Problem-based Learning (PBL)
Eduaksi | 2023-04-07 17:04:51Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag
(Guru SKI di MTsN 2 Garut)
PBL adalah model pembelajaran dimana peserta didik ditantang untuk memecahkan masalah kehidupan nyata. Dalam PBL, peserta didik harus menyelesaikan masalah secara mandiri atau berkelompok melalui diskusi, penelitian, dan eksperimen.
Analisis
Problem Based Learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang inovatif karena dirancang untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas dan kolaboratif peserta didik. PBL memberi peserta didik kesempatan untuk belajar bagaimana memecahkan masalah dan menemukan solusi melalui pengalaman dunia nyata.
Berikut beberapa alasan mengapa PBL merupakan model pembelajaran yang inovatif:
1. Aktifkan pengalaman belajar yang imersif
PBL mendorong peserta didik untuk belajar tentang masalah atau tantangan tertentu melalui dunia nyata, pengalaman imersif. Peserta didik terlibat dalam mengidentifikasi masalah, meneliti dan menemukan solusi melalui kolaborasi dan diskusi.
2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
PBL mendorong peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Peserta didik harus berpartisipasi dalam mendefinisikan masalah, mencari solusi dan mempresentasikan pekerjaan mereka. Dengan cara ini, peserta didik dapat menjadi lebih mandiri dan bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri.
3. Mengembangkan pemikiran kritis dan kreativitas
PBL memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan pemikiran kritis dan kreativitas dalam mencari solusi dari masalah atau tantangan. Peserta didik harus melakukan analisis, sintesis dan evaluasi untuk menghasilkan solusi yang tepat dan kreatif.
4. Meningkatkan kerjasama
Dengan PBL, peserta didik dapat belajar bekerja sama dalam kelompok. Peserta didik harus bekerja sama untuk mengidentifikasi masalah, melakukan penelitian, dan mencari solusi. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan peserta didik untuk bekerja sama dan berkolaborasi dengan orang lain.
5. Mengintegrasikan pembelajaran ke dalam dunia nyata
PBL menghubungkan pembelajaran dengan dunia nyata. Peserta didik belajar melalui masalah nyata dan harus menemukan solusi yang dapat diterapkan pada situasi nyata. Ini membantu peserta didik memahami hubungan antara belajar dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Secara keseluruhan, PBL memungkinkan peserta didik belajar bagaimana menghadapi masalah dan menemukan solusi melalui pengalaman dunia nyata. Dalam hal ini, dengan PBL sangat memungkinkan untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi dan pemecahan. Oleh karena itu, PBL dapat dianggap sebagai model pembelajaran yang inovatif.
Daftar Pustaka
Amir, M. T. (2016). Inovasi pendidikan melalui problem based learning. Prenada Media.
Santyasa, I. W. (2018, May). Student centered learning: Alternatif pembelajaran inovatif abad 21 untuk menyiapkan guru profesional. In Quantum: Seminar Nasional Fisika, dan Pendidikan Fisika.
Zaduqisti, E. (2010). Problem-Based Learning (Konsep Ideal Model Pembelajaran untuk Peningkatan Prestasi Belajar dan Motivasi Berprestasi). In Forum Tarbiyah (Vol. 8, No. 2).
Biodata
Nurul Jubaedah, lahir di Garut, 19 Mei 1978. Mengajar di MTsN 2 Garut. Pendidikan: D-1 Akuntansi (1995), S-1 PAI UNIGA (2001), S-1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S-2 PAI UIN SGD Bandung (2012).
Prestasi: Pembimbing KIR. Membimbing 27 judul karya ilmiah remaja kategori Sosial-Budaya, mengantarkan peserta didik juara 1, 2, 3, dan harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (tingkat provinsi), juara harapan 1 dan 2 (tingkat nasional) (Juli 2019-September 2021), guru berprestasi tahap 1 (2021), juara favorit guru berprestasi di GTK Madrasah (2022), lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022 dan Januari 2023).
Karya: 6 buku solo, 25 buku antologi (Januari-April2023). Memiliki 900 konten pendidikan di kanal YouTube dan 150 artikel (Oktober 2021-April 2023).
Blog : http://nuruljubaedah6.blogspot.com/
Instagram : nj_78
Surel : nuruljubaedah6@gmail.com
WhatsApp : 081322292789
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.