Perkembangan Wawasan Nusantara Berbasis Internet Bagi Kaum Milenial
Edukasi | 2023-03-24 17:19:41Muhammad Syawal Setiawan (2281130403)
Untuk mencapai tujuan, pembentukan sikap bangsa terhadap kesatuan hidup sangat penting bagi pengembangan wawasan nusantara melalui Pendidikan Kewarganegaraan. Pemanfaatan internet merupakan salah satu cara agar wawasan nusantara kini dapat dipahami dengan berbagai cara baru. Artikel ini berpusat pada usia yang lebih muda yang lebih kreatif secara kreatif sebagai tujuan utamanya. Diharapkan melalui wawasan nusantara dan bentuk pendidikan kewarganegaraan tidak terjadi penyimpangan dalam mencapai tujuan nasional. Menurut Indonesian Focal Insights Organization, seluruh penduduk Indonesia dikuasai oleh anak muda. 75,49 juta orang atau 27,94 persen dari total penduduk Indonesia termasuk dalam Generasi milenial yang akan berjumlah 270,20 juta pada tahun 2020. Generasi milenial adalah generasi yang lahir antara tahun 1997 dan 2012. Sebuah infografis yang menggambarkan ukuran generasi muda muncul dalam data tersebut. Generasi Milenial saat ini sangat dipengaruhi oleh teknologi saat mereka tumbuh dan berkembang. Alhasil, pemahaman wawasan nusantara dapat dikembangkan dengan cara yang berbeda dari generasi sebelumnya. Sebagai sarana pengembangan diri, generasi Milenial aktif menggunakan internet untuk berhubungan dengan orang lain. Tentunya hal ini dapat dimanfaatkan untuk sosialisasi dan penanaman wawasan nusantara.
Penyebaran internet semakin meluas sebagai akibat dari globalisasi. Dikutip dari kajian terbaru Hubungan Pemasok Akses Jaringan Indonesia (APJII) tahun 2019-2020, masuknya klien web di Indonesia dibuntuti oleh kelompok usia jangka panjang sebesar 91%, diikuti oleh kelompok usia jangka panjang sebesar 88,5%. . Hal ini menjelaskan mengapa generasi Milenial tidak hanya mendominasi penduduk Indonesia tetapi juga pengguna internetnya. Setiap manusia dapat dengan mudah terhubung ke internet dan mengakses semua informasi dengan cepat. Penggunaan internet berkembang melampaui hiburan di era digital saat ini untuk memasukkan informasi, pendidikan, manfaat di pemerintahan dan organisasi lain, dan banyak lagi. Pembahasan Dari sekolah dasar (SD) hingga perguruan tinggi, pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang paling banyak diajarkan di Indonesia. Pancasila berfungsi sebagai landasan di mana Pendidikan Kewarganegaraan diselenggarakan dan dikembangkan. Dengan visi dan misi yang dilandasi cita-cita luhur bangsa, maka pendidikan kewarganegaraan merupakan hal yang esensial.
Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara yang merupakan salah satu bentuk pembinaan karakter. Pemahaman nusantara merupakan salah satu tujuan dan muatan pendidikan kewarganegaraan. Wawasan nusantara menjadi simbol persatuan bangsa Indonesia bagi rakyat karena ikut mengembangkan falsafah bangsa yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Oleh karena itu, wawasan nusantara sangat berperan penting dalam menuntun persatuan bangsa Indonesia dalam penyelenggaraan kehidupan. Sebagai bangsa yang majemuk, Indonesia memiliki masyarakat yang multikultural. Masyarakat yang hidup di suatu tempat dengan berbagai budaya disebut masyarakat multikultural. Menurut Ratih dan Najicha (2002), multikulturalisme adalah gagasan bahwa setiap budaya diperlakukan sama dan memiliki kelebihannya masing-masing tanpa memandang rendah budaya lain. Tujuan nusantara adalah mencapai kemerdekaan dengan menyatukan berbagai suku, ras, budaya, agama, daerah, dan perbedaan menjadi satu bangsa, Indonesia. Pertumbuhan wawasan nusantara tetap signifikan dan terus berlanjut hingga saat ini, meski telah mencapai kemerdekaan.
Di satu sisi, pertumbuhan internet menimbulkan ancaman dan tantangan terhadap cara generasi muda menghadapi teknologi. Di sisi lain, tidak diragukan lagi bahwa internet memiliki efek positif karena memberikan akses informasi yang cepat dan mudah kepada masyarakat yang dapat digunakan untuk meningkatkan pendidikan kewarganegaraan. Salah satunya membantu generasi muda memahami wawasan nusantara. Keyakinan bahwa pemuda memiliki potensi luar biasa untuk menjadi pilar pembangunan suatu bangsa berakar pada hal tersebut. Menurut Najicha (2017), generasi muda hanya akan menjadi beban bangsa ini jika diperlakukan secara wajar bahkan dibuat tidak pernah berpikir mandiri. Sebaliknya, jika generasi muda dipersiapkan dengan pendidikan yang membuat mereka dewasa, mereka akan menjadi manusia yang menorehkan prestasi dalam sejarah peradaban negeri ini. Akibatnya, generasi muda masyarakat harus berupaya mendidik mereka tentang pentingnya mempelajari wawasan nusantara untuk pembangunan bangsa. Persatuan Indonesia dipertahankan dengan partisipasi generasi muda.
Penegasan ini mengisyaratkan bahwa generasi muda memiliki potensi dan harus siap menyukseskan peradaban bangsa. Dapat dikatakan bahwa generasi muda harus mampu mengarahkan pertumbuhan teknologi internet dan memanfaatkannya secara maksimal. Solusi untuk masalah pembelajaran sekarang dimungkinkan berkat kemajuan teknologi yang cepat. Menurut Elihami dan Saharuddin (2017), salah satu manfaat kemajuan teknologi adalah dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pendidikan. Karena itu, kemajuan teknologi seperti akses internet cepat memungkinkan untuk memecahkan masalah pembelajaran. Sebagai salah satu metode alternatif pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan secara tidak langsung, media pengembangan wawasan kepulaun melalui internet dapat dimanfaatkan. Generasi Milenial dapat menggunakan internet untuk memperluas pemahamannya tentang wawasan nusantara yang berkembang tanpa terkendala oleh waktu dan tempat. Peningkatan pemahaman pengalaman nusantara melalui web idealnya harus ditumbuhkan. Melalui media internet yang menarik diharapkan generasi tertarik untuk aktif mengembangkan pemahaman wawasan nusantara melalui pemanfaatan internet sebagai media pemahaman.
Pemanfaatan web sebagai wahana pembelajaran materi PKn tentang pengalaman nusantara untuk usia yang lebih muda. 3. Pemanfaatan internet oleh generasi Milenial untuk mendapatkan informasi tentang nusantara secara cepat. Beberapa platform dan software aplikasi yang bisa digunakan untuk mengembangkan wawasan nusantara dibahas dalam artikel ini.
1. YouTube. Salah satu aplikasi yang sangat potensial untuk penyebaran informasi adalah YouTube. Menurut kompas.com, kegiatan belajar dapat dibantu oleh YouTube. YouTube membuatnya menyenangkan dan interaktif untuk berbagi informasi. Pemanfaatan aplikasi video-sharing ini memungkinkan usia yang lebih muda untuk lebih giat belajar dan memiliki pemahaman yang lebih mendalam dalam menangkap seluk-beluk ilmu nusantara. Fitur YouTube yang banyak dan kemudahan penggunaannya juga memudahkan anak muda untuk menonton video berulang kali sehingga lebih efektif. Generasi Milenial, di sisi lain, dapat menyelidiki informasi sebanyak yang mereka suka.
2. Blog. Posting blog tentang evolusi wawasan pulau adalah alternatif untuk menggunakan internet. Melalui media, sebuah blog dapat diisi dengan berbagai materi yang dapat diakses oleh anak muda kapan pun dan di mana pun mereka mau, tanpa memerlukan perangkat lunak tambahan atau akses internet. Mempercepat proses pengembangan wawasan nusantara karena kelengkapan materi dan teks yang disajikan.
3. Tik tok. Generasi Milenial sering menggunakan aplikasi berbagi video Tiktok. Perolehan wawasan nusantara dapat dibantu dengan menggunakan tiktok sebagai sarana pembelajaran. Algoritma tiktok diharapkan akan memungkinkan penyebaran dan pemahaman informasi yang mudah di kalangan anak muda dalam jumlah besar.
Aplikasi yang disediakan memiliki beberapa fitur menarik dan bermanfaat, seperti audio (melalui rekaman suara), visual (dengan penekanan pada gambar yang menarik), efek (berbagai efek yang tersedia dapat digunakan untuk mencegah kebosanan saat mengakses aplikasi). , dan teks (yang membuat materi lebih mudah dipahami). Internet secara umum berkontribusi dalam pengembangan wawasan nusantara dengan cara sebagai berikut, selain adanya berbagai platform yang berfungsi sebagai aplikasi pendukung:
1. akses ke sumber informasi. Generasi milenial memiliki akses terhadap informasi global karena mereka memiliki akses internet. Masalah sumber informasi tradisional dapat diselesaikan dengan menggunakan internet, yang juga membantu generasi Milenial mencapai kemudahan.
2. akses ke spesialis. Dunia semakin menjadi tanpa batas sebagai akibat dari globalisasi. Internet juga memungkinkan untuk memperkecil jarak antara ruang dan waktu. Generasi Milenial dapat menggunakan ini untuk berbicara dengan para ahli untuk mendapatkan sudut pandang yang berbeda, mendapatkan informasi, dan bahkan berbicara tentang pulau-pulau tersebut dalam upaya untuk mempelajarinya lebih lanjut.
Berbagai paket konten Pendidikan Kewarganegaraan berbasis internet tersebut di atas mampu memberikan kemudahan materi dan hal-hal lain yang menarik untuk dikembangkan guna mengembangkan pemahaman nusantara. Dengan pemanfaatan internet diharapkan bentuk pembelajaran tentang nusantara semakin beragam sehingga dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan menginspirasi generasi Milenial untuk berperan lebih aktif sebagai warga negara.
Motivasi belajar generasi Milenial juga meningkat ketika mereka menggunakan internet untuk membantu mereka belajar. Peningkatan motivasi generasi milenial untuk berpartisipasi dalam pengembangan nilai-nilai wawasan nusantara dimungkinkan jika dilakukan pemahaman kreatif terhadap wawasan tersebut. transformasi pendidikan formal tradisional menjadi bentuk modern melalui penggunaan internet. Kemampuan generasi milenial dalam menghadapi situasi kritis dipengaruhi oleh sejauh mana mereka memiliki akses terhadap informasi. Berangkat dari penegasan tersebut, jaringan web menjadi salah satu pilihan untuk membentuk pemahaman tentang nusantara. Internet akan bermanfaat jika digunakan dengan bijak. Hal ini menunjukkan pentingnya memadukan pemahaman akan kepingan-kepingan pengetahuan nusantara bagi generasi milenial melalui internet. Pengembangan konsep Wawasan Nusantara secara online diharapkan tidak hanya menghasilkan penguasaan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga mempengaruhi bagaimana generasi milenial mencari informasi dan menganalisis konten Wawasan Nusantara secara online. Pemanfaatan internet dapat membantu menyebarkan kesadaran persatuan bangsa dan memperkokoh nasionalisme dengan menggalakkan sosialisasi gagasan wawasan nusantara.
Kesimpulan
Pendidikan kewarganegaraan sangat penting untuk mengajarkan generasi milenial tentang kehidupan negara sehari-hari. Wawasan Nusantara merupakan salah satu komponen Pendidikan Kewarganegaraan yang dikaji. sesuai dengan inti konsep Wawasan Nusantara, yang mendefinisikan cara pandang bangsa Indonesia terhadap dirinya sendiri dalam kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan dalam proses pengembangan nilai persatuan. Karena nilai-nilainya sejalan dengan prinsip negara Pancasila dan UUD 1945, maka wawasan nusantara menjadi panutan bagi bangsa Indonesia. Wawasan nusantara juga penting karena berperan dalam membentuk generasi milenial yang cinta tanah air. Wawasan nusantara akan terus dipahami dengan lebih baik. Generasi tua akan digantikan oleh generasi baru yang lebih muda, dan cara mereka mempelajari rahasia nusantara juga akan berubah. Generasi milenial saat ini hidup serba digital. Alhasil, internet memungkinkan dilakukannya penelitian ke nusantara. Internet juga dapat digunakan untuk mempelajari segala hal mulai dari pendidikan tradisional hingga modern. Diharapkan pengembangan wawasan nusantara melalui internet dapat dioptimalkan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai bentuk kesatuan konsep karena generasi milenial dapat mengakses berbagai platform untuk memperoleh informasi yang luas dengan cara yang sederhana.
Referensi
Cahyono, H., Sinta Utami, P., & Puji Asmaroini, A. (2021). Pemanfaatan Media Pembelajaran Daring Berbasis Youtube Sebagai Reaktualisasi Wawasan Nusantara Mahasiswa Di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Pancasila Dan Kewarganegaraan, 6(2), 65-73. Doi: 10.24269/jpk.v6.n2. 2021.pp65-73
Datareportal. 22 Februari, (2022) Digital 2022: Indonesia
Gesmi, I., & Feriyanus, E. (2018).Pendidik an Kewarganegaraan(pp. 2-17). Ponorogo: Myria Publisher.
Hootsuite (We are Social): Indonesian Digital Report 2022 Kusrahmadi, Sigit Dwi. (2014). Pentingnya Wawasan Nusantara danIntegrasi Nasional. Retrieved from www.staff.unv.ac.id
Muyazanah, Muyazanah. (2020). Pendidikan Kewarganegaraan Bagi Mahasiswa Upaya Komitmen Cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bela Negara. (2020). Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan,8(1). Doi: http://dx.doi.org/10.23887/jpku.v8i1.23606
Pranoto, I.,& Agraini, E. (2021). Aplikasi Tik Tok: Pengembangan Media Pembelajaran Perkuliahan Desain Dwimatra Prodi Sendratasik Universitas Palangka Raya.Jurnal Pendidik an Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS),,13(2), 167-174. Doi: https://doi.org/10.37304/jpips.v13i2
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.