Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image andreans bagaskhara

Wanita dan Pria Memiliki Hak dan Kebebasan yang Sama dalam Berkarier dan Berpendidikan

Eduaksi | Wednesday, 22 Dec 2021, 12:07 WIB

Banyak orang berpendapat bahwa posisi pria lebih tinggi dibanding wanita. Padahal nyatanya di zaman sekarang ini sudah banyak wanita yang memiliki posisi yang lebih tinggi juga dibanding pria. Meski seperti itu nyatanya anggapan bahwa wanita sebaiknya tidak usah berpendidikan terlalu tinggi karena wanita pada akhirnya akan selalu berakhir di dapur akan selalu ada di masyarakat.

Stigma Masyarakat Terhadap Wanita Karir

Peran wanita yang dianggap tidak terlalu penting dalam menentukan pilihan seharusnya memiliki hak yang sama dengan pria pada hakikatnya. Pola pikir masyarakat yang buruk hanya akan mengganggap wanita sebatas mengurus keluarga dan anak, bekerja didapur ataupun disumur pada akhirnya menggangap pekerjaan diluar ranah tersebut dianggap menjadi tidak terlalu penting. Wanita karier dan tidak menikah akan memiliki anggapan buruk juga di masyarakat. Apalagi jika wanita tersebut pulang malam maka wanita tersebut akan mendapatkan stigma yang buruk oleh warganya. Tidak hanya itu, anggapan mengenai wanita yang tidak diperbolehkan melakukan pekerjaan maskulin seperti supir bis, pilot, satpam, masinis, nahkoda ataupun CEO juga berlaku dimasyarakat dengan alasan bahwa wanita tidak sanggup untuk melakukan pekerjaan pria dan percaya wanita lebih lemah dan emosional dibanding pria.

Hal tersebut membuat wanita merasa terdiskriminasi. Padahal nyatanya di zaman sekarang ini sudah banyak wanita yang memang melakukan pekerjaan seperti apa yang dilakukan pria atas hak, kemampuan dan keadilan yang sama dalam berkarier. Tidak hanya tentang karier, wanita di zaman sekarang juga sudah mendapatkan hak berpendidikan yang lebih baik dibanding saat zaman kakek nenek moyang kita. Meskipun begitu masih ada klasifikasi gender pada perkerjaan, dilansir dalam laporan World Economic Forum (WEF) 2020 masih ada sekitar 31,4 persen kesenjangan yang terjadi pada masyarakat global.

Apakah Wanita Harus Selalu Berakhir di Dapur?

Pada dasarnya kesenjangan gender antara wanita dan pria baik di tempat kerja ataupun dalam keluarga dan bermasyarakat akan selalu ada. Wanita dan pria harus dipandang sama baik dalam pekerjaan maupun pendidikan karena pada dasarnya wanita dan pria memperoleh hak dan kebebasan dengan kemampuan yang sama di dunia kerja. Wanita seharusnya memang dipandang dengan hak dan kebebasan yang sama dengan pria. Wanita sering kali diidentikkan dengan pekerjaan domestik seperti menjadi ibu rumah tangga, serta menjadi istri dan ibu bagi anak-anaknya. Padahal belum tentu semua wanita akan berada diakhir pada posisi yang sama, hal ini lah yang akan menimbulkan kesenjangan gender dengan linkungan bermasyarakat ataupun keluarga karena stigma yang buruk. Stigma seperti itu seharusnya dihilangkan sebagaimana ditetapkan dalam Undang-undang nomor 9 tahun 2000.

Presiden menetapkan Undang-undang nomor 9 tahun 2000 Tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional untuk mengatasi diskriminasi gender yang terjadi di Indonesia. Diskriminasi di Indonesia antara pria dan wanita disebabkan karena adanya banyak laporan secara berkala kepada presiden sehingga presiden mengeluarkan undang-undang untuk mengatasi upaya permasalahan gender yang terjadi di Indonesia ini. Undang-undang nomor 9 tahun 2000 ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia. Pada Undang-undang nomor 9 tahun 2000 Tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional ini berisi bahwa wanita berhak mendapatkan hak dan kebebasan yang sama untuk meningkatkan kesetaraan dan keadilan gender dalam proses pembangunan nasional. Tidak hanya itu didalam undang-undang nomer 9 tahun 2000 ini juga ditetapkan dengan tujuan terciptanya keadilan gender demi mewujudkan program pembangunan nasional dalam kehidupan bermasyarakat, berkeluarga dan bernegara. Pemerintah sudah mengesahkan bahwa upaya peningkatan kesetaraan dan keadilan gender harus dioptimalkann guna terselenggaranya pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan nasional yang berperspektif pada gender.

Wanita Itu Tidak Lemah

Banyak wanita yang menikmati karier nya dalam berkerja. Meski pada dasarnya wanita mempunyai peran ganda yang identik dengan pekerjaan domestik sebagai ibu rumah tangga, Wanita pada dasarnya tidak semua wanita seperti anggapan banyak orang yang lemah dan emosional. Perlu diketahui bahwa tidak semua pria kuat dan dapat mengendalikan emosional. Pria juga ada yang lemah dan emosional seperti wanita. Terlihat saat memiliki suatu hubungan dekat dengan orang lain. Diskriminasi antara wanita dan pria harus dihilangkan sebab wanita dan pria sama dan harus diberi perlakuan yang adil demi terciptanya kesetaraan gender. Wanita dan pria juga memiliki hak dan kebebasan yang sama dimata hukum dan dunia.

Contoh nyata wanita karier yaitu ibu Sri Mulyani Indrawati, siapa si di Indonesia yang tidak mengenal tokoh masyarakat yang satu ini. Ibu Sri Mulyani Indrawati merupakan salah satu wanita karier yang sangat berjasa di Indonesia. Beliau tidak hanya menjadi Menteri keuangan akan tetapi ia juga menjadi seorang istri dan seorang ibu di keluarganya. Tidak hanya itu, selain sukses dalam berkarier dan juga dalam berkeluarga ibu Sri Mulyani Indrawati ini juga sukses pada bidang Pendidikan juga. Ibu Sri Mulyani Indrawati salah satu lulusan universitas besar di Indonesia yaitu Universitas Indonesia yang bertempat di depok dengan jurusan ekonomi. Dari contoh wanita karier tersebut kita dapat mengetahui bahwa tidak semua wanita itu sama, lemah dan emosional. Persepktif itu lah yang seharusnya diterapkan. Wanita berkarier tidak selalu buruk, kita mengetahui bahwa wanita juga bisa berkarier dan bependidikan yang tinggi dengan baik. Sri Mulyani Indrawati mematahkan anggapan masyarakat mengenai wanita yang tidak sanggup untuk melakukan pekerjaan pria dan juga wanita yang harus selalu berakhir di dapur ataupun sumur. Pandangan serta stigma mengenai wanita karier yang buruk harus dilhilangkan di masyarakat karena nyatanya di dunia kerja wanita dan pria harus dipandang sama.

Wanita dan Pria Harus Setara

Dari beberapa fakta diatas,harusnya kita tidak lagi beranggapan bahwa semua wanita lemah dan emosional. Kita juga tidak boleh beranggapan bahwa wanita dan pria memiliki hak dan kebebasan yang berbeda. Wanita dan pria memiliki kesetaraan gender yang sama baik dalam dunia kerja ataupun ruang lingkup kerja maupun masyarakat. Peran wanita yang dianggap tidak terlalu penting dalam menentukan pilihan seharusnya memiliki hak yang sama dengan pria pada hakikatnya. Harus diketahui bahwa tidak semua pria kuat dan dapat mengendalikan emosional. Pria juga ada yang lemah dan emosional seperti wanita. Terlihat saat memiliki suatu hubungan dekat dengan orang lain. Diskriminasi antara wanita dan pria harus dihilangkan sebab wanita dan pria sama dan harus diberi perlakuan yang adil demi terciptanya kesetaraan gender. Wanita dan pria juga memiliki hak dan kebebasan yang sama dimata hukum dan dunia.

Wanita dan pria sudah seharusnya memiliki kesetaraan gender yang sama, kesetaraan gender harus lebih dioptimalkan harus diterapkan dan dilaksanakan serta dipatuhi dengan baik guna menyukseskan program pembangunan pemerintah dan juga keadilan gender yang setara baik dalam lingkungan keluarga ataupun di masyarakat.

Daftar Pustaka

Bappenas. (2000). Indonesia Patent No. 9/2000.

Fatimah. (2015, Mei 05). Retrieved from Guetau.com:

https://guetau.com/cinta/integritas-tubuh/ketimpangan-gender-diskriminasiperempuan- dalam-pekerjaan-maskulin.html

Febri, A. (2016, April 21). Retrieved from nasionalis.id:

https://nasionalis.id/hiburan/2016/04/21/wanita-hebat-di-indonesia

Liputan6dotcom. (2020, Maret 09). Retrieved from Liputan6.com:

https://www.liputan6.com/regional/read/4197487/kesetaraan-gender-di-dunia-kerja -sumbar-juara

liputan6dotcom. (2020, Maret 09). https://www.google.co.id/. Retrieved from

liputan6.com: https://www.liputan6.com/regional/read/4197487/kesetaraangender-di- dunia-kerja-sumbar-juara

Ramdhani, G. (2019, Mei 02). Retrieved from Liputan6.com:

https://m.liputan6.com/lifestyle/read/3955532/lima-perempuan-hebat-ini-ungkapkunci- kebahagiaan-dalam-karir-dan-keluarga

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image