Tradisi Penyambutan Ramadan di Tempat Kelahiran W. R. Soepratman
Agama | 2023-04-06 21:55:52Setiap negara memiliki keunikan masing-masing dalam merayakan kedatangan Bulan Suci Ramadan. Sebab, Bulan Ramadan merupakan bulan yang dinanti-nanti oleh umat muslim yang tersebar di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Berbagai daerah di Indonesia memiliki keunikan perayaan secara turun-temurun yang sering disebut dengan tradisi. Contoh tradisi yang digelar di kota besar di Jawa yakni Megengan di Surabaya dan Dugderan di Semarang.
Salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang dikenal sebagai tempat W. R. Soepratman dilahirkan yakni Purworejo juga memiliki tradisi unik dalam menyambut bulan Ramadan. Tradisi dilakukan dengan melibatkan masyarakat dalam tiap perayaannya. Tradisi unik tersebut memiliki sebutan “Gombrang” yang berfokus pada kegiatan membersihkan makam sekaligus berziarah kubur menjelang Ramadan. Pada tradisi Gombrang, kegiatan tidak hanya membersihkan pekarangan makam atau kuburan, tapi masyarakat dapat melanjutkannya dengan memanjatkan doa bagi keluarga yang sudah meninggal. Kegiatan ini secara tidak langsung akan memperkokoh rasa gotong royong warga setempat.
Selain Tradisi Gombrang, masyarakat Purworejo juga memeriahkan Ramadan dengan kegiatan positif lainnya. Khususnya pada tahun 2023, Kampung Sengkuyung Ramadhan di Omah Srotong Srawung Sitanjung mulai diinisiasi oleh masyarakat dengan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak lain. Kegiatan ini dilaksanakan dalam waktu satu bulan Ramadan penuh dengan macam-macam bentuk kegiatannya, seperti pawai ta’aruf sambut Ramadan, pemeriksaan kesehatan gratis, bazaar, peringatan 120 tahun W. R. Soepratman, lomba puisi, lomba songsong ketupat, lomba azan, lomba hafalan surat pendek, serta lomba dialog. Wakil Bupati Purworejo turut hadir dalam kegiatan ini dan memberikan apresiasi yang tinggi terhadap inisiatif masyarakat dalam menyelenggarakan acara ini.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.