Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hery Setyawan

Tawuran Bukan Budaya Ramadhan

Guru Menulis | Sunday, 26 Mar 2023, 21:15 WIB

Bulan ramadhan merupakan bulan penuh keberkahan dimana sebagian besar umat islam mengisinya dengan berbagai kegiatan ibadah. Namun ada diantara kaum muslimin yang justru tidak memanfaatkan waktu yang ada selama bulan suci ramadhan mereka malah melakukan tindakan tawuran. Bulan ramadhan belum genap sepekan tetapi sudah ada delapan tawuran yang terjadi di wilayah DKI Jakarta. Tercatat satu orang meninggal dunia dan sebagian besar tawuran ini terjadi karena adanya kelompok-kelompok yang berkumpul menjelang sahur.

Ilustrasi tawuran (sumber bekasi.id)

Mari kita melihat pengertian tawuran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu perkelahian massal yang dilakukan secara berkelompok. Sementara ketika kita melihat pendapat Rais (1997), tawuran merupakan perselisihan antar pelajar dimana salah satu perbuatan yang sangat tercela yang dilakukan oleh seorang atau kelompok pelajar kepada pelajar lain atau kelompok pelajar lain. Jadi kegiatan perkelahian massal yang terjadi dari kelompok manapun dan usia berapapun hal ini bisa disebut sebagai tawuran.

Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya tawuran terkadang dikarenakan hal yang sepele, tetapi dari yang sepele ini dapat memicu terjadinya tawuran yang berujung fatal. Biasanya tawuran terjadi dikalangan remaja karena mereka dalam proses pencarian jati diri dan sering terobsesi oleh simbol-simbol yang populer di masyarakat. Selain itu remaja ingin menunjukan kepada orang lain bahwa mereka lebih populer dari orang lain atau dari kelompok seusianya.

Penulis melihat ada beberapa faktor penyebab terjadinya tawuran diantaranya:

Adanya bibit permusuhan yang cukup lama yang terjadi diantara dua kelompok, sehingga ini bisa menyebabkan terjadinya tawuran dalam jumlah yang besar. Selanjutnya karena adanya pengelompokan remaja berdasarkan identitas tertentu sehingga masing-masing kelompok berusaha menunjukan kepada kelompok yang lain. Dalam proses menunjukan kepada kelompok yang lain ini menggunakan cara yang salah yaitu dengan tawuran.

Lalu mengapa tawuran kerap terjadi di bulan suci ramadhan, sebenarnya tidak ada kaitannya tetapi memang di bulan ramadhan terjadi banyak pengurangan dan penyesuaian waktu. Mulai dari pelajar sampai orang dewasa yang bekerja sehingga waktu yang ada dipergunakan untuk hal lain yang tidak bermanfaat.

Berbagai antisipasi dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat untuk mencegah terjadinya tawuran, kerjasama dari berbagai pihak sangat diperlukan sampai pemberian sanksi bagi mereka pelaku tawuran dari diputusnya KJP di sekolah sampai pembinaan yang dilakukan di dinas sosial. Dan yang terpenting adalah peran serta orang tua yang selalu memantau anaknya selama dirumah. Jangan menodai bulan suci ramadhan ini dengan melakukan sesuatu yang tidak baik.

Hery Setyawan, M.Pd. Guru SMPN 42 Jakarta

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image