SMPM Jipat Karangasem Daurah Tajwid di Bulan Ramadhan
Eduaksi | 2023-04-05 06:15:47Istilah daurah dalam sejarah pendidikan Islam telah dikenal sejak pendidikan mulai melembaga secara formal. Menurut bahasa daurah berasal dari Bahasa Arab dara-yaduru-daurah yang artinya pelatihan. Sedangkan menurut istilah, daurah merupakan metode mengkaji dan mendalami ilmu-ilmu keislaman dengan fokus salah satu keilmuan selama beberapa waktu sesuai dengan tujuan yang ditentukan.
Peserta daurah biasanya diisolasi di tempat terpisah dari kelompok yang besar, tujuannya supaya perserta daurah lebih konsentrasi dan fokus dengan program yang ditekuni. Teknik klasik ini sekarang mulai trend kembali di lembaga pendidikan Islam, terutama di Indonesia dengan memanfaatkan momentum bulan Ramadhan.
Pendidikan model daurah tidak hanya diselenggarakan pendidikan berbasis Islam, seperti madrasah dan pesantren (makhad). Tetapi sekolah umum juga mengadakan kegiatan yang identik dengan daurah, seperti “Pesantren Kilat”. Sekolah biasanya menyeleggarakan mandiri atau bekerjasama dengan pesantren untuk kegiatan tersebut.
Daurah diselenggarakan bertujuan meningkatkan keilmuan dan wawasan keislaman, serta menanamkan akhlakul karimah bagi peserta didik. Ada beberapa jenis dan model daurah seperti; Daurah Tahfidzul Quran, Daurah Ramadhan, Daurah Tajwid, Daurah Murabbi, dan kegiatan lain yang mirip dengan daurah.
Ramdahan 2023 dimanfaatkan SMP Muhammadiyah 14 (SMPM Jipat) Pondok Pesantren Karangasem Paciran, Lamongan, Jawa Timur untuk mengadakan “Daurah Tajwid”. Kegiatan diperuntukkan bagi peserta didik Tahfidz Class Program (TCP) VII putra. Daurah digelar mulai tanggal 3-12 April 2023, bertempat di masjid Mafuwan Jalan Raya Daedlesh KM 74,5 Paciran.
“Daurah Tajwid” yang diselenggarakan SMPM Jipat Karangasem bertujuan untuk meningkatkan kualitas bacaan Alquran peserta didik sesuai dengan ilmu Tajwid. Kitab yang digunakan rujukan Dasar-dasar Ilmu Tajwid (Tuhfatul Athfal) yang ditulis oleh Dr. Hasan Ramadhan, sedangkan Pembina daurah Ust. Risqi Arifin Al-Hafidz, MA. dan Muhammad imam Al-Hafidz.
Dasar pemikiran SMPM Jipat Karangasem mengadakan kegiatan Daurah Tajwid, karena fenomena saat ini anak-anak dan remaja dalam membaca Alquran lebih mengutamakan lagu dan kelancaran dari pada memperhatikan aspek ilmu tadwid. Sedangkan dasar utama sesuai dengan firman Allah SWT yang artinya; “dan bacalah Alquran dengan perlahan-lahan” (QS. Al-Muzammil: 4).
Dasar pijakan lain sesuai dengan hadits dari Utsman bin Affan, Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya; “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya” (HR. Bukhari). Dalam Riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah (Alquran) maka dia akan mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif laam miim satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, laam satu huruf, dan miim satu huruf” (HR At-Tirmidzi).
Output kegiatan Daurah Tajwid bagi peserta didik TCP VII-A SMPM Jipat Karangasem yang berjumlah 13 siswa adalah:
Pertama, peserta didik mampu membaca Alquran dengan baik dan benar berdasarkan kaidah-kaidah ilmu tadwid;
Kedua, penguatan hafalan Alquran yang dimiliki peserta didik semakin mendalam dengan jadwal kegiatan muraja’ah (mengulang-ulang bacaan Alquran);
Ketiga, penguatan hafalan Alquran yang dimiliki peserta didik semakin mendalam dengan jadwal kegiatan tasmi’ (menyimak bacaan Alquran sesame peserta didik).
Keempat, hafalan Alquran yang dimiliki peserta didik bertambah dengan jadwal kegiatan ziyadah (menambah hafalan Alquran yang telah dimiliki).
Selamat dan sukses peserta didik TCP VII-A SMPM Jipat Karangasem dalam kegiatan Daurah Tajwid. Semoga membawa manfaat dan kebaikan, serta kualitas dalam membaca Alquran semaikin baik sesuai standar ilmu tajwid. Amin YRA. (*)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.