MTsN 6 Sleman, Bumikan Al Quran dengan Takhasus 6
Eduaksi | 2023-04-15 08:24:23Di jaman serba tidak pasti dimana gadget dan internet mendominasi hari-hari siswa, MTsN 6 Sleman berusaha membentengi siswa dengan penanaman akhlakul karimah lewat pembiasaan-pembiasaan baik setiap hari seperti salat Duha dan tahfizh Al Qur’an. Setiap hari terlihat halaqoh-halaqoh kecil baik di kelas, masjid maupun gazebo dimana anak-anak dibimbing seorang ustadz/ustadzah untuk menghafalkan Al Qur’an. Anak-anak sholeh-sholehah secara bergantian menyetorkan hafalannya pada ustadz/ustadzah nya masing-masing. Kegiatan ini telah berlangsung sejak tahun 2017 sampai sekarang dan selamanya.
Program Tahfizh yang telah berjalan lama di MTsN 6 Sleman, Yogyakarta dinilai memberikan hasil yang positif bagi perkembangan siswa baik keilmuan maupun akhlak siswa. Program yang digagas oleh Kepala MTsN 6 Sleman terdahulu, H. Abdul Hadi ini dinamakan Takhasus 6. Tujuan program ini adalah untuk membuat para siswa MTsN 6 lebih mencintai Al Qur’an. Siswa diajak mebaca, menghafal dan mengkaji Al Qur’an sejak dini agar mereka dekat dan terbiasa dengan Al Qur’an.
Kepala MTsN 6 Sleman Jazim Kholis mengatakan bahwa apa yang telah digagas oleh kepala MTsN 6 Sleman yang terdahulu akan terus dikembangkan karena kemanfaatannya yang luar biasa. Menurut Jazim. MTsN 6 Sleman semakin menyadari bahwa tantangan dunia yang semakin keras mengharuskan orang tua dan sekolah membentengi anak-anaknya dengan pemahaman agama yang kuat. Ajaran agama yang kuat akan memandu generasi muda pada perilaku yang baik. MTsN 6 Sleman merasa bahwa mengajarkan Al Qur’an bagi generasi muda sangatlah penting. “Selain untuk mendekatkan para siswa dengan Al Qur’an, dengan menghafal Al Qur’an, ridho dan pertolongan Allah SWT akan tercurah pada MTsN 6 Sleman dan keluarga besarnya,” tegas Jazim penuh keyakinan.
Program Takhasus 6 adalah program tahfizh mendalam dan khusus. Makna angka 6 di belakang Takhasus 6 adalah program tahfizh khusus ini dilaksanakan oleh MTsN 6 Sleman dan dimulai pada jam 6 pagi. Nantinya lewat program Takhasus 6, para siswa selama belajar 3 tahun di madrasah mampu menghafal minimal 6 juz Al Qur’an. Pada kenyataannya banyak siswa MTsN 6 Sleman yang mampu menghafal Al Qur’an lebih dari 6 juz selama mereka belajar di madrasah ini. Setiap wisuda tahfidz digelar, air mata kebahagian orang tua tertumpah menggambarkan kebahagian mereka pada pencapaian hafalan putra-putrinya.
Takhasus 6 yang diresmikan semenjak tanggal 11 November 2017 ini memang dikhususkan bagi para siswa untuk menghafal Al Qur’an lebih mendalam lagi mengingat program ini dimulai pada pukul 6 pagi. Program ini dinilai sangat luar biasa karena konsistensinya. Karena manfaatnya, orang tua dan siswa rela berangkat lebih pagi satu jam lebih awal dari siswa di sekolah lainnya. Antusias orang tua untuk memotivasi putra-putri mereka dalam kegiatan ini patut diacungi jempol.
Para ustadz dan ustadzah merupakan mereka yang yang mempunyai kualifikasi baik dalam mengajar Al Qur’an. Harapannya, ke depan, MTsN 6 Sleman akan menjadi pencetak hafizh dan hafizhoh yang handal yang mampu menjaga sekaligus membumikan Al Qur’an pada masyarakat. “Memahami dan menghafalkan Al Qur’an adalah salah satu cara untuk membuat generasi muda kuat baik secara intelektual maupun moral. Rasulullah SAW berjanji bahwa tidak akan sesat baik pikir maupun hati selama-lamanya bila umat Islam berpegang teguh pada Al Qur’an,” jelas Anang Sumarna, koordinator Takhasus 6.
Telah terbukti bahwa program tahfizh tidak akan menghambat kemampuan akademik siswa karena Al Qur’an adalah berkah. Justru dengan mendalami Al Qur’an akan tumbuh talenta dan literasi siswa akan ilmu murni maupun ilmu agama. MTsN 6 Sleman tidak hanya ‘moncer’ dalam biadang akademik namun juga non-akademik. Dengan program Takhasus 6, MTsN 6 Sleman juga berupaya membangkitkan kembali ciri madrasah yaitu cinta Al Qur’an.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.