Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rozaan Hasanain

Memburu Keberkahan dalam Sahur

Agama | Friday, 24 Mar 2023, 10:03 WIB

Ramadhan kembali datang mengetuk pintu kehidupan kita. Begitu banyak kaum muslimin bersemangat untuk mengamalkan sunah-sunah di dalamnya. Tapi sayang, banyak yang melalaikan satu amalan ini, yaitu santap sahur.

Ya, amalan yang ringan ini mengandung begitu banyak keberkahan, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadits berikut.

عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : تسحروا فإن في السحور بركة .

Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ” Bersahurlah kalian, karena sesungguhnya di dalam sahur terdapat keberkahan.” (HR. Al-Bukhari 1923 dan Muslim 1095).

Kalimat ( السحور ) dibaca dengan dua riwayat. Pertama dengan fathah di atas huruf sin (sahuur) yang bermakna hidangan yang disantap pada waktu sahur. Kedua, dengan dhommah di atas huruf sin (suhuur) yang bermakna waktu sebelum terbitnya fajar. Sedangkan barakah bermakna banyaknya kebaikan, bertumbuh dan bertambah.

Diantara keberkahan sahur adalah sebagai bentuk ketaatan terhadap perintah Allah subhanahu wa ta’ala yang disampaikan oleh Nabi-Nya shallallahu alaihi wasallam kepada umatnya. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa mentaatiku maka ia masuk surga dan barang siapa menyelisihi perintahku maka dialah yang enggan (untuk masuk surga). (HR. Al-Bukhari 7280).

Sahur juga memberikan manfaat berupa kekuatan bagi orang yang berpuasa, untuk melaksanakan aktivitas pada hari itu dan menguatkan diri dalam beribadah kepada Allah.

Waktu sahur adalah waktu terijabahnya doa . Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

فإن الله وملائكته يصلون على المتسحرين

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya mendoakan bagi orang-orang yang bersahur.” (HR. Ahmad 10646).

ٍ Santap sahur sebagai bentuk penyelisihan atas Ahlul Kitab (Yahudi dan Nasrani). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam hadits Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash radhiyallahu ‘anhuma :

إن فصل ما بين صيامنا وصيام أهل الكتاب أكلة السحر

“Sesungguhnya yang membedakan sesungguhnya pembeda antara puasa kita (kaum muslimin) dengan puasa Ahlul Kitab (Yahudi dan Nasrani) adalah makan sahur.” (HR. Muslim 1096).

Ibnu Daqiq Al- ‘Id rahimahullah berkata: “Tidak selayaknya bagi seorang muslim untuk berlebih-lebihan dalam porsi makanan maupun minumannya, yang justru menafikan hikmah dari sahur tersebut.”

Para ulama bersepakat bahwa hukum makan sahur adalah mustahab (dianjurkan) dan bukan wajib. Tetapi sangat disayangkan bagi kita untuk melewatkan keberkahan dalam amalan yang satu ini.

Referensi:

- Al-’Asqalani, Ahmad bin ‘Ali bin Hajar. 1421H. Fathul Bari Syarh Shahih Al- Bukhari Jilid IV. Maktabah Darussalam. Riyadh.

- Al- Bassam, Abdullah bin Abdurrahman. 1432H. Taudhih Al-Ahkam min Syarh Bulughil Maram Jilid II. Dar Ibn Al- Jauzi. Kairo.

- Az- Zuhaili, Prof. Dr. Muhammad. 1432H. Al- Mu’tamad fi Al- Fiqh Asy- Syafi’i Jilid II. Dar Al- Qalam. Damaskus.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image