dimanfaatkanya sebagai penutupan pergerakan-pergerakan yang yang dilakukan oleh mahasiswa menjalanakn peran dan fungsinya.

Dapat dilihat dari sisi hak dan kewajiban sebagai mahasiswa masih banyak acuh tak acuh, bahkan mahasiswa kini banyak yang tidak mengetahui peran dan fungsinya, dimana mereka itu sudah mahasiswa bukan lagi siswa, mahasiswa tidak sadar akan gelar yang tertatanam semenjak dinyatakannya sebagai maha nya dari siswa.

Dimana mahasiswa zaman sekarang yang telah hilanganya salah satu peran penting yang terdapat di point yang terakhir dimana poin yang berbunyi ” sosial control” yang artinya Peran mahasiswa sebagai kontrol sosial merupakan peran penting dan signifikan dalam masyarakat. Karena ini merupakan bagian dari peran siswa untuk melakukan kontrol terhadap hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai keadilan dalam masyarakat.Upaya pengendalian yang dilakukan oleh siswa harus tetap berpijak pada nilai-nilai idealis yang ada. Tidak tergadai dengan iming-iming uang atau kepentingan politik yang mempengaruhinya. Faktanya,terkadang banyak siswa yang melupakan peran ini. Kendali suaranya hilang karena idealismenya tergadai materi.

Dari sisi di masyarakat pada saat ini banyak yang lupa dengan peran yang sangat penting. Mahasiswa zaman sekarang susah dalam menumbuhkan jiwa idealismennya dalam menyikapi masalah di suatu Rezim. Mahasiswa murupakan salah satu mutiara bangsa dan negara. Karena telah melengcengnya fungsi dari mahasiswa itu sendiri. Di giringi dengan iming-iming politik yang memutuskan fungsional dari mahasiswa itu sendiri.

Disektor kampus saja hak dan kewajiban yang telah dibungkamkan dari pihak berwewenang yang semenah menahnya dilakukan untuk kepentingan sendiri. Telah terlihatya Sikap mahasiswa yang acuh tak acuh terhadapa isu isu yang berdedar salah segalah sisi. Diaman telah hilangan peran dan fungsiannal itu sendiri.

Apa guna punya ilmu tinggi

kalau hanya untuk mengibuli

Apa gunanya banyak baca buku

kalau mulut kau bungkam melulu

Dan terakhir, yang ingin saya sampaikan kepada rekan-rekan sekalian, mengutip dari Soe Hok Gie yang merupakan aktivis menentang kediktatoran berturut-turut dari Presiden Soekarno dan Soeharto. Ia adalah mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia Jurusan Sejarah tahun 1962–1969.

”Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda.”

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image