Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image UCare Indonesia

Ketentuan Shalat Dhuha Serta Keistimewaannya

Agama | Monday, 27 Mar 2023, 17:10 WIB
sumber: freepik.com

Banyak hadis yang menjelaskan tentang shalat Dhuha. Di antaranya adalah sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Sahih Bukhari dan Muslim dengan sanad mereka.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Kekasihku—Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam—mewasiatkan kepadaku untuk puasa tiga hari setiap bulan, mengerjakan shalat Dhuha dua rakaat, dan melakukan shalat witir sebelum tidur.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 1178 dan Muslim, no. 721]

Dalam Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Said al-Khudri ra., ia berkata bahwa Rasulullah sering melaksanakan salat Dhuha sehingga kami berkata bahwa Nabi tidak pernah meninggalkannya, dan Nabi juga sering tidak melakukannya sehingga kami mengatakan bahwa Nabi tidak pernah melakukannya.

Salat Dhuha yang paling sedikit adalah dua rakaat. Hal ini berdasarkan Hadis riwayat Abu Hurairah r.a. di atas, dan Hadis yang diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a. bahwa Rasulullah bersabda:

“Barang siapa duduk setelah salat Subuh hingga melaksanakan salat Dhuha dua rakaat dan ketika itu ia hanya memikirkan kata-kata yang baik, maka diampuni dosa-dosanya walaupun lebih banyak dari busa air laut.” (HR Abu Dawud)

Rakaat salat Dhuha yang terbanyak adalah delapan rakaat. Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Imam Muslim dan Abu Dawud dari Ummu Hani bahwa Rasulullah melakukan shalat Dhuha sebanyak delapan rakaat setelah Fathu Mekah. Imam Muslim juga meriwayatkan dengan sanadnya dari Aisyah r.a., bahwa Rasulullah melaksanakan salat Dhuha empat rakaat dan lebih.

Waktu salat Dhuha dimulai dari naiknya matahari setelah terbit setinggi tombak dan berlangsung hingga menjelang tergelincir. Atau sebelum matahari berada di tengah-tengah langit. Lebih baik melakukannya ketika matahari sangat terik. Hal ini berdasarkan Hadis:

“Salat awwabiin adalah ketika anakan unta berjemur”. (HR Muslim)

Maksudnya, ketika matahari sangat terik sehingga anak- anak unta duduk karena panas yang sangat.

Daftar Pustaka: Al-fauzan, Saleh bin. 2020. Ringkasan Fiqih Islam (Ibadah & Muamalah) Yogyakarta: Penerbit Mueeza.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image